Head Line News Hari Ini

Pelindo Kupang Berlakukan Delivery Order Online, Pengusaha Terhindar Pungli?

DO Online diberlakukan di Pelabuhan Tenau Kupang dan Pelabuhan Lorens Say Maumere, Kabupaten Sikka.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HERMINA PELLO
Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tenau Kupang 

Pengusaha di Kota Kupang, Theo Widodo mengatakan, DO Online sangat bermanfaat untuk memperlancar arus barang dan menurunkan biaya logistik di pelabuhan. Pengurusan pun jadi transparan.

Menurut Theo, yang dialami selama ini pengurusan terlalu lama sehingga barang terlambat keluar dari pelabuhan. Hal itu mengakibatkan tingginya biaya pelabuhan sehingga harga barang menjadi lebih mahal.

"Selama ini karena menggunakan proses manual di pelabuhan sehingga menyebabkan biaya logistik pelabuhan jadi tinggi. Untuk itu DO Online jawabannya. Pemerintah sudah menyiapkan portal inaportnet dan DO Online yang mempermudah pemilik barang, tidak perlu lagi mengurus izin keluar barang dari pelabuhan dengan cara tatap muka," kata Theo saat dikonfirmasi Sabtu (14/9/2019).

Pernah Viral Dijuluki Pemain Voli Tercantik, Sabina Altynbekova Kini Berhijab, Foto Jadi Sorotan

"Saya berharap pihak Pelindo bisa terapkan sistem ini secara baik. Yang harus dibenahi Pelindo selain penerapan inaportnet dan DO Online, juga fasilitas bongkar muat perlu ditambah/diperluas," ujarnya.

Pengusaha lainnya, Bobby Pitoby mengatakan, sistem DO Online sangat bagus. Keuntungannya, yakni mempercepat proses bongkar muat barang. Kalau sebelumnya menunggu bongkar muat bisa lebih dari dua minggu.

Bobby Pitoby
Bobby Pitoby (POS-KUPANG.COM/YENI RACHMAWATI)

Menurut Bobby, dengan DO Online otomatis akan berdampak terhadap harga jual barang. Karena bila cost expedisi bisa dikurangi, harga pum bisa turun. Apalagi 90 persen barang konsumsi datang dari Pulau Jawa. Selain itu, ongkos kirim barang pun bisa lebih murah.

"DO Online adalah salah satu jawaban untuk masalah-masalah kita pengusaha di daerah. Saya berharap kepada Pelindo untuk mempercepat proses bongkar muat dan menjalani sistem DO tanpa birokrasi yang rumit," ujar Bobby saat dikonfirmasi Minggu (15/9/2019).

Manajemen Ruben Onsu dan Betrand Peto Temui Kepala SMPN 1 Ruteng Manggarai, Ini yang Disampaikan

Selain itu, lanjut Bobby, peralatan bongkar muat dan space untuk sandar kapal juga harus diperhatikan untuk diperluas.

"Karena sekarang banyak kapal antri untuk bongkar muat dan tidakada tempat dan crane untuk bongkar muat. Kupang sudah sangat berkembang sekarang sehingga pelabuhan kita juga harus berkembang," imbau Bobby.

Hindari Pungli

Owner PT Aneka Niaga, Hengky Marloanto mengaku baru mendengar DO Online mulai diterapkan dalam bulan September ini. Karena baru diterapkan sehingga otomatis akan ada kendala. Ada hambatan, proses agak lambat.

"Pertama agak sulit karena baru. Kalau sudah terbiasa pasti bisa. Sehingga butuh waktu untuk pelaksanaannya. Dimana SDM-nya harus dipersiapkan. Jangan samakan dengan orang di Jakarta dan wilayah Pulau Jawa lainnya. Mereka sudah terlebih dahulu menerapkan DO Online, sedangkan NTT ini baru," ujar Hengky saat dihubungi, Kamis (12/9/2019).

PHRI Sikka Anjurkan Festival Budaya Hewokloagg Digelar Musim Liburan Turis Eropa

Menurut Hengky, semua yang diberlakukan pasti ada nilai tambahnya dan minusnya. "Tidak semua orang bisa mengoperasikan ini, karena butuh waktu dan sosialisasi. Sebab orang baru bisa karena telah terbiasa."

Dikatakannya, sistem DO Online juga mengedukasi masyarakat agar anak-anak generasi saat ini bisa lebih peka dengan sistem teknologi sehingga mempermudah mereka dalam bekerja.

"Saya rasa pemerintah sudah mengarahkan untuk mengasah SDM. Tapi perlu diedukasi, dipandu dan disosialisasikan. Kalau bisa diajarkan untuk mengoperasikan," tukasnya.

Bupati Kupang Sosialisasi di Baumata, Balai Wilayah Sungai Nusra II Bangun Bendungan Manikin

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved