Talk Show Festival Kopi Hama Bubuk Ganggu Produksi Kopi

Hama bubuk buah kopi masih mengganggu produktivitas kopi di Ngada. Karena itu, perlu ada perhatian soal pengendalia

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/PASKALIS W BAI
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngada, Paskalis W Bai,SP,MAP (tiga dari kanan) saat berada di Talk Show pada acara Festival Kopi Flobamora di Lippo Plaza Kota Kupang, Sabtu (31/8/2019). 

Talk Show Festival Kopi, Hama Bubuk Ganggu Produksi Kopi

POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Hama bubuk buah kopi masih mengganggu produktivitas kopi di Ngada. Karena itu, perlu ada perhatian soal pengendalian hama bubuk tersebut.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngada Paskalis W. Bai pada acara Talk Show di arena Festival Kopi Flobamora di Lippo Plaza, Sabtu (31/8/2019).

Menurut Paskalis, hama bubuk kopi turut menghambat produksi kopi di Kabupatwn Ngada. "Untuk budidaya kopi, kita masih hadapi masalah hama bubuk buah kopi. Saat ini juga mulai memikirkan soal bagaimana cara pengendalian," kata Paskalis.

Dijelaskan, hama bubuk buah kopi sudah menjadi masalah dalam menjaga kontinuitas produksi dan kualitas kopi.

"Kita saat ini fokus pada upaya pengendalian hama bubuk ini. Jika tidak maka produksi kopi akan terganggu," katanya.

Kepala Bappedlitbangda NTT, Lucy Koli mengatakan, produktivitas kopi di NTT masih rendah dan baru pada lima -enam tahun terakhir ini baru diperhatikan.

"Untuk di NTT, peluncuran pertama adalah Kopi Arabika Bajawa.Saat ini Belu, Timor,Sumba dan Alor mulai berkembang," kata Lucy.

Dikatakan, pergerakan hulu dan hilir budidaya kopi di NTT harus menjadi perhatian dan tentu dimulai dari petani.

"Kita harapkan para kepala dinas di daerah bisa memacu petani agar dapat meningkatkan produktivitas kopi dengan budidaya yang baik," kata Lucy.

Sedangkan di hilir, Lucy juga mengharapkan dinas terkait agar menyiapkan kemasan kopi agar bisa meningkatkan nilai jual.

Festival Kopi Flobamora di Lippo Plaza Kupang
Festival Kopi Flobamora di Lippo Plaza Kupang (POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU)

Dr. Windy dari Faperta Undana mengatakan, untuk budidaya kopi, saat ini perlu diperhatikan adalah panen dan pasca panen.

Rian Boimau, penjual kopi keliling mengatakan, dirinya berjualan keliling di jalan.

Kasasi Ditolak Mahkamah Agung, Ini yang Dilakukan Pengacara Ahmad Dhani

Honorer Di Ende Pertanyakan Nasib Mereka

"Saya jual keliling sebagai bisnis jemput bola. Saya jual mobile, jadi tdk bisa kumpul di satu lokasi atau satu titik," kata Rian.

Acara Talk Show ini dipandu oleh Simon Petrus Nilli,S.P dihadiri peserta festival dari sejumlah daerah di NTT.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved