Warga Curiga Kakek Ini Tak Keluar Rumah Seharian, Saat Didobrak Pintu Ternyata

Diduga depresi akibat penyakitnya, pria warga Desa Banjar Pertapan Maduretno, Kecamatan Taman, Sidoarjoditemukan tewas gantung diri di rumahnya.

Editor: Ferry Ndoen
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
Suasana rumah korban usai korban ditemukan tak bernyawa akibat gantung diri, Rabu (24/7/2019) 

POS KUPANG.COM - - Diduga depresi akibat penyakitnya, pria warga Desa Banjar Pertapan Maduretno, Kecamatan Taman, Sidoarjoditemukan tewas gantung diri di rumahnya.

Korban yang bernama Andi Sutrisno (57), warga Desa Banjar Pertapan Maduretno RT 4 RW 1, Kecamatan Taman, Sidoarjo gantung diri menggunakan sarung yang dililitkan di pintu kamarnya.

Seorang saksi mata, Andre Patria mengatakan para tetangga curiga karena korban seharian tidak keluar rumah sama sekali.

Barbie Kumalasari Kepergok Makan Fast Food Sendiri saat Galih Ginanjar Dibui, Rambutnya Berantakan

Kebiasaan Ariel Noah saat Rilis Video Klip Baru, Begini Keceplosan Luna Maya

Nenek ini Terjebak di Eskalator hingga Kakinya Putus, Begini Kronologinya

"Biasanya korban keluar rumah untuk salat subuh di musala bahkan sering jadi muadzin. Tapi ini kok sama sekali dari pagi hingga sore tidak keluar. Helm dan sepeda motornya masih ada di teras rumah padahal biasanya sudah enggak ada karena dipakai kerja," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (24/7/2019).

Korban yang tinggal sendirian akhirnya didatangi tetangga sekitar mengingatkan korban untuk menyalakan lampu rumah karena sudah menjelang maghrib sekitar pukul 17.30.

"Namun korban ketika dipanggil namanya tetap saja tak menjawab. Akhirnya para tetangga bersama dengan adik korban membuka pintu rumah dan langsung melihat korban sudah terbujur kaku tergantung di depan pintu kamarnya,"tambahnya.

Mantan Pemain Maung Bandung Peringatkan Rekannya Jelang Persib Bandung vs Bali United:

Sementara itu, Kapolsek Taman Kompol Samirin membenarkan kejadian tersebut.

"Dugaan sementara korban gantung diri memakai sarung yang dijepitkan di pintu kamar. Lalu kursi yang dibuat pijakan didorong hingga korban tergantung dan meninggal dunia," jelasnya.

Samirin juga menambahkan, menurut keterangan adiknya, korban sendiri memiliki riwayat sakit lambung dan sering melamun.

"Namun pihak keluarga meminta korban untuk langsung segera dimakamkan. Serta tak bersedia dilakukan visum ataupun otopsi dari pihak kepolisian," tandasnya. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved