Video Viral di Media Sosial, Adegan 'Panas' Diperankan Mirip Murid SD Berdurasi 1 Menit
Video viral di media sosial, adegan "panas" diperankan mirip murid SD berdurasi 1 menit.
POS-KUPANG.COM - Video viral di media sosial, adegan "panas" diperankan mirip murid SD berdurasi 1 menit.
Wajah dunia pendidikan kembali tercoreng.
Bereda video viral adegan "panas" diperankan mirip murid SD, melalui media sosial atau medsos.
Dikutip dari Tribun-Timur.com, beredarnya video tak senonoh dua anak SD jadi viral ini, penyebab dugaan keteledoran orang tua bersangkutan.
Sosok pasangan anak SD bikin video tak senonoh, masih bersekolah dari sekolah dasar di wilayah Magetan.
Video mesum berdurasi 1 menit itu memperlihatkan adegan mesum sepasang anak usia SD.
Anak laki laki masih mengenakan seragam dan anak perempuannya.
Kabarnya sudah melanjutkan sekolah agama disalah satu sekolah agama di Magetan, Jawa Timur juga.
Video mesum anak anak ini beredar sejak pada Juli lalu.
Bahkan sebagian video beredar ada yang dipasang musik dangdut versi koplo dan sebagian adegan ditutup dengan emoji.
Tetapi ada yang masih asli terdengar percakapan keduanya.
Video ini diperkirakan dibuat dirumah anak laki laki itu, dilakukan sepulang sekolah.
Karena orangtua anal laki laki itu bapaknya menjadi TKI Malaysia, ibu kabarnya di sawah.
Saat ini anak laki laki di video itu masih duduk di bangku klas VI SDN di Kabupaten Magetan bagian Selatan.
Sedang anak perempuannya sudah lulus dan melanjutkan di sekolah agama.
Kalangan masyarakat di Magetan sangat prihatin dengan beredarnya video mesum yang seharusnya belum waktunya dilakukan oleh sepasang anak SD ini.
Namun karena longgarnya pengawasan dari orangtua dan sekolah, perilaku otang dewasa ini sudah dilakukan anak anak usia sekolah dasar.
Mestinya penggunaan gawai canggih seperti smart phone ini perlu diawasi dan didampingi orang tua dan sekolah.
Pasalnya, ada sekolah sekolah yang meteri pelajaran Tikop (tehnik komputer) dan pengumuman biasa lewat smart phone.
"Memang ini dilema, karena ada pelajaran tertentu yang memerlukan smart phone seperti Tikom dan pengumuman berkaitan dengan mata pelajaran,"kata pengamat pendidikan Kabupaten Magetan Muhammad Ani kepada Surya, Kamis (18/7/2019).
Tapi, lanjut Muhammad Anis, penggunaan smart phone itu, terutama kalau gawai itu dibawa ke sekolah, setiap pelajaran dimulai, gawai yang dibawa siswa siswi itu harus dikumpulkan di sekolah.
"Makanya, sebagai bentuk pengawasan, sekolah harus rajin razia. Kecuali kalau pelajaran Tikom, memang mengharuskan bawa gawai atau smart phone"
Memang dilema, tapi tinggal orangtua dan sekolah harus aktif, selain pengawasan juga nasihat atau perhatian dari orangtua,"ujar Muh Anis salah satu guru di SMPN Magetan ini.
Kepala Sekolah bersangkutan, membenarkan kalau pemeran video itu siswa di sekolahnya.
Sedang yang perempuan alumni SDN Lembeyan 2, Magetan.
"Sekolah sudah memanggil orangtua siswa bersangkutan, untuk diberikan nasihat dan pengarahan agar siswa tersebut tidak kembali melakukan perbuatan yang sama,"kata Supeno, singkat.
3 Guru Pesta Seks dengan 3 Siswinya di Sekolah
Kasus asusila yang melibatkan oknum guru juga terjadi bulan Juni lalu.
Tiga oknum guru di Serang, Provinsi Banten, terungkap melakukan tindakan asusila terhadap tiga siswinya.
Tiga oknum guru itu melakukan hubungan intim dengan tiga siswi yang berusia 14 tahun hingga kemudian salah seorang siswa hamil.
Dikutip dari Tribunjabar, Kapolres Serang, AKBP Indra Gunawan menuturkan, ketiga pasangan itu melakukan hubungan badan atas dasar suka sama suka.
Kapolres mengatakan, ketiga tersangka dengan tiga siswi memiliki hubungan spesial atau berpacaran.
Ketiga oknum guru itu adalah DA, AS dan OM.
DA berstatus PNS dan mengajar pelajaran IPS.
Sementara AS adalah pegawai bagian tata usaha, sedangkan OM adalah guru seni budaya.
Kedua oknum guru ini berstatus guru honorer.
Ironisnya, tiga oknum guru itu semuanya sudah berkeluarga dan masing-masing memiliki dua anak.
Sering melakukan hubungan badan di lingkungan sekolah.
Menurut keterangan Kapolres Serang, para guru dan siswinya itu sering melakukan hubungan badan di area sekolah.
Bahkan, keenam orang itu pernah melakukan pesta seks bersama-sama di Ruang Laboratorium Komputer.
Berdasarkan keterangan tersangka guru OM, pertama kali berhubungan badan dengan siswa 1 di ruangan kelas.
Sementara guru AS dan siswi 2, pertama kali berhubungan intim di rumah korban.
Sedangkan guru DA pertama kali berhubungan badan dengan siswi 3 di semak-semak belakang sekolah.
"(Siswa 1) terlebih dahulu melakukan pelaporan karena yang bersangkutan sudah hamil 21 minggu sejak bulan Januari," kata Indra kepada wartawan saat ekspose di Mapolres Serang, Jumat (21/6/2019).
Di tempat yang sama, tersangka OM mengaku, benih cinta ketiga pasangan guru dan murid tersebut timbul bermula siswinya kerap curhat sehingga berpacaran.
"Awalnya sering curhat-curhatan lalu pacaran akhirnya terjadi (hubungan badan). Yang pertama kali nge-Whatsapp dia (murid) iseng ngobrol," katanya.
KPAI Beri Respons
Atas terjadinya kasus ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan tanggapan.
Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (23/6/2019), Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti menyampaikan keprihatinan atas terjadinya kasus ini.
Perbuatan tiga pelaku telah mencoreng dunia pendidikan.
Menurut Retno, berhubungan badan dengan anak menurut UU Perlindungan Anak adalah suatu kejahatan atau tindak pidana, tidak ada istilah "suka sama suka."
"Seorang pendidik yang seharusnya menjadi teladan dan menjunjung nilai-nilai moral dan agama, ternyata telah melakukan perbuatan bejat terhadap anak didiknya sendiri di lembaga pendidikan tempatnya bekerja."
"Ketiga guru tersebut seharusnya mendidik dan melindungi anak didiknya, bukan memanfaatkan anak didiknya untuk kepentingan nafsunya," ujar dia.
Retno melanjutkan, KPAI mengapresiasi Sekretaris Daerah (Setda) Serang yang telah memerintahkan pemecatan terhadap guru honorer dan penonaktifan tugas guru ASN di satu SMPN di Serang pasca pelaporan orangtua satu korban yang anaknya hamil akibat perbuatan gurunya.
Menurut KPAI semestinya yang dijatuhi hukuman bukan hanya ketiga guru tersebut.
Namun juga pihak sekolah (kepala sekolah dan manajemen sekolah), karena telah lalai menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi peserta didik.
"Kelalaian tersebut dapat diukur dari pengawasan yang lemah sehingga oknum guru tersebut dapat leluasa melakukan perbuatan mesum di lingkungan sekolah, yaitu di kelas dan di laboratorium komputer sekolah," kata dia.
Retno menambahkan, KPAI mengusulkan agar ke depan, untuk mengantisipasi atau mencegah perbuatan serupa terjadi, seharusnya pemda memberikan dukungan sekolah untuk memasang CCTV di kelas-kelas dan ruang laboratorium, serta ruang lain yang dianggap rawan digunakan berbuat musem di lingkungan sekolah.
Viral Remaja Ciuman di Taman
Heboh! sebuah video viral terekam sepasang remaja berciuman kelewat batas di taman, dan terdengar suara di video remaja ciuman di taman tersebut.
WartaKotaLive melansir Surya, terungkap sejumlah fakta sementara video mesum sepasang remaja ciuman bibir di Taman Kali Ngrowo, Tulungagung.
Sejumlah fakta sementara ini terungkap setelah video mesum sepasang remaja ciuman bibir di Tulungagung itu diunggah ke media sosial dan viral di WhatsApp (WA).
Berikut sejumlah fakta sementara terkait video mesum sepasang remaja ciuman bibir di Taman Kali Ngrowo, Tulungagung, yang telah viral di WhatsApp (WA)
1. Lokasi Kejadian
Video yang tersebar di WA itu itu diduga direkam seseorang dari seberang Sungai Ngrowo, di sekitar area Warung Sor Trembesi.
Sepasang remaja ini berciuman bibir di taman bertema reog gendang ini.
Dalam video tersebut terdengar suara orang-orang di sekitar yang merekam, tertawa geli melihat adegan tersebut.
Sementara kedua remaja ini tidak sadar, tingkah mereka diperhatikan dari kejauhan.
Rekaman pendek itu menimbulkan keprihatinan meluas.
Warganet menilai, perilaku kedua remaja ini sudah kelewat batas,
Mereka tidak lagi memperhatikan norma kesopanan dan kepatutan di ruang publik.
2. Polisi Belum Bertindak
Polisi sudah mendapat laporan atas viralnya video tersebut, namun hingga kini belum bisa menindaklanjuti.
Kabid Trantibum Satpol PP Tulungagung, Rusdianto mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan tentang video itu sejak kemarin, Selasa (9/7/2019).
Namun karena masih fokus pada pengamanan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, pihaknya belum bisa melakukan tindakan.
"Kami akan patroli di lokasi tersebut, agar tidak jadi tempat seperti itu," ujarnya.
Identitas sepasang remaja yang berciuman di Taman Kali Ngrowo kini masih belum diketahui. (David Yohanes)
3. Tentang Taman Kali Ngrowo
Taman Kali Ngrowo merupakan bagian program penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memanfaatkan sepadan sungai.
Proyek ini dianggarkan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR tahun 2016, dengan anggaran Rp 11,9 miliar.
Taman di Kelurahan Sumbung ini mempunyai tema reog gendang, kesenian asli Tulungagung.
Awalnya taman ini sangat indah, lengkap dengan sarana bermain anak.
Namun kini kondisinya sangat tidak terawat. Pada malam hari, penerangan kurang memadai.
"Ada lampunya, tapi jumlahnya tidak banyak. Masih banyak sudut-sudut yang gelap," ucap seorang warga Sembung bernama Ahmad.
Kondisi gelap ini yang kerap dimanfaatkan pasangan muda-mudi yang tengah kasmaran.
Mereka mojok di sudut-sudut taman yang gelap untuk memadu kasih.
Karena itu Ahmad berharap, sarana penerangan di taman ini diperbaiki dan ditambah dengan kamera pengawas.
"Kalau sekalian dipasang CCTV malah lebih aman. Tidak ada yang berani mesum di tempat ini," ucap Ahmad.
4. Kasus Sebelumnya
Video mesum sepasang remaja ciuman bibir lebih parah juga pernah terjadi di Manado
Bahkan, dalam video tersebut sejumlah gadis berseragam SMP sedang berpesta hirup lem.
Tampak para siswi SMP itu sedang menghirup uap benda kuning di kaleng biru dan di botol air mineral.
Jika dilihat dari bentuk, warna, dan model serta tulisan di kaleng itu, bisa dipastikan siswi-siswi itu sedang menghirup lem yang menganduk zat adiktif.
Dalam video yang dibagikan oleh seorang akun Facebook bernama Aldiyanto di Grup Facebook Tim Paniki Polresta Manado, terlihat sejumlah wanita sedang asyik menghirup lem.
Tak diketahui secara pasti ada berapa banyak siswi yang berpesta lem itu.
Namun, jika dihitung sekilas kemungkinan ada lima orang.
Sambil menghirup lem di kaleng, para siswi asyik bergoyang.
Video itu tampak diambil di sebuah ruangan, kemungkinan kamar tidur.
Hal itu karena ada tempat tidur di situ.
Di tempat tidur itu juga terlihat seorang perempuan duduk sambil memegang kaleng yang didekatkan di wajah.
Wanita itu memakai kemeja panjang bermotif kotak-kotak.
Sementara siswi lainnya juga terihat memegang kaleng.
Jika dilihat dengan seksama, tampak tak hanya wanita yang duduk di atas tempat tidur saja yang menggunakan kemeja kotak-kotak lengan panjang.
Ada dua wanita lagi yang duduk di lantai yang menggunakan kemeja yang sama.
Selain itu, di dalam ruangan yang diduga adalah kamar tidur itu, ada dua gadis lainnya juga yang memakai baju yang beda warna dengan rekan lainnya.
Dua wanita ini memakai seragam putih panjang.
Yang jika dilihat dengan seksama lagi, model seragam yang dipakai adalah model seragam untuk siswi SMP.
Hal itu karena warna khas di kantong seragam itu berwarna kuning.
Tak diketahui siapa yang merekam aksi para siswi ini, namun diduga adalah sesama siswi yang ada di kamar tersebut.
Dalam video yang berdurasi 20 detik itu ternyata tak hanya menampilkan pelajar sedang pesta lem.
Tapi juga memperlihatkan dua siswi yang sedang berciuman bibir.
Siswi yang berciuman bibir dengan sesama siswi itu adalah dua gadis yang memakai seragam putih lengan panjang.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui di mana, dan kapan video ini diambil.
Tak diketahui juga di mana para gadis ini bersekolah.
Namun, ada netizen yang berkomentar bahwa warna baju yang mereka kenakan sama persis dengan seragam SMP.
Warganet itu juga melampirkan sebuah foto dan keterangan yang menuliskan nama sekolah SMPN di Limboto
Tribunmanado.co.id sementara belum bisa memastikan apakah para siswi ini adalah benar siswi SMPN di Limboto atau bukan.
Setelah dilusuri Tribunmanado.co.id di mesin pencari Google dengan mengetikkan SMPN di Limboto terlampir seragam yang sama dengan seragam yang dipakai para siswi yang sedang pesta lem itu.
Hingga berita ini diturunkan, postingan yang diunggah oleh Aldiyanto dengan caption 'rusak mama p gaco' sekitar 10 jam lalu, atau sekitar pukul 01.00, Kamis (20/06/2019) itu telah ditanggapi oleh 442 akun, dan mendapat 141 komentar, serta telah dibagikan oleh 352 kali.(*)