BREAKING NEWS: Lakalantas di Jembatan Petuk Kota Kupang Tewaskan Joao, Ini Kronologisnya

Lakalantas di Jembatan Petuk Kota Kupang Tewaskan Joao P M X Brito, Ini Kronologis Kejadian

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Korban saat dievakuasi dari bagian bawah Jembatan Petuk Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Minggu (18/8/2019). 

Lakalantas di Jembatan Petuk Kota Kupang Tewaskan Joao P M X Brito, Ini Kronologis Kejadian

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kecelakaan lalulintas ( Lakalantas) hingga berujung maut kembali terjadi di Kota Kupang, Minggu (18/8/2019).

Kali ini, Joao P M X Brito (29) ditemukan tewas di dekat saluran air (got) yang terletak Jembatan Petuk 2 Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Warga Kelurahan Airnona Kecamatan Kota Raja Kota Kupang ini, ditemukan warga bersama motor Honda Supra X 125 dengan nomor polisi DH 5472 AN.

Silakan Mencoba, 4 Jenis Minuman Ini Bisa Turunkan Berat Badan

Demikian disampaikan Kasat Lantas Polres Kupang Kota, Iptu Rocky Junasmi, SIK., MH saat dihubungi POS-KUPANG.COM pada Minggu malam.

"Korban ditemukan tergeletak bersama sepeda motornya di dekat got di sekitarJembatan Petuk 2. Korban diduga merupakan korba lakalantas dan saat ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia," katanya.

Kronologis kejadian, lanjut Iptu Rocky, korban mengendarai sepeda motornya dari arah Fatukoa hendak menuju Liliba melewati Jalan Lingkar Luar 40.

Polisi New York Tangkap Gelandangan yang Gegerkan Stasiun Kereta Bawah Tanah Pakai Rice Cooker

Korban saat itu berkendara melewati jalan tersebut dalam pengaruh minuman keras (alkohol).

"Saat berada di tikungan sebelum Jembatan Petuk 2, diduga karena pengendara dalam pengaruh miras, sehingga hilang kendali lalu bergerak lurus ke bahu jalan dan jatuh masuk ke dalam selokan atau got beton yang terdapat di pinggir kiri jalan," katanya

"Dan selanjutnya, sepeda motor korban terlempar ke arah tebing yang berada di pinggir jalan sebelah kiri tepatnya di samping kiri di ujung jembatan Petuk 2," tambahnya.

Akibat kecelakaan tersebut, korban yang tidak mengenakan helm mengalami luka-luka pada beberapa bagian tubuh dan meninggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Korban selanjutnya dievakuasi ke RSB Drs Titus Ully Kupang.

Diberitakan sebelumnya, Joao P. M. X. Brito (29), warga Kelurahan Airnona, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang ditemukan tewas di bawah Jembatan Petuk, Kota Kupang, Minggu (18/8/2019) pagi.

Korban ditemukan warga bersama satu unit motor Supra X 125 bernomor polisi DH 5472 AN.

Korban yang mengenakan jaket berwarna merah ditemukan dengan posisi tertelungkup dipenuhi darah pada bagian muka.

Pihak Satlantas Polres Kupang Kota bersama Tim SAR, Sat Reskrim Polres Kupang Kota dan aparat dari Polsek Maulafa melakukan evakuasi jenazah pada pukul 11.00 Wita.

Selanjutnya, bangkai motor yang rusak berat pada bagian depan di mana sebelumnya dikendarai korban juga diamankan oleh pihak kepolisian.

Keluarga korban, Adoge (38) mengaku, korban bersama sejumlah keluarga sebelumnya mengikuti acara syukuran wisuda seorang anggota keluarganya di Wilayah Fatukoa pada Sabtu (17/8/2019) malam.

Diakuinya, saat berada di tempat pesta, korban juga sempat menenggak minuman keras (miras).

Selanjutnya, sekitar pukul 23.00 Wita, Adoge bersama korban hendak mengantar salah satu anggota keluarganya ke wilayah Liliba.

Mereka melalui Jembatan Petuk yang berada di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Usai mengantar saudaranya di Liliba, Adoge kembali melalui Jembatan Petuk untuk kembali ke rumahnya di Kelurahan Airnona.

"Kami dua motor dan dia (korban) sendiri. Saya bonceng satu saudara saya," katanya ketika ditemui di Ruang Jenazah RSB Drs Titus Ully Kupang.

Saat dalam perjalanan, lanjut Adoge, korban ternyata tidak beriringan bersama dirinya saat tiba di rumah saudaranya di Liliba maupun saat kembali ke rumahnya.

"Dia sudah duluan (mendahului). Saya juga tidak tahu kalau dia kecelakaan atau apa. Setelah antar saudara saya, saya kembali ke rumah, saya lihat motor tidak ada," jelasnya.

Saat melihat motor yang dikendarai korban tidak berada di rumah, pihaknya sempat beberapa kali menelpon korban, namun tidak ada jawaban.

Adoge tidak menaruh curiga atau firasat apapun bahwa korban mengalami kecelakaan saat berkendara.

"Saya telepon tapi tidak diangkat, saya kira dia (korban) lanjut untuk ketemu temannya," paparnya.

Kabar kematian korban diterimanya dari seorang saudaranya dari Timor Leste yang ditelepon oleh pihak kepolisian.

Pihak kepolisian dapat menghubungi keluarga korban karena saat jenazah korban ditemukan, korban juga membawa serta handphone dan dompet.

Usai menerima kabar, pihaknya langsung menuju ke RSB Drs Titus Ully Kupang.

Pantauan POS-KUPANG.COM di Ruang Jenazah RSB Drs Titus Ully, keluarga dan rekan korban terus berdatangan.

Tidak sedikit dari mereka yang menangis dan meratapi kepergian korban. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved