Waspada Penipuan Dengan Modus Pengangkatan PNS, Pasangan Suami Isteri di Medan Telah Jadi Korban
Waspada penipuan dengan modus pengangkatan PNS. Pasangan Suami Isteri di Medan Ini Telah Jadi Korban.Kerugian mencapai ratusan juta rupiah
Waspada Penipuan Dengan Modus Pengangkatan PNS, Pasangan Suami Isteri di Medan Ini Telah Jadi Korban
POS-KUPANG.COM- Waspada penipuan dengan modus pengangkatan PNS. Pasangan Suami Isteri di Medan Ini Telah Jadi Korban.
Berita tentang rencana pemerintah membuka penerimaan CPNS tahun ini lagi ramai. Banyak pihak menggunakan kesempatan ini untuk mencari keuntungan. Seperti yang dilakukan oleh seorang ibu di medan bernama Nurdosniriana br Saragih (40).
Sepasang suami isteri menjadi korban dari warga Jalan Jaya Tani, Gang Anggrek III, Lingkungan II, Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor.
Kerugian capai ratusan juta rupiah. Perbuatan tersangka berhasil dibongkar oleh Polres Batubara.
Modusnya, tersangka bisa membantu memasukkan korban sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab Simalungun.
Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Pandu Winata mengatakan sekitar bulan April 2018 tersangka Nurdosniriana br Saragih mengetahui pekerjaan suami Rosanni br Sipayung atas nama Frendly Tamsar merupakan honorer di Pemko Medan.
• Jihyo TWICE-Kang Daniel Berkencan, Seulong 2AM Diserang Haters, Ternyata Ini Penyebabnya
"Tersangka mengaku dapat mengurus korban agar bisa masuk PNS di Kabupaten Simalungun," kata Pandu, Selasa (6/8/2019).
Pandu menambahkan tersangka mengaku sudah banyak orang yang lulus menjadi PNS dan sudah bekerja di Pemkab Simalungun.
Mendengar pernyataan tersangka yang seolah meyakinkan, Rosanni lantas berkata bahwa ia tidak mempunyai uang untuk mengurus suaminya agar bisa masuk PNS.
Tapi, karena tertarik Rosanni akhirnya menceritakan pertemuan dengan tersangka kepada suaminya Frendly Tamsar dan selanjutnya Frendly menceritakan kepada ibunya Erika Perangin angin.
Tersangka Nurdosniriana kemudian membujuk korban agar bisa menjual ataupun menggadaikan apa yang bisa dijual atau digadaikan untuk memuluskan pengurusan suaminya masuk PNS tersebut.
"Untuk menjadikan Frendly masuk PNS, tersangka meminta uang sebesar Rp 95 juta. Sedangkan untuk pengurusan Rosanni, tersangka meminta biaya sebesar Rp 120 juta kepada korban," urai Pandu.
Kemudian tersangka Nurdosniriana Br Saragih dipertemukan dengan Erika Perangin angin di rumah Rosanni br Sipayung di Jalan Bunga Rampai, Kelurahan Simalingkar B, Kota Medan.
• Ramalan Zodiak Hari Ini, Selasa 6 Agustus 2019, Sagitarius di Puncak,Virgo Waspada
Di rumah tersebut Erika Perangin angin menyerahkan panjar pengurusan PNS anak dan menantunya Frendly Tamsar dan Rosanni br Sipayung, sebesar Rp 100 juta.
Pandu menjelaskan untuk pemberian uang dilakukan dalam beberapa tahap.
Cara pemberian uang secara langsung sebesar Rp 100 juta dan pengiriman dengan cara transfer melalui Bank Sumut di Kebun Kopi Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara sebanyak 6 kali sampai dengan bulan April 2019.
Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Pandu Winata saat menginterogasi tersangka Nurdosniriana pelaku penipuan modus calo CPNS. (Polres Batubara)
Selanjutnya kembali meminta tambahan biaya yang ditransfer sebanyak 6 kali hingga sejak 5 November 2018 hingga mencapai total Rp 255 juta ke nomor rekening tersangka Nurdosniriana.
Tiba saat pengumuman kelulusan CPNS Pemkab Simalungun nama Frendly Tamsar dan Rosanni br Sipayung tidak muncul.
Mengetahui nama anak dan menantunya tidak lulus CPNS, Erika Perangin angin lantas menghubungi tersangka.
Namun, tersangka kembali berdalih menjanjikan akan mengupayakan agar diterima sebagai CPNS di Pemkab Simalungun.
Untuk meyakinkan korban, tersangka setiap bertemu mengenakan seragam PNS, menyerahkan sepotong baju seragam PNS Pemkab Simalungun kepada Frendly Tamsar.
• Tekad Bomber Persija Jakarta Sandi Darma engukir Sejarah Meraih Kemenangan di Piala Indonesia
Selain itu, tersangka juga masih meminta uang untuk ongkos pengurusan sehingga total uang yang diberikan korban berjumlah Rp 270 juta.
Pandu mengungkapkan bahwa tersangka Nurdosniriana ditangkap di ruko kontrakannya di Bukit Sopa Pematang Siantar, Rabu (31/7/2019) malam.
Kepada petugas, Nurdosniriana mengaku bahwa dirinya mencari orang yang mau menjadi PNS di Pemkab Simalungun atas suruhan seorang calo bermarga Purba.
Nurdosniriana mengatakan ia mendapat komisi sebesar Rp 70 Juta, dari Rp 270 juta uang yang disetor korban CPNS.
Sedangkan selebihnya uang senilai Rp 200 juta, menurut pengakuan tersangka diserahkan kepada Purba.
Polisi juga masih mencari tahu, siapa nama bermarga Purba yang dimaksud oleh tersangka tersebut.
"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat pasal 378 Subs 372 dari KUH Pidana," kata Pandu. (mak/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Nurdosniriana Raup Rp 270 Juta dari Tipu-tipu Masukkan Warga jadi PNS, Gunakan Seragam saat Beraksi, https://medan.tribunnews.com/2019/08/06/nurdosniriana-raup-rp-270-juta-dari-tipu-tipu-masukkan-warga-jadi-pns-gunakan-seragam-saat-beraksi?page=all&_ga=2.238717129.876743613.1564977303-1163368049.1563524871.
Penulis: M.Andimaz Kahfi
Editor: Joseph W Ginting