Idul Adha 2019

Vegan Muslim Ajak Tolak Sembelih Kambing dan Sapi Sebagai Hewan Kurban, Simak Alasannya

Kelompok Muslim yang berbasis di Melbourne, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat mengajak umat Muslim untuk tidak lagi menyembelih kambing dan sapi

Editor: Agustinus Sape
Foto Penrem 161 Wirasakti Kupang
Penyerahan hewan kurban oleh Kasi Pers Korem 161/Wira Sakti Kol Inf Deden Hendayana saat acara Idul Adha Korem 161 WIRASAKTI pada Minggu (11/8/2019). 

Kelompok Vegan Muslim Ajak Tidak Sembelih Kambing dan Sapi Sebagai Hewan Kurban pada Hari Idul Adha, Simak Alasannya

POS-KUPANG.COM - Miliaran umat Muslim di seluruh dunia baru saja merayakan Idul Adha 1440 H, Minggu (11/8/2019), dengan menjalankan kurban sebagai salah satu rangkaian ibadah di bulan Haji.

Tapi kelompok Muslim yang berbasis di Melbourne, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat mengajak umat Muslim untuk tidak lagi menyembelih kambing dan sapi.

Dengan slogan "Jangan bunuh binatang", ajakan dari kelompok bernama 'Vegan Muslim Initiative' telah menimbulkan perdebatan dan kecaman, khususnya di jejaring sosial.

Kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia, 'Vegan Muslim Initiative' mengatakan alasan mengapa mereka giat melakukan ajakan ini karena proses peternakan yang terjadi saat ini justru menjadi penyebab kerusakan lingkungan.

"Sebagai seorang Muslim, tanggung jawab moral dan agama kita untuk menjadi warga dunia yang lebih baik dan menunjukkan kepada yang lain cara yang lebih baik untuk selamatkan dunia," ujar Sammer Hakim, pendiri kelompok tersebut.

Pria Ini Sering Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pengendara Motor, Ternyata Ini Profesinya

Sebagai ganti, ia menyarankan agar menukar daging dengan makanan yang berbasis tumbuhan, atau 'plant-based' untuk dibagi-bagikan.

Merasa tidak menyimpang

Kelompok Vegan Muslim Initiative mengatakan industri ternak menjadi penyebab kerusakan lingkungan dan kemiskinan.
Kelompok Vegan Muslim Initiative mengatakan industri ternak menjadi penyebab kerusakan lingkungan dan kemiskinan. (Foto: Flickr, Evgeni Zotov)

Menurut 'Vegan Muslim Initiative' pengembangbiakan hewan ternak saat ini telah menjadi penyebab kelaparan di dunia.

"Miliaran ton biji-bijian dijadikan pakan ternak, bukannya untuk orang-orang yang kelaparan," jelasnya.

"Kemudian hewan-hewan ternak itu disembelih untuk dikonsumsi oleh sedikit orang."

Ajakan ini telah dianggap menyimpang dari apa yang dikatakan oleh Al Quran dan Hadith, tapi Sammer bersikukuh dengan pandangannya, "mana yang lebih baik, memberi makan kaum miskin, atau mengentaskan kemiskinan sepenuhnya?"

Serangan dan tentangan terhadap kelompoknya malah dianggap baik olehnya, karena setidaknya telah menjadi bahan diskusi dan perbincangan di kalangan Muslim, katanya.

Kelompok ini memiliki 5.000 anggota di Facebook dengan jumlah pengikut mencapai 4.500.

Serukan pola makan berbasis tumbuhan

Makanan berbahan nabati atau tumbuh-tumbuhan lebih direkomendasikan oleh kelompok Muslim yang berbasis di Australia dan Kanada itu.
Makanan berbahan nabati atau tumbuh-tumbuhan lebih direkomendasikan oleh kelompok Muslim yang berbasis di Australia dan Kanada itu. (Foto: Flickr, Ella Olsson)

Dalam sejumlah Sunnah disebutkan Nabi Muhammad dan komunitas Muslim pada masanya jarang mengkonsumsi daging, sebaliknya mereka lebih memilih bahan pangan nabati, atau 'plant-based' yang kini sedang menjadi tren.

Tetapi Sammer mengatakan bahan makanan yang dikonsumsi Nabi bukan berarti suci, karena pola makannya yang mengikuti budaya saat itu dan "kerasnya hidup dengan cuaca gurun pasir".

"Memang Nabi lebih sering mengkonsumsi berbahan tumbuh-tumbuhan dan Muslim yang menuntut kami untuk mengikuti Sunnah kebanyakan tidak mengutamakan 'plant-based'."

"[Tapi] saya menyarankan agar kita fokus pada bagaimana Nabi makan, daripada apa yang ia makan."

Ramalan Zodiak Karier Selasa 13 Agustus 2019, Aquarius Cari Kerja, Virgo Bantu Teman, Zodiak Lain

Saat ditanya soal Islam yang telah menghalalkan daging untuk dikonsumsi, Sammer mengatakan persoalannya lebih dari sekedar diperbolehkan atau tidak, tapi karena "kejahatan serius yang terjadi merusak planet."

"Renungkan betapa ironisnya saat kita meminta rahmat Tuhan sebelum memakan hewan yang kita perlakukan tanpa belas kasihan."

Kelompok vegan di Australia pernah jadi sorotan setelah mereka beberapa kali melakukan unjuk rasa ke jalanan, termasuk melumpuhkan transpotasi publik di Melbourne.

Mereka juga pernah menduduki sejumlah peternakan di negara bagian New South Wales, hingga pemerintah setempat mengeluarkan hukuman baru yang berat.

Tapi Sammer mengatakan tujuan kelompok mereka adalah memberikan informasi sebaik-baiknya dan membiarkan umat Muslim lainnya untuk memilih.

Secara global, sejumlah studi menunjukkan industri peternakan telah berkontribusi sekitar 14 persen pada emisi gas rumah kaca.

Tetapi ABC menemukan telah ada kemajuan dalam industri ini, dengan pengurangan emisi gas ini hingga 57,6 persen dalam periode 2005 - 2016, menurut asosiasi daging ternak di Australia.

Harga Hewan Kurban

Simak daftar lengkap harga hewan kurban Idul Adha 2019. Kambing mulai Rp 1 juta, sedangkan sapi Rp 17 juta.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut daftar harga hewan kurban Idul Adha 2019.

Perayaan Hari Raya Idul Adha 2019 tinggal menghitung hari.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Idul Adha 1440 H jatuh pada Minggu (11/8/2019).

Live Streaming Vidio.com Indonesia vs Laos Piala AFF U-18 2019, Senin (12/8) Jam 15.30 WIB

Jelang Idul Adha, banyak umat Muslim yang telah mempersiapkan diri untuk berkurban.

Ada beberapa hewan yang biasa dikurbankan saat Idul Adha, misalnya kambing, domba, sapi, kerbau, atau unta.

Sebagai wujud ibadah saat Idul Adha, tentu pemilihan hewan kurban tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila Anda berencana membeli hewan kurban.

Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangka Tengah, Muhammadiah menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum umat muslim berencana membeli hewan kurban.

Di antaranya, menurut Muhammadiah, yaitu secara fisik terutama bulu hewan, baik kambing maupun sapi, harus bersih agar menjadikan hewan kurban dalam keadaan sehat.

Hewan kurban juga harus dicek kesehatannya agar tidak dijual/dibeli dalam keadaan yang tidak sehat dan tidak ada sakit atau cacat.

Selain itu, bisa dilihat dari kondisi gigi kambing.

Jika giginya sudah lengkap, besar dan bagus maka bisa dijadikan hewan kurban.

"Sementara kalau untuk sapi maka dilihat bentuk tanduknya."

"Kalau sudah agak panjang, maka dapat dijadikan hewan kurban," jelas Muhammadiah dikutip Tribunnews.com dari bangkapos.com, Rabu (24/7/2019).

Muhammadiah kembali mengingatkan, jika satu ekor kambing dikurbankan untuk satu jiwa, sedangkan satu ekor sapi bisa untuk tujuh jiwa.

Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperharikan saat memilih hewan kurban.

Pertama, hewan kurban sudah cukup umur.

Umur sapi atau kerbau adalah dua tahun.

Sementara, kambing atau domba adalah satu tahun.

Kedua, kandang yang baik.

Hewan kurban diberikan tempat tinggal yang baik, yaitu tempat tinggal yang beratap, mendapatkan pencahayaan cukup.

Kandang memiliki pagar dan terpisah antar hewan satu dengan lainnya.

Makanan dan minuman yang diberikan untuk hewan harus cukup.

Ketiga, kondisi ternak dalam keadaan baik.

Keadaan ternak yang baik meliputi napas hewan teratur, hewan dapat berdiri tegak, dan tidak ada luka di tubuhnya.

Selain itu, bola mata hewan bening dan tidak bengkak, area mulut bersih, area anus bersih, serta kotoran hewan berbentuk padat.

Dagangan hewan kurban milik pedagang Haji Mustaim di sekitar kawasan Rawabelong, Rabu (7/8/2019).
Dagangan hewan kurban milik pedagang Haji Mustaim di sekitar kawasan Rawabelong, Rabu (7/8/2019). (Tribunnews.com/Dewi Agustina)

Lantas, berapa kira-kira harga hewan kurban 2019?

Bila mengacu dari berbagai situs jual beli online yang menawarkan hewan kurban, harga yang ditawarkan mulai Rp 1,8 juta hingga Rp 2,5 juta ekor untuk kambing.

Sementara harga sapi dengan ukuran 300 kg – 350 kg berkisar Rp 18 juta hingga Rp 20 juta.

Berikut daftar jenis dan kisaran harga kambing dan sapi jelang Idul Adha 2019, dikutip Tribunnews.com dari Kitabisa.com dan Finansialku.com:

1. Kambing Gibas/kambing gembel/kambing ekor tipis

Kambing gibas betina kisaran Rp 600 ribu hingga Rp 1,6 juta

Kambing gibas jantan sekitar Rp 1 juta sampai Rp 2,4 juta

2. Kambing Jawa/kambing kacang

Kambing kacang betina dihargai sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 2,3 juta

Kambing kacang jantan kisaran Rp 1 juta sampai Rp 2,6 juta

3. Kambing Boerawa

Kambing boerawa betina dihargai Rp 700 ribu hingga Rp 2 juta

Kambing boerawa jantan dijual Rp 800 ribu hingga Rp 2,1 juta

4. Kambing Etawa/kambing Jamnapari: dihargai sekitar Rp 1,9 juta hingga Rp 5 juta

5. Kambing Peranakan Jawa dan Etawa: dihargai sekitar Rp 1,7 juta sampai Rp 3,5 juta

6. Sapi Limousin dengan bobot 1,8 ton dan berumur 2-3 tahun, harganya sekitar Rp 25 juta hingga Rp 50 juta

7. Sapi Peranakan Ongole (PO) dihargai Rp 17 juta hingga Rp 20 juta

8. Sapi Simental

Sapi simental ukuran kecil-sedang dihargai Rp 20 juta hingga Rp 50 juta

Sapi Simental ukuran jumbo biasanya mencapai Rp 80 juta sampai Rp 100 juta

Sementara itu, dikutip dari Tribunjogja.com, berikut perkiraan harga kambing untuk kurban 2019:

1. Kambing berukuran kecil dihargai mulai Rp 1,8 juta - Rp 2,3 juta

2. Kambing berukuran sedang dihargai mulai Rp 2,5 juta - Rp 3 juta

3. Kambing berukuran besar dihargai mulai Rp 3,2 - Rp 3,7 juta

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: ABC.net.au/Indonesia

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved