GEGER! Video Zina 2 Warga Sumedang Viral, Diduga Disebarkan oleh Pemeran Pria karena Kesal
Warga Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang digegerkan dengan beredarnya video zina. Video zina ini diperankan warga Sumedang
GEGER! Video Zina 2 Warga Sumedang Viral, Diduga Disebarkan oleh Pemeran Pria karena Kesal
POS-KUPANG.COM - Geger! Video Zina 2 Warga Sumedang Viral, diduga disebarkan oleh Pemeran Pria karena Kesal
Warga Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang digegerkan dengan beredarnya video zina.
Beredarnya video zina yang diperankan warga Sumedang ini diketahui sejak Sabtu (7/9/2019).
Dari keterangan warga di Kecamatan Paseh, pemeran perempuan di video tersebut sudah pindah dari desa asal bersama suaminya di desa yang masih ada di Kecamatan Paseh.
• Gadis Imut Dizinai Ayah Tiri Bertiga dengan Ibu Kandung, Tak Puas, Istri Paman Pun Diajak
“Di desa saya sudah ramai ada video asusila yang beredar sejak Sabtu lalu. Pemeran perempuan memang asal desa ini tapi sekarang sudah pindah,” kata seorang warga di Kecamatan Paseh, Senin (9/9/2019).
Sedangkan pemeran laki-lakinya asal Kecamatan Ujungjaya.
Video tersebut direkam mengunakan ponsel oleh pemeran pria berinisial AIS (34) di sebuah penginapan di Tolengas, Kecamatan Tomo.
Adegan suami istri itu direkam sekitar bulan Juni lalu dan beredar luas awal September ini.
AIS diduga berpacaran dengan pemeran perempuan YS (34).
Video yang beredar sendiri direkam secara terpisah dengan durasi yang berbeda namun masih di kamar yang sama.
Video tersebut berdurasi 0,39 detik dan 3 menit 10 detik.
Dari rekaman video, gambar diambil pemeran pria dengan menggunakan ponsel di sebuah kamar penginapan dengan dipan berkasur busa dengan sprei merah.
• INNALILLAHI, Pria Pemeran Video Zina Vina Garut Meninggal Dunia, Begini Kondisinya Sebelum Meninggal
Beredarnya video itu diduga disebarkan pemeran pria karena kesal.
AIS kesal dan menyebarkan video privasi mereka karena ajakan menikah dengan pasangannya ditolak.
Pasalnya YS masih memiliki suami dan AIS juga memiliki istri.
Sehingga boleh dikatakan itu adalah video mesum perselingkuhan.
Kasatreskrim Polres Sumedang AKP Dede Iskandar menyebutkan polisi masih melakukan penyelidikan.
“Polisi masih melakukan penyelidikan atas beredarnya video asusila itu,” kata Kasatrekrim AKP Dede Iskandar melalui sambungan telepon, Senin (9/9/2019).
Menurutnya, polisi masih mengumpulkan keterangan dan belum melakukan pemeriksaan terhadap para pemerannya.
“Masih mengumpulkan keterangan jadi belum diketahui di mana dan oleh siapa video asusila itu dibuat dan siapa yang mengedarkannya,” kata AKP Dede Iskandar.
Sebelumnya warga Sumedang dikejutkan dengan beredarnya video asusila yang diduga diperankan oleh orang Sumedang.
• HEBOH! Koleksi Video Zina Pasangan Kekasih di Banjarmasin Beredar Luas, Ini Penjelasan 2 Pemeran
Beredarnya video syur tersebut diketahui pertama kali pada Sabtu (7/9/2019).
Dari kualitas gambar pada rekaman video asusila tersebut, video berisi adegan vulgar tersebut diduga direkam menggunakan ponsel.
Video asusila tersebut memiliki dua versi, video yang berdurasi 39 detik dan video yang berdurasi tiga menit.
Diduga kedua orang dalam video asusila tersebut adalah YS (34) dan AIS (34).
Keduanya merupakan warga Kabupaten Sumedang.
Ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (9/9/2019), Kasat Reskrim Polres Sumedang, AKP Dede Iskandar, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan kasus video asusila tersebut.
"Sudah masuk laporannya, sudah ada (datanya)," ujar AKP Dede Iskandar.
Namun, ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran pemeran video asusila tersebut merupakan warga Sumedang, AKP Dede Iskandar belum bisa memberi kepastian.
"Masih diselidiki dulu, kan, kalau dari video saja, kemungkinan apa saja bisa," ujar AKP Dede Iskandar. (Deddi Rustandi)
Kasus Video Vina Garut Setelah Si Pria Meninggal, Ditemukan 113 Video, Rayya Banyak Terlibat
• ASTAGA! Mantan Suami Istri Pemeran Video Vina Garut Saling Serang, Dulu Kompak Buat Video Zina
Rayya, pemeran pria dalam video Vina Garut meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019).
Kabar terkini, setelah Rayya meninggal, ditemukan sebanyak 113 video dari ponselnya.
Polisi menyebut Rayya banyak berperan dalam video tersebut.
Meninggalnya Rayya, membuat polisi sedikit kesulitan dalam mengungkat kasus video Vina Garut.
Pasalnya Rayya merupakan kunci dalam kasus yang juga melibatkan mantan istrinya.
"Ya tentu saja (agak menyulitkan penyidikan)," kata Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng, Sabtu (7/9/2019), dikutip dari Tribun Jabar.
Meski demikian, polisi terus melakukan penyidikan terhadap kasus yang menggemparkan warga Garut tersebut.
Polres Garut yang menangani perkara ini menguak fakta baru soal ditemukannya video seks berjumlah 113 video
Video tersebut ditemukan dari ponsel milik Rayya.
“Yang ramai itu kan hanya beberapa video, tapi setelah kami periksa ponselnya, kami temukan ada 113 video,” kata Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Minggu (8/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
Mengutip dari Tribun Jabar, Rayya banyak terlibat dalam hampir semua video tersebut.
"Tersangka A ada di hampir semua video itu," katanya.

Jenazah Rayya dibawa ke masjid untuk disalatkan. (Tribun Jabar/Firman Wijaksana)
Selain video seks antara Rayya dan V, terdapat pula video yang melibatkan orang lain.
Hingga saat ini, video tersebut masih diperiksa di pusat laboratorium dan forensik Mabes Polri.
"Yang beredar itu kan hanya yang kemarin ramai di media sosial. Sekarang video-video tersebut sedang diperiksa di pusat laboratorium dan forensik Mabes Polri," tambahnya.
Dari pemeriksaan awal, video tersebut dibuat pada tahun 2016 hingga 2018.
Banyak pula sosok baru dari video ratusan video tersebut.
Polisi terus mengejar para pelaku yang terlibat termasuk memasukkan para pelaku dalam DPO.
Selain itu, dalang utama dari kasus ini juga akan terus diungkap.
“Kami akan kejar terus. Kami akan ungkap sampai tuntas kasus ini,” tambah Budi.
Rayya idap 3 penyakit
Seperti diberitakan sebelumnya, Rayya dinyatakan positif menderita HIV.
Tak hanya HIV, Rayya juga mengalami komplikasi penyakit.
Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.
"Iya, betul meninggal dunia. Jam 03.00 dikabarkan meninggal," kata pengacara Rayya, Soni Sanjaya saat dihubungi, dikutip dari Tribun Jabar.
Soni mengatakan, Rayya juga menderita stroke dan hepatitis B.
Rayya juga smepat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut selama beberapa hari.
"Pekan lalu empat hari dirawat di rumah sakit. Sempat pulang dulu ke rumah. Terus Rabu kemarin kembali dirawat dan baru pulang kemarin sore," kata Soni Sonjaya di rumah duka, Perumahan Al Kautsar, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Sabtu (7/9/2019).
Stroke yang menyerang Rayya membuatnya mengalami kelumpuham di bagian kiri tubuhnya bahkan membuat bicaranya tak lancar.
"Bicara juga tidak lancar karena kena stroke. Yang paling parah itu karena HIV-nya," kata Soni masih dikutip dari Tribun Jabar.
Pernyataan berbeda
Melalui pengacaranya, Rayya juga sempat membantah pernyataan mantan istrinya, V, soal video gangbang.
V memang mengaku bahwa dirinya dipaksa oleh sang suami untuk membuat video bersama tiga pria.
V mengaku diancam oleh Rayya akan ditinggalkan ke wanita lain bila menolak ajakan tersebut.
Selain itu, V juga mengaku bahwa ia hanya diberikan uang Rp 500 ribu dari aktivitas tersebut.
Pernyataan V ini mendapat bantahan dari Rayya.
Rayya menyebut bahwa aksi ganbang dilakukan atas permintaan V.
Menurut Rayya, tak ada paksaan yang diberikan kepada V.
Foto V selanjutnya dipajang du Twitter untuk menarik minat pelanggan.
Video yang beredar juga diklaim atas permintaan V.

"Tidak benar kalau ada anggapan dipaksa. Saat pemeriksaan pertama itu dijelaskan jika V yang minta dibuatkan video dan disebar di twitter Rayya."
"Kata V itu bilang ke Rayya kalau ada tamu yang minat silakan saja. Transaksinya dengan Rayya yang saat itu berstatus suaminya. Bisa langsung atau ketemu di hotel," kata Soni, Senin (2/9/2019) dikutip dari Tribun Jabar.
Berbeda dengan pengakuan V, Rayya justru mengaku jika ia yang diminta untuk melakukan aksi tersebut.
Soal bayaran, V disebut menerima semuanya.
"Tidak ada paksaan kepada V. Malah dia yang minta agar Rayya ikut. Apalagi uangnya juga semua diterima V. Raya sama sekali tidak dapat uang," lanjut Soni.
Lebih lanjut, Soni mengatakan, Rayya tak melakukan pemaksaan terhadap V.
Menurutnya, pernyataan V hanya digunakan sebagai senjata agar terbebas dari hukum.
"Masa tertekan tapi lebih dari satu kali melakukannya. Apalagi videonya juga banyak. Dia (V) sama-sama menikmati," katanya.
(Tribunnews.com/Miftah/Kompas.com/Tribun Jabar)