Presiden Joko Widodo Merupakan Kader, PDIP Inginkan Posisi Ini untuk Jabatan Menteri

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut partainya mengincar kursi Menteri Pertanian serta Menteri Desa Pembangunan

Editor: Alfred Dama
(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Presiden Joko Widodo menghadiri Kongres V PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Kamis (8/8/2019). 

"Saya kira permintaan yang berat bagi Presiden karena delapan kursi pertama dari sisi nominal itu cukup besar sehingga kalau itu dipenuhi oleh Prediden, maka Presiden akan mengorbankan janjinya soal membentuk kabinet dari kelompok profesional," kata Arya usai diskusi tentang "Demokrasi dan Penegakan HAM di Masa Depan" di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/8/2019).

Selain itu, hal itu juga menurutnya, akan menganggu keseimbangan dalam internal koalisi partai pendukungnya.

"Kedua karena permintaannya terlalu besar itu akan mengganggu keseimbangan di internal koalisi partai pendukungnya. Karena bagaimanapun selisih antara partai PDIP dengan Golkar dengan Nasedem dan beberapa partai lain kan juga tidak terlalu besar, hanya kurang lebih sekitar 5 sampai 6 persen," kata Arya.

Arya menilai, ada banyak hal yang mempengaruhi kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019 selain kerja politik bersama dan performa Jokowi.

"Kalau permintaannya terlalu besar itu akan merepotkan presiden karena presiden harus menegosiasikan soal permintaan yang besar ini kepada partai-partai koalisi lain. Saya kira dari sisi nominal itu terlalu besar, sulit dipenuhi Presiden. Mungkin angka yang paling moderat di angka 6 itu sudah paling besar," kata Arya.

Arya menilai, cara Megawati menyampaikan hal tersebut di depan publik luas "membuat Jokowi tidak nyaman".

"Pernyataan Bu Mega tentu di satu sisi adalah "membuat Jokowi tidak nyaman" juga. Dalam situasi di mana Jokowi berada pada posisi yang cukup sulit di tengah menegosiasikan dua poros ini dan tengah menegosiasikan apakah akan ada partai baru atau tidak, kemudian muncul pernyataan permintaan itu, saya kira itu membuat posisi Jokowi menjadi tidak nyaman dalam menolak koalisi ini," kata Arya.

Menurut Arya cara Megawati tersebut merupakan bentuk kesadaran PDI-P yang melihat Jokowi belum banyak bicara soal apa yang diprioritaskannya dalam kabinet.

Kedua, Arya menilai cara itu adalah respon PDI-P yang ingin menunjukan kepada publik bahwa partai berlogo banteng bermoncong putih itu atas manuver politik partai-partai lain.

"Pertama saya melihat, PDI-P sadar Jokowi belum banyak hal soal apa prioritas dia soal kabinet. Kedua itu adalah respon PDIP atas manuver yang dilakukan beberapa partai. Jadi PDIP ingin menunjukan kepada publik bahwa dia punya investasi jangka panjang dengan Jokowi," kata Arya.

Untuk itu, Arya menilai Jokowi harus memebrikan sinyal kepada partai PDI-P dan publik bahwa kendali penuh terhadap pembentukan kabinet.

"Saya kira presiden harus memberikan sinyal kepada partai soal bagaimana agenda presiden dalam pembentukan kabinet ke depan. Sinyal itu harus ditangkap oleh Presiden. Presiden harus menunjukan kepada publik bahwa presiden punya otoritas dan memegang kendali penuh dalam pembentukan kabinet," kata Arya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, secara blak-blakan meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar partainya diberi jatah kursi menteri yang paling besar diantara kelompok politik lainnya.

Hal itu secara terbuka disampaikan Megawati di dalam pidatonya di pembukaan kongres V PDI Perjuangan (PDIP) di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).

Megawati Terpilih Kembali Pimpin PDIP, Rocky Gerung Pernah Beri Sindiran Menohok

Sebut Khusus Prabowo dan Ahok di Kongres PDI-P, Megawati: Siap Tempur?

Ahok Kelihatan Sehat dan Bugar Ternyata ini Penyakit Suami Puput Nastiti Devi, Mantan Veronica Tan

Ceraikan Veronica Tan Ahok Jatuh Cinta pada Puput saat di Penjara Orang Dekat Inilah Mak Comblangnya

LOWONGAN KERJA-BUMN Perum Perumnas & Toyota Astra Motor Butuh Karyawan, Ini Link Pendaftaran Online

Acara itu turut dihadiri Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla dan Wapres terpilih periode berikutnya Maruf Amin, dan para ketua umum parpol koalisi plus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved