Wim de Rozari Sebut Uang Komite Diberikan Secara Sukarela

Ketua Komite SMA Swasta Katolik St. Fransiskus Xaverius Boawae, Wim de Rozari, menyebutkan, bahwa uang komite diberikan secara sukarela.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Ketua Komite SMA Fransiskus Boawae, Wim de Rozari 

POS-KUPANG.COM | MBAY - Ketua Komite SMA Swasta Katolik St. Fransiskus Xaverius Boawae, Wim de Rozari, menyebutkan, bahwa uang komite diberikan secara sukarela.

Uang komite diberikan tanpa ada paksaan. Jika ada diberikan kepada sekolah dan kalaupun tidak ada pihak sekolah tidak pernah meminta.

"Untuk uang sekolah ada. Itu bukan uang komite. Sedangkan uang komite sumbang sukarela dari warga komite," ungkap Wim, kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (27/8/2019).

Calon Suami Luna Maya Disebut Kaya, Mapan & Setia, Ini Profesinya, Penantian Panjang Tak Sia-sia

Ia mengatakan untuk menentukan besaran uang sekolah pada dasarnya kesepakatan bersama dan itu melalui rapat komite.

"Bahwa regulasi mengatur tidak boleh memungut uang komite, maka kita alihkan ke uang sekolah. Kalau uang sekolah itu diatur oleh pihak sekolah melalui rapat komite," ujarnya.

Dibunuh Ibu Tiri Aulia Kesuma, Ini Pesan WhatsApp M Adi Pradana ke Pacarnya Sebelum Dibakar di Mobil

Ia menjelaskan untuk SMA Fransiskus Boawae, jumlah uang sekolah per siswa 2.300.000 rupiah. Uang tersebut dipakai untuk membayar gaji guru yaitu 75% sedangakan 25% untuk sarana prasarana.

"Kalau di SMA Fransiskus jika ada adik dan kakak kandung yang sekolah disana, hanya satu orang saja yang bayar penuh. Sedangkan satu orangnya bayar hanya setengah. Kami berikan keringanan.
Uang sekolah 2.300.000 persiswa.
75% untuk gaji guru dan 25 % sarana prasarana sekolah," papar Wim.

Ia menjelaskan keputusan penetapan uang sekolah itu melalui rapat bersama komite. Menghadirkan pihak sekolah (pengurus komite, kepala sekolah dan warga komite). Keputusan itu atas keputusan bersama warga komite.

"Untuk SMA St. Fransiskus Xaverius Boawae akan ditetapkan jumlah uang sekolah, gaji guru selesai rapat komite pada awal September," ungkapnya.

Ia mengatakan pihak sekolah memberikan beasiswa dengan kategori miskin dan berprestasi.

Di SMA Fransiskus Boawae, kata Wim 99% orangtua siswa merupakan petani. Dana bos tidak cukup.

Ia mengatakan pihak sekolah tidak mau mengorbankan anak. Seharusnya orangtua yang bertanggungjawab.

"Di SMA Fransiskus Boawae uang sekolah dibayar dengan sistem tahapan. Ada empat tahap, per triwulan baru di bayar," ujar Wim.

Ia mengatakan sekolah terus untuk meningkatkan dan mendorong untuk terus berbenah sehingga menghasilkan generasi unggul dari SMA Fransiskus Boawae. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved