Moeldoko Sebut Nama Ini Sebagai Dalang Kerusuhan Papua, Siapa Dia?
Moeldoko Terang-terangan Sebut Nama Ini Sebagai Dalang Kerusuhan Papua, Siapa Dia?
Dalam wawancara kepada Majalah Tempo, Benny Wenda mengaku telah mengeluarkan surat edaran yang berisi instruksi agar rakyat Papua tak mengikuti upacara kemerdekaan.
Akan tetapi, Benny menyatakan bahwa aksi demonstrasi yang kemudian disertai kerusuhan di Papua dan Papua Barat dianggap sebagai spontanitas masyarakat di sana.
"Saya memang mengeluarkan surat edaran beberapa pekan sebelum selebrasi kemerdekaan Indonesia. Isinya menyerukan kepada rakyat Papua supaya tidak ikut upacara," ucap Benny.
"Tapi aksi di Surabaya yang merembet ke Papua itu spontanitas saja. Rakyat Papua yang bergerak," ujar dia.
Kepada Majalah Tempo, Benny juga mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo soal Papua yang masih menggunakan pendekatan militer.
Dia memuji presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang melakukan pendekatan kemanusiaan. Cara yang dilakukan Gus Dur antara lain mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua dan membolehkan pengibaran bendera Bintang Kejora selama bersanding dengan bendera Merah Putih.
"Hanya Gus Dur yang berani membela Papua. Dia juga menyebutkan Bintang Kejora sebagai lambang budaya kami," ujar Benny Wenda. (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)
Pemerintah Siagakan Pesawat dan Helikopter Pengangkut Pasukan ke Papua dan Papua Barat
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemerintah siagakan pesawat dan helikopter pengangkut pasukan ke Papua dan Papua Barat
Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian setelah acara memperingati hari ulang tahun ke-71 Polwan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2019).
Tito Karnavian mengungkapkan, helikopter juga disiapkan untuk keperluan operasional memulihkan kedaan pasca-kerusuhan yang diwarnai perusakan, pembakaran dan kekerasan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Papua sudah relatif aman. Pasukan dari Polri maupun TNI yang sudah turun ke Papua dan Papua Barat lebih 6.000 itu ada di Jayapura, Manokwari, Sorong, kemudian di Paniai, Deiyai, Nabire, Fakfak. Kita standby-kan juga pesawat dari Polri maupun TNI termasuk heli kalau seandainya diperlukan," ujar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, setelah acara memperingati hari ulang tahun ke-71 Polwan, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (1/9).
• Fakta-fakta Kersuhan Papua, Polisi Ungkap Keterlibatan Pihak Asing hingga Pendemo Merasa Ditipu
Menurut Kapolri, kondisi di Papua dan Papua Barat sudah relatif aman dan berangsur kondusif pasca-kerusuhan seusai unjuk rasa di sejumlah wilayah. Pemerintah menyiagakan ribuan personel gabungan bersama TNI dan Polri untuk mengamankan situasi di Papua.
Tito Karnavian menunjukkan komitmennya untuk mengamankan situasi dan keamanan di Papua pasca unjuk rasa berujung kerusuhan di sejumlah wilayah tersebut. Tito mengatakan akan menambah pasukan yang diterjunkan ke Papua apabila memang dirasa kurang atau diperlukan. Untuk saat ini sendiri, sudah ada 6.000 personel gabungan TNI-Polri di Tanah Papua.
"Kalau kurang akan saya tambah lagi, saya dengan Pak Panglima (Marsekal Hadi Tjahjanto, Red) sudah komitmen. (Kalau) kurang, akan tambah lagi sampai situasi aman," ujar Tito.
Tito Karnavian juga menegaskan akan berangkat ke Papua langsung untuk memastikan keamanan di lokasi. Tak sendiri, ia akan didampingi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Menurut mantan Kapolda Papua dan Metro Jaya itu, dirinya akan berada disana seminggu lamanya atau hingga situasi benar-benar aman.
• Mulai Senin 2 September 2019 Kapolri dan Panglima TNI Akan Tinggal di Papua Selama Sepekan