Kabinet Jokowi Maruf

Presiden Jokowi Bikin Kejutan, Muncul Nama Baru Calon Menteri, Jelang Pengumuman Kabinet,Siapa Saja?

Menjelang Pengumuman susunan Kabinet, muncul sejumlah nama baru calon menteri. Ini benar-benar kejutan dari Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).

Editor: Adiana Ahmad
KOMPAS.com/ANTARA FOTO/Kris_Setpres
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan terkait kerusuhan di Manokwari dan Sorong di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/8/2019). 

Siti Nurbaya masih bertahan sebagai Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. 

Posisi Jaksa Agung Muhammad Prasetyo juga masih belum tergantikan.

Di Kabinet Kerja I, PPP mendapat satu kursi menteri, yakni Menteri Agama yang dijabat Lukman Hakim Saifuddin.

Gerindra Gabung Koalisi Pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin

Ketua Umum Kelompok Relawan Jokowi Mania, Imannuel Ebenezer mengungkap Partai Gerindra, menjadi satu-satunya partai di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf yang masuk ke dalam pemerintahan lima tahun ke depan. 

"Di-iya-kan oleh presiden, presiden menegaskan bahwa Gerindra masuk (koalisi)," tutur Imannuel seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Menurutnya, hanya Partai Gerindra yang bergabung pemerintahan saat ini, sementara Partai Demokrat dan PAN tidak mendapatkan restu dari Jokowi. 

BEREDAR Susunan Kabinet yang Dilantik Jokowi Senin ini, Fadli Zon Menhan, Viktor Laiskodat Tak Ada

"Yang jelas partai selain Gerindra tidak ada (yang gabung lagi). Tapi, ya hampir semua partai ini mau masuk, mereka pengennya masuk, tapi presiden punya pertimbangan, enggak bisa," ujarnya. 

"Tadi presiden menegaskan, kalau semua masuk dalam pemerintahan itu tidak baik dalam demokrasi," sambung Imannuel. 

Ia bersama relawan pendukung Jokowi mengaku sebenarnya kecewa dengan masuknya Gerindra ke dalam partai koalisi pendukung Jokowi. 

"Kami sebetulnya sedikit kecewa ya, karena apalagi kaya saya, yangvlangsung head to head dengan kelompok mereka di bawah. Tapi ini sudah pilihan presiden, presiden punya pertimbangan tersendiri, pasti pertimbangan politik, selain politik ada pertimbangan buat menyatukan bangsa ini ke depan," paparnya. (*)

* Mahfud MD Beberkan Pelantikan Menteri Kabinet Jokowi - Maruf Pada Rabu 23 Oktober 2019, Ini Posisinya! 

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof. Mahfud MD membeberkan Pelantikan Menteri Kabinet Jokowi-Maruf akan berlangsung pada Rabu, 23 Oktober 2019.

Kepastian itu setelah Mahfud MD mendapat undangan bertemu Jokowi pada Rabu pukul 07.00 Wita.

"Hari Rabu pukul 07.00 Wita saya diundang presiden ke Istana untuk diperkenalkan semua, pukul 09.00 Wita penyerahan SK Presiden kepada masing-masing orang, selanjutnya, Pelantikan," kata Mahfud.

Mengenai posisi Mahfud, Mahfud MD mengungkapkan, dirinya tidak perlu meminta karena Presiden Jokowi sudah tahu latar belakangnya.

"Saya tidak perlu minta apa, Presiden sudah tahu latar belakang saya. Karena itu, beliau ( Jokowi ) tidak perlu bertanya kepada saya," demikian Mahfud. 

Mahfud mengungkap, selama ini ada banyak isu yang didiskusiakan dengan Presiden Jokowi mulau persoalan hukum, HAM juga agama.

"Saya hanya diminta menjadi menteri, belum tahu menteri apa," kata Mahfud.

Dikatakan Mahfud, Presiden Jokowi menginginkan menteri di kabinet baru harus bisa menyelesaikan persoalan-persoalan selama ini yang dinilai kurang maksimal.

"Ada problem makro, juga problem yang bersifat spesifik. Masalah makro seperti pemanasan global, lingkungan hidup, pelanggaran HAM dan lain-lain. Sedangkan persoalan spesifik seperti penegakan hukum, pemberantasan korupsi, radikalisme dan lain-lain," beber Mahfud MD.

Beberapa orang yang diduga kuat calon Menteri Jokowi - Maruf Amin yang sudah tiba di Istana Negara, Senin (21/10/2019) antara lain, Mahfud MD, CEO Gojek, Nadiem Makarim, CEO Net Tv, Wishnutama, Bupati Minahasa Selatan, Tetty Paruntu, dan Pengusaha Erick Tohir.

Wishnutama dalam keterangan persnya kepada wartawan, mengaku belum tahu di tempatkan di posisi mana karena dirinya hanya dihubungi untuk datang ke Istana Negara dan disuruh bersiap-siap. 

Sementara CEO Gojek, Nadiem Makarim mengatakan, dirinya belum tahu di posisi mana. Dia mengaku hanya dipanggil presiden ke Istana.

"Sebuah kehoramatan luar biasa buat saya bisa dipercaya untuk bantu presiden dalam skala yang lebih besar semoga bisa bantu presiden di kancah dunia internasional," kata Nadiem.

Selain itu, ada beberapa isu yang perlu ditangani secara cepat seperti SDM, reformasi birokrasi. Nadiem mengaku, dirinya sudah mengundurkan diri dari Gojek dan siap mengabdi membantu presiden lima tahun ke depan. (*)

* Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu Tiba di Istana,Berkemeja Putih, Viktor Laiskodat Belum Nampak

Beberapa tokoh yang diduga bakal diumumkan menjadi menteri dalam pemerintahan Jokowi-Maaruf sudah tiba di istana negara.

Mereka antara lain tokoh politik dan mantan Ketua MK, Mahfud MD , pendiri Gojek Dadiem Makarim dan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu dan juru bicara tim kampanye Jokowi, Erick Tohir

Mereka sudah mengenakan kemeja putih sama seperti para menteri yang diumumkan Jokowi lima tahun lalu.

Sementara itu Gubernur NTT , Viktor Bungtilu Laiskodat belum kelihatan di lingkungan istana.

Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu mendatangi Istana Kepresidenan pada Senin (21/10/2019) pagi.

Kedatangan Tetty Paruntu bertepatan dengan rencana Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan Kabinet Kerja Jilid 2.

Dia adalah orang kedua yang datang. Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sudah datang terlebih dahulu.

Tetty tampak mengenakan kemeja putih dengan paduan warna kuning pada kerahnya. Politisi Partai Golkar itu terlihat datang dengan kawalan dua orang ajudan pria dan wanita.

Perempuan kelahiran 25 September 1967 ini adalah anak mantan rektor Universitas Sam Ratulangi, Jopie Tarutu dan Jenny Y Tumbuan.

Sejak 2007, ia mulai bergabung dengan Partai Golkar. Sejumlah jabatan pun pernah dipegang, mulai dari fungsionaris DPP hingga Wakil Bendahara I DPD Partai Golkar Sulawesi Utara.

Pada pertengahan tahun ini, ia pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait kasus penerimaan gratifikasi yang menjerat anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso.

Pada saat itu, tidak banyak pernyataan yang dikeluarkan Christiany setelah menjalani pemeriksaan. "Nanti tanya pak penyidik saja ya," kata Christiany seperti dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (26/6/2019). (*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved