Pelabelan MPIG Kopi Manggarai, Ini Penjelasan Kadis Pertanian Mabar Anggalinus Gapul

Soal pelabelan MPIG Kopi Manggarai, ini penjelasan Kadis Pertanian Manggarai Barat Anggalinus Gapul

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Pelabelan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis ( MPIG) pada kemasan-kemasan Kopi Manggarai yang beredar termasuk ke sejumlah hotel di Labuan Bajo tidak wajib dan pembahasan terkait hal itu belum final.

Namun diharapkan agar kopi-kopi yang masuk ke semua hotel sudah punya label MPIG untuk menandakan bahwa kualitasnya terjamin.

• Karyawan Hotel Sasando Layangkan Somasi Terhadap Manajemen Hotel

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Manggarai Barat (Mabar) Anggalinus Gapul.

Dia ditemui di kantornya, Kamis (19/9/2019) siang. "Tidak dipaksa harus punya label MPIG tetapi diharapkan para pelaku kopi harus memproses kopinya sesuai dengan proses MPIG. Harus petik yang merah betul. Setelah dipetik pisahkan dengan daun dan rantingnya, demi menjaga kualitas kopi karena kopi kita sudah dapat sertifikat MPIG dari Kemenkumham. Sertifikasi Indikasi Geografis. Dalam MPIG itu ada SOP," kata Anggalinus.

• BREAKING NEWS: Baru Dipasang, Accu Sollar Cell Lampu Penerangan Jalan di Kelapa Lima Dicuri

Namun kata dia, upaya pelabelan MPIG Kopi Manggarai di Labuan Bajo atau Mabar umumnya, belum final.

"Belum final karena masih ada pembahasan lanjutan. Tidak melarang kopi apapun masuk ke hotel-hotel. Tidak diwajibkan harus pakai label MPIG. Tetapi diharapkan agar menjaga mutu kopi," kata Anggalinus.

Saat ini kata dia ada 42 kelompok tani di Manggarai Raya yang sudah menjadi anggota MPIG.

Dari jumlah itu, 2 kelompoknya berada di Mabar yaitu di Kecamatan Kuwus dan Kecamatan Lembor. (Pos-kupang.com, servatinus mammilianus)