Pria Asal Sumba NTT Bahas Masalah dan Beri Solusi Unik Untuk Atasi Krisis Air Bersih di NTT

Pria Asal Sumba NTT Bahas Masalah dan Beri Solusi Unik Untuk Atasi Krisis Air Bersih di NTT

facebook
Stefanus Mira Mangngi 

Pria Asal Sumba NTT Bahas Masalah dan Beri Solusi Unik Untuk Atasi Krisis Air Bersih di NTT

POS-KUPANG.COM - Pria Asal Sumba NTT Bahas Masalah dan Beri Solusi Unik Untuk Atasi Krisis Air Bersih di NTT

Pria itu bernama Stefanus Mira Mangngi, dia sangat prihatin akan masalah krisis air bersih yang dialami oleh warga Kota Kupang pada khususnya dan warga NTT pada umumnya.

Kepada POS-KUPANG.COM, Stefanus mengungkapkan pikiran dan solusi uniknya untuk mengatasi krisis air bersih di NTT.

Seperti apa?

Stefanus mengatakan, sudah sekitar 21 tahun warga Kota Kupang mengalami masalah serius dalam mengakses air bersih terutama di musim kemarau.

Pemberitaan media Pos-Kupang.com, 18 januari 2019 dibawah judul: “JUAL BELI AIR DI KUPANG, Pemilik Sumur Bor Mampu Layani 150 Mobil Tangki, Sehari”, yang mengangkat testimoni salah seorang warga pemilik sumur bor di Jl. Anggrek, Oepura, mengisahkan sejarah dan latar belakang usaha sumur bor yang dimilikinya sejak tahun 2000.

Usaha sumur bor ini ia dirikan setelah mengamati selama 2 tahun dimana tingkat kebutuhan dan ketergantungan akan air bersih dari warga Kota Kupang terhadap layanan air tangki dari sumber air curah di Tarus sangat tinggi.

"Dari pemberitaan ini, menjelaskan bahwa 2 tahun sejak Kota Kupang ditetapkan sebagai Kotamadya, permasalahan akses air bersih menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi warga Kota Kupang," kata Stefanus.

Warga Aeramo mengantre air bersih dari sebuah pipa kecil yang ada di tepi jalan Aeramo-Nangadhero. Gambar diambil, Senin (9/4/2018).
Warga Aeramo mengantre air bersih dari sebuah pipa kecil yang ada di tepi jalan Aeramo-Nangadhero. Gambar diambil, Senin (9/4/2018). (POS-KUPANG.COM/ADIANA AHMAD)

* SEJAK 1990, AKSES AIR BAKU WARGA KOTA KUPANG RENDAH

Berangkat dari pemberitaan media Pos-Kupang.com ini, demikian Stefanus, jika ditelusuri lebih jauh, data Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemerintah Kabupaten Kupang periode 1990 - 2001, menunjukkan, dari 22 sumber air (mata air dan sumur bor) yang dimiliki, debit air yang ada terus mengalai penurun, dimana rata-rata debit air yang pada tahun 1990 mencapai 485,7 L/detik turun menjadi 456,0 L/detik pada tahun 1996 dan turun lagi menjadi 329,8 L/detik pada tahun 2001.

Bahkan pada tahun 2018, telah turun menjadi 259,9 L/detik. Pada musim kemarau panjang sejumlah sumber air dari sumur bor dan mata air mengalami pengurangan debit yang sangat besar bahkan mengalami kekeringan.

"Dari data Master Plan Air Bersih Kota Kupang tahun 2006 (Adoe, 2008), tercatat bahwa debit musim kemarau pada 19 sumber air di Kota Kupang hanya tersisa sekitar 11% dibanding debit pada saat musim penghujan," kata Stefanus.

Di lain sisi, kata Stefanus, jumlah penduduk dan jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Kupang terus mengalami peningkatan. Tahun 1990, ketika Kota Kupang masih berstatus sebagai Kota Administratif, dengan kapasitas produksi yang dimiliki PDAM Kabupaten Kupang sebesar 3.561.685 M³ dan kapasitas terjual sebesar 920.989 M³, layanan air bersih kepada warga Kota Kupang baru mencapai 8.062 pelanggan atau 43,01% dari total penduduk sebanyak 124.662 jiwa.

Seorang warga Desa Pambotanjara membawa jerigen berisi air.
Seorang warga Desa Pambotanjara membawa jerigen berisi air. (POS KUPANG/ROBERT ROPO)

Dari jumlah pelanggan tersebut, sebanyak 6.446 (79,95%) adalah golongan rumah tangga (R1 dan R2). Sewindu kemudian, tepatnya tahun 1998, dengan kapasitas produksi yang telah ditingkat menjadi 5. 791.397 M³ dan kapasitas terjual sebesar 2.571.813 M³, layanan air bersih oleh PDAM Kabupaten Kupang kepada warga Kota Kupang mencapai 17.867 pelanggan atau 41,50% dari total penduduk sebanyak 215.245 jiwa, dimana, sebanyak 16.250 (90,95%) adalah pelanggan dari golongan rumah tangga (R1 dan R2), dan sisanya, 1.617 (9,05%) adalah pelanggan dari golongan pemerintah/fasilitas umum, industri, sosial dan niaga. Di tahun 2001, dengan kapasitas produksi yang dimiliki sebesar 8.759.488 M³ dan kapasitas terjual sebesar 4.667.641 M³, jumlah warga Kota Kupang yang menjadi pelanggan PDAM Kabupaten Kupang meningkat menjadi 20.643 atau  42,76% dari jumlah penduduk yang mencapai 241.370 jiwa, dimana 18.763 (90,89%) adalah pelanggan dari golongan rumah tangga (R1 dan R2).

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved