Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Protestan Selasa 3 September 2019 Mazmur 66 : 1 -7 ''Memuji Allah''

Renungan Harian Kristen Protestan Selasa 3 September 2019 Mazmur 66 : 1 -7 ''Memuji Allah''

Editor: maria anitoda
istimewa
Renungan Harian Kristen Protestan Selasa 3 September 2019 Mazmur 66 : 1 -7 ''Memuji Allah'' 

Renungan Harian Kristen Protestan

Selasa 3 September 2019

Oleh Pdt. Yulian Widodo

Ketua Klasis Amanuban Timur Selatan serta Mahasiswa Pasca Sarjana UKAW

''Memuji Allah''

Mazmur 66 : 1 -7

“...mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!...” (ay.2)

Puji-memuji adalah perkara yang mudah namun sulit diungkap oleh orang yang tidak paham arti sebuah pujian.

Sebuah Ilustrasi kiranya menolong kita semakin mamahami arti sebuah pujian :

Seorang suami yang berprofesi sebagai kritikus musik mengeluhkan istrinya, Diana, yang tidak pernah bisa menyanyi dengan merdu.

Setiap kali Diana bernyanyi, ia kerap mengejeknya dengan mengatakan, "Jika kamu tidak bernyanyi, itu lebih baik," atau "Kamu tidak pernah bernyanyi seperti apa yang aku harapkan".

Hal itu membuat istrinya kecewa dan sedih.

Rumah tangga pun menjadi tidak harmonis hingga akhirnya mereka bercerai.

Diana kemudian menikahi seorang penjaga rel kereta api yang bernama Jeff. Setiap kali sang suami pulang ia suka menyanyi. Suami barunya itu tidak mengerti tentang lagu dan bernyanyi, sehingga ia memuji kemampuan bernyanyi Diana.

Mendengar pujian dari suaminya, Diana merasa bahagia dan terus bernyanyi setiap Jeff pulang bekerja.

Hampir setiap waktu menyiapkan makan malam ia bernyanyi, bahkan sebelum tidur malam  ia juga suka bernyanyi. 

Jeff pun semakin sering memujinya. Semakin hari, kemampuan bernyanyi Diana semakin baik.

Suatu ketika, Jeff mengajak Thomas rekannya untuk makan malam bersama di rumahnya.

Thomas merupakan seorang manager program di salah satu radio swasta. Ketika tiba di rumah, seperti biasa Diana menghidangkan makanan seraya menyanyikan sebuah lagu dengan merdu.

Begitu pula dengan Jeff, ia lagi-lagi memuji istrinya.

Thomas yang baru pertama kali mendengar Diana bernyanyi sungguh mengagumi suara Diana.

Ia menawarkan Diana untuk menjadi penyanyi di radio swasta tempat ia bekerja dan Diana menyambut baik tawaran itu.

Lambat laun, nama  Diana semakin dikenal orang dan pada akhirnya ia tidak hanya menjadi penyanyi di radio saja, tetapi namanya sudah terkenal ke seantero negeri.

Ilustrasi di atas mengajarkan kita tentang bagaimana menghargai setiap kelebihan orang lain.

Pujian adalah salah satu bentuk penghargaan di maksud.

Karena memuji dan dipuji adalah kebutuhan setiap orang, dengan sebuah pujian, semangat atau dorongan positif akan lahir dan mendorong sebuah prilaku yang baik. 

Sebuah pujian bukanlah kata-kata muluk, sanjungan kosong atau penghormatan berlebihan. Untuk orang yang peka tentu akan bisa membedakan mana pujian yang berlebihan dan mana yang wajar.

Sebuah pujian itu adalah ungkapan penghargaan yang datang dari hati.

Ini juga yang direfleksikan oleh pemazmur dalam bacaan kita.

Allah tidak makan puji sehingga cari-cari pujian sesaat. Jika pemazmur bilang muliakanlah Allah dengan puji-pujian  itu bukan karena Allah butuh pujian dari manusia, tetapi karena Allah telah melakukan sesuatu yang baik bagi manusia (orang Israel).

Jadi jika pemazmur meminta manusia memuji Allah  tujuannya adalah supaya kita menjadi sadar bahwa Allah itu baik dan selalu berharap pada kemurahan kasih Allah. (Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia:ay. 5 : Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, ay. 6)

Bagaimana dengan kehidupan kita ? Apakah kita suka memberikan pujian ? Paling tidak pujian kepada Allah adalah hal yang wajib kita lakukan mengingat kasih setiaNya yang selalu baru setiap pagi.

Lalu apakah istri/suami kita tidak melakukan apapun dalam sepanjang hari sehingga kita merasa tidak perlu memujinya ?

Apakah anak-anak kita tidak melakukan sesuatu apapun yang menyenangkan hati kita sebagai orang tua sehingga kita tidak memujinya.

Banyak cara untuk memuji, pilihlah cara yang paling tepat. Kita mungkin tidak mesti memuji dengan menyanyi atau memberikan bunga (nanti orang bilang lebay).

Mungkin lewat sebuah senyuman atas  segelas kopi dan sepiring pisang rebus cukup untuk membesarkan hati pasangan atau anak kita. Atau memberikan jempol kepada setiap pencapaian dari orang-orang yang kita pimpin.

Semua menjadi sangat berharga ketika kita tahu menghargai setiap kerja keras dan karya karena pujian memang kebutuhan setiap manusia.

Sebuah pujian lebih baik dari pada sebuah hinaan atau celaan.

Mari muliakan Tuhan dengan puji-pujian, dan mari kita memberikan setiap pujian untuk setiap hal baik yang kita lihat dan kita dengar dan yang kita rasakan. Amin. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved