Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Protestan Rabu 4 September 2019 ''Kekuatiran''

Renungan Harian Kristen Protestan Rabu 4 September 2019 ''Kekuatiran''Simak Ya!

Editor: maria anitoda
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Protestan Rabu 4 September 2019 ''Kekuatiran''
istimewa
Renungan Harian Kristen Protestan Rabu 4 September 2019 ''Kekuatiran''

Renungan Harian Kristen Protestan

Rabu 4 September 2019

Oleh  Pendeta Mesakh Pinis dan Frida Neolaka

''Kekuatiran''

Salah satu agenda Persidangan Majelis Sinode GMIT 2019 adalah Study Meeting tentang ancaman kekeringan panjang yang sedang dan akan terjadi hingga beberapa bulan mendatang dalam tahun ini.

Tentu study ini dimaksudkan sebagai langkah antisipasi dan warning yang diupayakan oleh pihak GMIT dalam rangka gerakkan bersama seluruh anggota jemaat untuk menghadapinya.

Sebagai pemimpin dan pelayan kita dapat memahaminya, namun apakah secara tradisi dan budaya berkebun bagi anggota jemaat di kampung apakah mereka akan memahaminya  dan akan menolong mereka ketika kita mengangkat isu kekeringan diantara bulan Juni sampai November?

Antara bulan Juni sampai bulan November adalah bulan persiapan lahan bagi para petani di Timor. 

Kalau dimikian isu yang kita angkat, apakah ini yang kemudian jemaat sebut sebagai kekuatiran? Siapakah dalam hal ini yang dianggap kuatir? Dan apa itu kekuatiran?

Kekuatiran adalah rasa takut tentang sesuatu yang belum pasti.

Bagi jemaat-jemaat di Timor, mereka tahu bahwa antara bulan Juni sampai November adalah musim kekekringan dan dianggap sebagai anugerah dan kesempatan atau waktu dalam mempersiapkan lahan baru, lalu dalam situasi ini kita katakan ancaman kekeringan dimanakah kebenarannya?.

Dalam Kejadian 3:7-11 menjelaskan bahwa kekuatiran adalah perasaan ketidaknyamanan karena keberdosaan manusia. Akibat dosa adalah kematian yang akan terjadi.

Siapapun tidak dapat memprediksi kematiannya, karena kematian adalah misteri bangi manusia. Setiap hari setiap orang tercekam akan kapan waktunya ia mati, tapi apakah kita sebagai orang beriman harus kwatir?

Kalau kekeringan akan terjadi antara bulan Juni sampai Novenber kapan waktunya untuk anggota jemaaat GMIT yang adalah para petani akan mengerjakan kebunnya? 

Dalam Efesus 4:28, & Mat 6: 25-35 mengatakan “Jangan Kuatir akan pekerjaan kita “. Kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan atau diperbuat.

Berbicara mengenai kerja maka kita dalam setiap rumah tangga pasti memiliki pekerjaan.

Dalam hidup kita sehari-hari kita pasti bertemu atau mengalami yang namanya kwatir. Kwatir itu terjadi karena kita tidak bisa mengelolah stres atau masalah dalam kehidupan kita.

Kebanyakan orang tres karena ingin mencapai sesuatu yang bernilai tinggi  namun kenyataan yang ada tidak seindah dengan apa yang dipikirkan atau harapkan.

Firman Tuhan yang kita baca, berbicara tentang kerja keras, atau melakukan pekerjaan baik dan menjadi berkat bagi orang lain, karena itu kerja keras adalah:

1.      Bagaimana kita melakukan setiap pekerjaan dengan rajin, giat, teguh, dan sungguh-sumgguh?.

2.      Melakukan pekerjaan baik ialah melakukan pekerjaan yang berkenan dihadapan Tuhan

3.      Bekerja adalah untuk menjadi berkat, bagi orang lain dan bagaimana pekerjaan yang kita lakukan membuat orang lain senang, tersenyum, dan terlebih khusus ialah memuliahkan Tuhan, sehingga, lewat pekerjaan kita orang lain diberkati dan nama Tuhan diprmuliakan.

Seringkali dalam kehidupan kita sehari-hari, kita slalu bersungut-sungut, kuatir dengan apa yang kita kerjakan, mungkin ada yang menikmati pekerjaannya namun karena sudah lelah membuat mereka kwatir dan bersungut-sungut.

Firman ini mengajarkan kita, tentang  bagaimana kita bersyukur kepada Tuhan melalui pekerjaan yang kita temui.

Dalam keseharian kita, hendaknya kita hidup dengan mencintai pekerjaan kita, dengan melakukan pekerjaan baik dan memberkati orang lain melalui pekerjaan itu.

Apapun pekerjaan , janganlah kita  kwatir.

Mari kita belajar mensyukuri dan menikmati serta mencintai pekerjaan.

Lalu bagaimana  kita mengatasi kwatir , agar  kita tidak menjadi terpuruk.

 Percaya kepada Tuhan , dalam Mat 6:33, artinya yang kita cari terlebih dahulu adalah  kerajaan Allah.

 Percaya kepada Tuhan, mengikuti kehendaknya, menyerahkan hidup kepada Allah.

Percaya bahwa apa yang Allah buat akan indah pada waktunya karena Allah akan memenuhi setiap keperluan kita menurut keyakinan. Dalam doa dan bekerja terkadang kita lebih mengutamakan , dan ketikakita gagal barulah kita berdoa.

Firman ini,  mengajarkan kita untuk berdoa sebelum segala sesuatu dikerjakan.

 Dan selebihnya ketika kita tidak mampuk, kita serahkan kepada Tuhan agar Tuhan uanng mengaturnya.

Terkadang kita kwatir , namun  tahukah kita bahwa kwatir itu terjadi karenaa kita tidaak melibatkn Tuhan?. Amin. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved