Dokter Kelelahan, Ribuan Pasien Katarak Berebutan Karcis Di Rumah Karitas Sumba Daya

-Ribuan pasien Katarak semenjak pagi hari (Rabu, 7/8/2019) atau hari terakhir memadati rumah sakit Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya untuk melakukan

Penulis: Petrus Piter | Editor: Ferry Ndoen
pos kupang.com/petrus piter
Foto Ketua Komunitas Cinta Kasih Denpasar, Bali Helen CHundawan bersama dokter ahli berpose bersama para pasien katarak di rumah sakit Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya, Rabu (7/8/2019). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM/TAMBOLAKA---Ribuan pasien Katarak semenjak pagi hari (Rabu, 7/8/2019) atau hari terakhir memadati rumah sakit Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya untuk melakukan pemeriksaan mata, penerimaan kaca mata dan menjalani operasi katarak secara gratis.

Nampak ribuan pasien antre di loket pendaftaran. Para pasien terlibat gelisah hingga berebutan karcis karena takut tidak mendapatkan nomor antrean menjalani pemeriksaan.

Kegiatan pemeriksaan mata, pemberian kaca mata dan operasi katarak secara gratis diselenggarakan komunitas cinta kasih Denpasar Bali didukung John Fance Foundation dan persatuan dokter spesialis mata indonesia bekerjasama dengan rumah sakit Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya tanggal 5-7 Agustus 2019.

Memasuki hari ketiga atau hari terakhir kegiatan bakti sosial, Rabu (7/8:2019) para dokter terlihat kelelahan sehingga Ketua Komunitas Cinta Kasih Denpasar, Bali, Helen Chundawan memutuskan membatasi menerima pemeriksaan pasien katarak hanya sebanyak 1000 orang. Sementara yang hadir diperkirakan mencapai 2000-an pasien.

Pelantikan Caleg Terpilih DPRD NTT Dilakukan 3 September 2019

Ditemui POS-KUPANG.COM diselah-selah acara pemeriksaan mata, Rabu (7/8/3019) Ketua komunitas cinta kasih Denpasar, Bali, Helen Chundawan lebih lanjut menjelasakn terpaksa membatasi penerimaan pasien pada hari terakhir kegiatan bakti sosial pemeriksaan pasien, pemberian kaca mata dan operasi Katarak, Rabu (7/8/2019). karena para dokter dan petugas medis mengalami kelelehan.

Karena itu hanya membolehkan 1000 pasien menjalani pemeriksaan hingga menjalani operasi katarak meskipun lainnya pulang dengan kecewa.

Selain kelelelahan para dokter juga karena persediaan sarana dan prasarana terbatas pula.

Karena itu, meminta pengertian masyarakat Sumba Barat Daya atas kondisi yang dihadapi mengingat persediaan kaca mata dan sarana pendukung lainnya terbatas pula.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan ungkapan rasa terina masih banyak kepada semua pihak termasuk managemen penerbangan Nam Air yang telah mendukung kelancaran kegiatan bakti sosial komunutas cinta kasih Denpasar, Bali bekerjasama dengan rumah sakit Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya.

Secara pribadi maupun sebagai pimpinan komunitas cinta kasih Denpasar, Bali kembali menyampaikan rasa terima kasih banyak kepada managemen Nam Air yang memberi keringanan dengan menambah bagasi menjadi 20 kg dari batasan 15 kg.(pet)

Area lampiran

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved