Susi Pudjiastuti

Kata-kata Terakhir Susi Pudjiastuti di Penghujung Jabatan,Singgung Pertemanan Hingga Kabinet Jokowi

Menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Menteri di Kabinet Jokowi-JK,Susi Pudjiastuti masih terus dengan kebiasaannya menenggelamkan sejumlah kapal

Editor: Adiana Ahmad

Kata-kata Terakhir Susi Pudjiastuti di Penghujung Jabatan,Singgung Pertemanan Hingga Kabinet Jokowi 

POS-KUPANG.COM- Kata-kata Terakhir Susi Pudjiastuti di Penghujung Jabatan, Singgung Pertemanan Hingga Kabinet Jokowi

Menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Menteri di Kabinet Jokowi-JK, Susi Pudjiastuti masih terus dengan kebiasaannya menenggelamkan sejumlah kapal pencuri ikan.

Jabatan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri diketahui akan berakhir 20 Oktober 2019.

Terbaru, Susi Pudjiastuti masih menenggelamkan kapal di Pontianak dan Natuna.

Ia mengatakan, penenggelaman kapal di dua daerah itu merupakan kegiatannya yang terakhir sebagai Menteri.

Inilah Daftar Menteri Diprediksi Dipertahankan Jokowi, Ada Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani

Jika sudah tidak menjabat sebagai menteri Kelautan dan Perikanan, apa yang akan dilakukan Susi?

Apakah tradisi menenggelamkan kapal asing pencuri ikan masih dilakukan oleh KKP meski Susi tak menjabat lagi?

Dalam beberapa kesempatan penenggelaman kapal di Pontianak dan Natuna, Menteri Susi selalu mengatakan bahwa kegiatan ini adalah yang terakhir kalinya.

Ia menyebutkan penenggelaman 40 kapal selama dua hari di dua lokasi itu adalah kegiatan penenggelaman penutup selama dirinya menjabat sebagai menteri KKP.

"Ini penenggelaman terakhir oleh saya. Selama dua hari ini kami sudah menenggelamkan 40 kapal asing pencuri ikan di Pontianak dan Natuna," kata Susi saat menenggelamkan sejumlah kapal asing di Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (7/10/2019).

Menteri Susi mengatakan, selama menjabat sebagai menteri KKP, ia sudah menenggelamkan 556 kapal asing pencuri ikan.

Kenalkan Anak Menteri Susi Pudjiastuti yang Dididik Jadi Pilot Nomor 2 Bikin Gading Marten Malu-malu

Mayoritas berasal dari Vietnam.

Berlanjutkah penenggelaman kapal?

Sebenarnya masih ada sekitar 50 kapal asing pencuri ikan yang akan ditenggelamkan.

Namun para pemiliknya mengajukan kasasi agar kapal-kapal mereka tidak dimusnahkan.

Menurut Susi, para pemilik kapal asing-asing itu menyewa pengacara untuk mengajukan kasasi demi bebas dari pemusnahan kapal. Ia pun berharap, kasasinya ditolak.

Susi Pudjiastuti Blokir Netizen yang Bully Dirinya, Sampai Dituduh Lakukan Hal ini

Sebab, jika kasasi diterima, maka kapal-kapal itu hanya disita, lalu dilelang dan dibeli lagi dan kemudian dipakai kembali untuk mencuri ikan di perairan Indonesia.

"Kalau seperti itu, kita (kami) seperti tidak ada kerjaan lagi," kata Susi.

Ketika ditanya apakah penenggelaman itu akan terus berlanjut meski dirinya tak menjabat lagi sebagai menteri Kelautan dan Perikanan, Susi hanya terdiam.

Beberapa menit kemudian ia lalu menjawab tidak tahu.

"Tidak tahu ya. Tapi penenggelaman kapal itu sudah ada di undang-undang," kata Susi.

Yang dimaksud Susi itu bahwa pemusnahan kapal itu sudah menjadi amanat Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Pemusnahan kapal itu termaktub dalam Pasal 76A.

3 Anak Susi Pudjiastuti Dididik Jadi Pilot, Sulung Wafat Saat Tidur, Profil Anak Menteri Perikanan

Bikin Susi.com

Pada 20 Oktober nanti, masa jabatan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan akan berakhir.

Hal itu seiring dengan pelantikan kembali Joko Widodo sebagai Presiden RI.

Ketika ditanya apakah kemungkinan dirinya dipilih kembali sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi menjawab itu kewenangan presiden.

"Itu bukan pilihan. Itu sudah menjadi kewenangan presiden," kata Susi.

Lalu kegiatan apa yang dilakukan ketika ternyata tak diangkat lagi sebagai menteri, Susi berkelakar bahwa dirinya akan membuat Susi.com.

"Ya, saya akan membuat Susi.com. Nanti isinya tentang gosip-gosip. Ha-ha-ha-ha," kata Susi sambil mendayung di pantai Sujung tepat di depan rumahnya di Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (8/10/2019).

Susi pun meminta semua pejabat di Satgas 115 untuk tetap berteman meski dirinya tak lagi menjadi menteri Kelautan dan Perikanan.

"Bapak-bapak, Ibu-ibu masih tetap kan berteman dengan saya meski tak jadi menteri," kata Susi yang juga Komandan Satgas 115 sambil menyeruput kopi di atas dayung.

Usai menenggelamkan kapal di Selat Lampa, keesokan harinya, Susi menghabiskan waktu pagi dengan mendayung di Pantai Sujung.

Jelang Pergantian Pemerintahan, Tjahjo Taat Instruksi, Susi Minta Maaf karena Kerap Keras Kepala

Ia ditemani beberapa pejabat KKP dan Kakopolairud Baharkam Polri Irjen Zulkarnain.

Susi mengatakan, di penghujung jabatannya, dia akan membawa semua dirjen untuk hadir pada setiap kegiatan.

Sebab, biasanya, ia hanya membawa 1 hingga 2 dirjen pada setiap kunjungan.(*)

Inilah Daftar Menteri Diprediksi Dipertahankan Jokowi, Ada Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani
Minggu, 6 Oktober 2019 18:33

kompas.com

Jokowi Sudah Kirim Surpres ke DPR 


Inilah Daftar Menteri Diprediksi Dipertahankan Jokowi, Ada Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani

Dalam hitungan hari, Joko Widodo ( Jokowi ) dan Maruf Amin bakal dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden akan digelar pada 20 Oktober 2019.

Seiring pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, akan diikuti hadirnya Kabinet baru dengan komposisi berbeda.

Hingga berita ini ditulis, Jokowi-Maruf masih menutup rapat siapa-siapa yang akan menduduki kursi Menteri di Kabinet baru.

Ditemui ‎usai menghadiri Puncak Perayaan Batik Nasional, Rabu (2/10/2019) di Pura Mangkunegara, Solo, Jawa Tengah, Jokowi masih enggan bicara soal susunan kabinet.

"Dilantik saja belum, nanti kalau sudah pelantikan, baru kita bicara soal Kabinet," ujar Jokowi.

Namun demikian, beberapa waktu lalu, Jokowi sudah memberikan bocoran terkait gambaran Kabinet baru.

Ada Menteri berusia muda, ada kementerian baru, ada Menteri yang dipertahankan, ada pula Menteri yang keluar dari Kabinet dan diberi posisi lain.

Terkini, sejumlah Menteri Kabinet saat ini mengundurkan diri karena memilih bertugas di DPR.

Sejumlah menteri yang beberapa hari lalu mengundurkan diri dipastikan tak akan masuk dalam Kabinet Jokowi-Maruf.

Adapun 5 Menteri yang kemungkinan tidak menjabat lagi.

Mereka antara lain mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

Puan dipastikan tak lagi menjadi Menteri setelah dia terpilih sebagai Ketua DPR.

Yasonna Laoly diperkirakan juga tak akan menjadi Menteri karena memilih menjadi anggota DPR.

Sementara Imam Nahrawi dipastikan tak akan berada di Kabinet baru karena menjadi tersangka di KPK kasus korupsi.

Selain tiga nama itu, beberapa nama Menteri lainnya diperkirakan tak masuk masuk dalam Kabinet karena berpotensi terkena kasus hukum.

Mereka yakni Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dari Partai Nasdem. Kementerian keduanya, terjerat kasus korupsi di KPK.

Sementara pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, beberapa waktu lalu mengungkapkan siapa saja sosok Menteri di Kabinet Kerja I yang layak dipertahankan.

Ketujuh Menteri 'lama' ini, kata Hendri Satrio, dianggap mampu membantu Jokowi merealisasikan janji kampanye untuk periode 2019-2024.

Selain itu, dalam periode kedua menjabatnya, Jokowi ingin ada warisan (legacy) yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan generasi mendatang.

Dari sinilah, menurut dia, akan bisa diprediksi siapa saja menteri yang akan dipertahankan Jokowi untuk jilid II pemerintahannya.

Lalu siapa saja ke-7 menteri itu?

1. Basuki Hadimuljono

Hendri Satrio yakin sosok Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono akan kembali menduduki kursi yang sama pada periode pemerintahan Jokowi 2019-2024.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, saat ditemui usai meninjau proyek pembangunan Waduk Pidekso di Kompleks proyek Waduk Pidekso, Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2019). (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)

Karena sosok Basuki Hadimuljono, mampu secara cepat menterjemahkan visi dan misi serta keinginan Jokowi untuk membangun infrastruktur di Indonesia.

"Menteri Basuki akan dipertahankan. Karena bisa memberikan legacy itu," jelas Hendri Satrio.

2. Susi Pudjiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (KOMPAS.com/Ambaranie Nadia)

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (KOMPAS.com/Ambaranie Nadia)

Menurut dia, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti juga bisa dipertahankan Jokowi untuk masuk dalam skuad Kabinet Kerja Jilid II.

Sama seperti Menteri Basuki, Susi Pudjiastuti juga telah dan bisa memberikan kenangan khusus dalam mejaga wilayah maritim Indonesia.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama pihak terkait menyampaikan pemaparan terkait penangkapan empat kapal perikanan Vietnam pelaku Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing di Laut Natuna Utara oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada konferensi pers di Hotel Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (25/2/2019).

Atas penangkapan yang dilakukan pada 19 Februari 2019 itu, Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Komandan Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) menyampaikan protes keras terhadap tindakan Vietnam Fisheries Resources Surveillance KN-241 dan meminta pemerintah Vietnam melalui koridor diplomatik resmi memberikan penjelasan serta pernyataan maaf atas insiden yang terjadi, serta meminta agar keempat kapal yang sebelumnya telah ditangkap oleh KP Hiu Macan 01 diserahkan kepada pemerintah Indonesia untuk dapat diproses secara hukum

"Menteri Susi kan memberikan legacy dia. Yakni meningkatkan produksi perikanan, kali pertamanya ada penenggelaman kapal," ucap Hendri Satrio.

3. Amran Sulaiman

Mentan Andi Amran Sulaiman saat Rakernas Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Mentan Andi Amran Sulaiman saat Rakernas Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (4/1/2017). (Pramdia Arhando Julianto/Kompas.com)

Mentan Andi Amran Sulaiman saat Rakernas Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (4/1/2017). (Pramdia Arhando Julianto/Kompas.com)

Sosok lainnya yang layak dipertahankan Jokowi adalah Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Menteri Amran dia menilai, telah mampu bekerja luar biasa untuk memperjuangkan nasib petani dan ketersediaan pangan selama periode pertama pemerintahan Jokowi.

"Menteri Amran juga memberikan legacy. Legacy ketahanan pangan dan macam-macam mengenai pertanian sudah dia lakukan," papar Hendri Satrio.

4. Bambang Brodjonegoro

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, saat wawancara bersama Kompas.com, Rabu (10/5/2017).(Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, saat wawancara bersama Kompas.com, Rabu (10/5/2017).(Kompas.com/Kurnia Sari Aziza) (Kompas.com)

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (23/7/2019). (KOMPAS.com/MURTI ALI LINGGA)

Mantan Menteri Keuangan itu, menurut dia, punya tugas dan sumbangsih luar biasa yang akan memberikan peninggalan bersejarah bagi bangsa ini, yakni terkait perpindahan ibukota negara.

Selama ini terlihat peran aktif dari Bambang Brodjonegoro, dalam merencanakan dan menganalisa semua lokasi calon ibukota negara.

"Bambang Brodjonegoro termasuk yang dipertahankan. Ada planning pemindahan ibukota di tangannya," jelas Hendri Satrio.

5. Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kompek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kompek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/1/2019). (Tribunnews.com/ Theresia Felisiani)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Pelabuhan Benoa Bali, Jumat (22/12/2017) (KOMPAS.com/BAMBANG P. JATMIKO)

Menurut dia, sosok Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan tetap dipertahankan Jokowi untuk periode kedua pemerintahannya.

Seperti Menteri PUPR, Budai Karya kata dia, telah memberikan warisan tersendiri bagi bangsa ini khususnya terkait percepatan pembanguan transportasi di Indonesia.

Termasuk pembangunan dan revitalisasi bandara-bandara di daerah dan transportasi daring (online).

"Budi Karya Sumadi termasuk. Di zaman ini transportasi online ada dimana-mana," jelasnya.

6. Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (12/3/2019)
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (12/3/2019) (Kompas.com/YOGA SUKMANA)

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/3/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

7. Retno Lestari Priansari Marsudi

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers seputar dibebaskannya warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/5/2016). Sepuluh awak kapal pandu Brahma 12 milik perusahaan tambang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang disandera sejak 26 Maret lalu, telah tiba di Jakarta.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers seputar dibebaskannya warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/5/2016). Sepuluh awak kapal pandu Brahma 12 milik perusahaan tambang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang disandera sejak 26 Maret lalu, telah tiba di Jakarta. (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Dia melihat juga sosok Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi akan tetap berada di Kabinet Jokowi-KH Maruf Amin.

"Bu Retno keberhasilannya buat Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB lagi," jelasnya.

Pada tahun lalu, Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, setelah mendapatkan 144 suara di pertemuan Majelis Umum PBB.

Indonesia terpilih menjadi anggota DK PBB untuk masa jabatan 2019-2020.

Negara akan bergantian setiap bulannya pada tahun ini untuk menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan. Giliran tersebut diurutkan berdasarkan abjad bahasa Inggris masing-masing negara.

Indonesia mendapatkan kesempatan menjabat Presiden DK PBB mulai 1 Mei 2019.

Tak biasa

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan semua menteri serta pemimpin lembaga negara setingkat menteri pada Kabinet Kerja mengadakan foto bersama di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Mereka berpose pada rapat peripurna terakhir kabinet, menjelang akhir masa kerja.

Masa pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla yang dijalani sejak 20 Oktober 2014 segera berakhir.

Presiden Joko Widodo kemudian akan dilantik untuk periode kedua, berpasangan dengan Wakil Presiden terpilih Kiai Maruf Amin, 20 Oktober mendatang.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengungkapkan suasana berbeda usai sidang kabinet paripurna yang terakhir pada periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Para menteri menyempatkan diri berfoto bersama Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla (JK).

"Yang beda. Biasanya habis sidang kabinet dan lain-lain sudah-sudah saja. Tapi tadi kita berlama-lama, dan sempat berfoto dulu dengan Pak Jokowi dan Pak JK," kata Menkominfo Rudiantara di kompleks Istana Kepresidenan.

 Para menteri yang ada di dalam juga berbincang satu dengan lainnya seusai sidang. Hidangan kacang disiapkan di atas meja.

"Semua menteri yang di dalam ngobrol, makan makanan kecil, kacang garing. Ngobrol saja, salam-salaman," ujar Rudiantara.

Pada rapat paripurna itu, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada para menteri Kabinet Kerja yang selama lima tahun sudah membantu pemerintahannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Hal itu disampaikan Presiden saat menggelar rapat kabinet paripurna yang dihadiri seluruh menteri dan kepala lembaga di Istana Negara.

Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, ini adalah rapat kabinet paripurna terakhir sebelum masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla berakhir dua pekan mendatang.

Pada rapat, Presiden Jokowi menucapkan terima kasih kepada para menteri dan kepala lembaga negara setingkat menteri.

"Pertama saya ingin ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua menteri, semua kepala lembaga, atas kerja kerasnya selama lima tahun ini dalam mebantu saya dan Bapak Jusuf Kalla dalam menjalankan visi dan program-program prioritas kita bersama," kata Jokowi saat membuka rapat.

Jokowi mengaku teringat momen lima tahun lalu, saat awal pembentukan Kabinet Kerja.

Ia saat itu menyampaikan tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi misi Presiden dan Wakil Presiden.

 Jokowi mengaku menyampaikan hal itu agar semuanya berada dalam satu visi, satu tujuan, dan satu jalur.

"Kita lihat dalam lima tahun ini telah banyak yang kita kerjakan dengan berbagai keterbatasan-keterbatasan yang ada. Dan juga masih banyak pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum bisa kita selesaikan," kata Jokowi.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved