Balitkabi Lakukan Penelitian Kacang Tanah dan Kacang Hijau di Sumba Timur, Ini Hasilnya
penelitian di Sumba Timur dan Inovasi olahan pangan berbasis aneka kacang dan ubi (Akabi) kepada Pemda Sumba Timur.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Balitkabi Lakukan Penelitian kacang Tanah dan Kacang Hijau di Sumba Timur, Ini Hasilnya
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU---Pihak Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) menyampaikan laporan 5 tahun hasil penelitian di Sumba Timur dan Inovasi olahan pangan berbasis aneka kacang dan ubi (Akabi) kepada Pemda Sumba Timur.
Penyampaian hasil penelitian itu berlangsung di ruang rapat bupati Sumba Timur, Senin (19/8/2019) siang.
Hadir dalam kegiatan itu, wakil bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali, ST. MT, Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Dr. Ir. Yuliantoro Baliadi, M.S, bersama staf dan hadir pula kepala BPTP NTT, Dr. Syamsudin, pimpinan OPD terkait, dan para camat.
Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Dr. Ir. Yuliantoro Baliadi, M.S menyampaikan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh Balitkabi bersama dengan BPTP Nusa Tenggara Timur (NTT), tentang usaha peningkatan produktivitas kacang tanah dan kacang hijau yang dimulai pada tahun 2015 dan berakhir pada tahun 2019 di Sumba Timur.
Selain itu, juga pihaknya melaksanakan pelatihan pengolahan makanan berbahan aneka kacang dan umbi lokal dalam rangka mensukseskan program diversifikasi pangan.
Yuliantoro menjelaskan, Balitkabi mempunyai mandat nasional untuk melaksanakan penelitian tanaman aneka kacang dan ubi.
Sebagai lembaga penelitian, indikator kinerja utama yang disingkat IKU Balitkabi pada satu periode Rencana Strategis (Renstra) selama lima tahun mulai tahun 2015-2019 adalah varietas, teknologi budi daya, dan benih sumber.
Dikatakan, Yuliantoro, pihaknya melakukan kegiatan penelitian selama 4 tahun di Sumba Timur yakni di Desa Laipori, Kecamatan Pandawai, Desa Pambotanjara, Kecamatan Kota Waingapu, Desa Hamba Praing, Kecamatan Kecamatan Kanatang, dan di Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai menelurkan Dikataring (budi daya kacang tanah di lahan kering) dan Dikajaring (budi daya kacang hijau di lahan kering) dicapai dengan melakukan perbaikan komponen teknologi budi daya kacang tanah dan kacang hijau eksisting di lahan kering iklim kering di Sumba Timur.
Perbaikan tersebut, jelas Yuliantoro meliputi varietas, pemupukan, jarak tanam untuk peningkatan produktivitas, dan pengelolaan hama dan penyakit untuk mencegah kehilangan hasil yang lebih besar.
"Balitkabi juga memperkenalkan varietas unggul Kancil dan Hypoma 1 yang cocok untuk agroekologi Sumba Timur sebagai pendamping varietas lokal Sandel (kacang cabut) dan kacang gali yang selama ini ditanam petani. Selain varietas, Balitkabi juga menunjukkan perlunya pengaturan jarak tanam dan jumlah benih yang ditanam dengan tujuan untuk menghemat pemakaian benih,"jelas Yuliantoro.
"Dengan jarak tanam 40 cm antarbaris dan 15 cm dalam baris, 1 biji per lubang, maka hanya dibutuhkan sekitar 100 kg polong kering dengan rendemen biji 60% dan daya tumbuh paling tidak 90%. Dipastikan terjadi penghematan jumlah benih, karena umumnya petani menanam hingga 4 biji per lubang dengan jarak tanam lebih lebar 40 cm antarbaris dan 15 cm dalam baris dibutuhkan benih hampir 3 kali lebih banyak,"tambah Yuliantoro.
Yuliantoro, mengatakan, daya tumbuh benih merupakan kunci utama untuk keberhasilan penghematan ini. Pupuk anorganik NPK pada dosis 50 kg/ha diaplikasikan terutama untuk tujuan menukar unsur hara yang diambil pertanaman kacang tanah untuk tumbuh, berkembang dan menghasilkan polong dan biji.
Lanjut Yuliantoro, selain komoditas kacang tanah, komoditas kacang hijau juga menjadi komoditas potensial untuk Kabupaten Sumba Timur. Dikajaring dirancang untuk teknologi budi daya pola tumpangsari dengan jagung dengan memperkenalkan varietas unggul kacang hijau Vima 1 dengan umur panen 56 hari dan potensi hasil 1,76 t/ha biji kering.
"Dengan teknologi ini kacang hijau varietas Vima 1 memberikan produktivitas sekitar 0,8-1 ton/ha biji, dan 3 ton tongkol kering/ha jagung varietas unggul Bima atau Lamuru. Jarak tanam teratur, aplikasi pupuk NPK anorganik 150 kg Phonska/ha, pengendalian gulma mampu meningkatkan produktivitas kacang hijau di Sumba Timur, dari rata-rata 0,298 t biji/ha menjadi sekitar 0,8-1 ton,"urainya.