50 Orang Akan Berlari Sejauh 57 KM dari Ende - Nagekeo Saat Run for Equality

anak-anak Indonesia bisa menjalani kehidupan dengan layak dan menggapai cita-citanya setinggi mungkin.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Warga Nagekeo pikul jerigen air usai timba air menuju rumah masing-masing beberapa waktu lalu. 

50 Orang akan Berlari Sejauh 57 KM dari Ende - Nagekeo Saat Run for Equality

POS-KUPANG.COM | MBAY --Sekitar 50 orang akan berlari sejauh 57 Kilo Meter melintasi Kabupaten Ende - Nagekeo pada 19 Oktober 2019 mendatang.

Mereka akan menyusuri perbukitan, pantai dan area pemukiman dengan pemandangan eksotis Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan yang bertajuk Jelajah Timur - Run for Equality ini merupakan kegiatan maraton untuk amal (charity run) dengan target pengumpulan dana sebesar Rp 300.000.000.

Dana ini akan digunakan untuk membangun sarana air bersih di dua desa yang mencakup sekitar 10 dusun di NTT.

Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) sebagai penggagas Jelajah Timur - Run for Equality ini berharap dana yang terkumpul nantinya dapat membantu meningkatkan akses air bersih dan mendorong kesetaraan anak perempuan di NTT.

Sebab, minimnya akses air bersih menjadi salah satu akar masalah ketidakadilan gender di propinsi ini.

Tanggung jawab penyediaan air bersih bagi rumah tangga dibebankan kepada perempuan dan anak perempuan.

Kondisi kering menyebabkan anak-anak perempuan tersebut harus menempuh perjalanan jauh ke sumber air terdekat.

Kegiatan ini dilakukan pada pagi dan sore hari. Hal ini menyebabkan waktu belajar dan bermain mereka tersita. Selain itu, anak perempuan menghadapi resiko tinggi akibat minimnya perlindungan saat menempuh perjalanan ke lokasi sumber air yang jauh.

Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia menuturkan, salah satu anak dampingan Plan Indonesia, Maria, harus berjalan 30 menit sampai 2 jam untuk mendapatkan air bersih.

Sehingga menurutnya, pengadaan sarana air bersih selain dapat meningkatkan akses air bersih dan sanitasi, juga membantu mengurangi beban dan resiko bagi anak-anak perempuan. Dengan akses air bersih yang memadai, mereka tidak perlu kelelahan saat belajar di sekolah.

“Lalu, sanitasi dan kebersihan juga lebih terjaga, misalnya saat menstruasi” tukasnya. Berbagai resiko kekerasan yang mungkin terjadi dalam perjalanan mengambil air juga bisa dihindari," sambungnya.

Tantangan ini turut disadari para pelari yang akan terlibat dalam Jelajah Timur – Run for Equality. Salah satunya pelari ultra-maraton, Carla Felany, yang antusias terlibat dalam kampanye kesetaraan bagi anak perempuan melalui kegiatan maraton ini.

"Sebagai pelari perempuan dan ibu dua orang anak, saya tergugah," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved