Kekeringan di NTT Sudah Menuju Status Awas
Sebagian wikayah NTT sudah masuk dalam status hari tanpa hujan dan menuju kategori atau status awas bencana kekeringan.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Adiana Ahmad
Kekeringan di NTT Sudah Menuju Status Awas
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG- Sebagian wikayah NTT sudah masuk dalam status hari tanpa hujan dan menuju kategori atau status awas bencana kekeringan.
Kondisi akibat iklim di NTT yang sudah memasuki musim kemarau.
Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT, Thomas Bangke,S.E,M.Si Selasa (16/7/2019).
Menurut Thomas, saat ini ada 15 daerah di NTT yang sudah menuju status awas bencana kekeringan,karena tidak ada lagi hujan atau hari tanpa hujan.
Dia merincikan sejumlah daerah yang mengalami status hari tanpa hujan dan menuju status awas kekeringan adalah seluruh daratan Timor, Rote Ndao, Sabu Raijua, seluruh Sumba, Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, sebagian wilayah Flores bagian barat
"Kategori sekarang ini adalah hari tanpa hujan atau memasuki musimkl kemarau dan menuju status awas," kata Thomas.
Dijelaskan, wilayah NTT memang memiliki musim kemarau dengan hari tanpa hujan lebih banyak, sehingga terjadi musim kering.
• Liga Mahasiswa NasDem NTT Sosialisasi Kelor di Kualalo Kabupaten Kupang
"Kita lakukan pertemuan dengan Bappelitbangda guna mempersiapkan hal-hal yang akan dilakukan dalam rangka antisipasi kondisi kekeringan saat kemarau," katanya.
Dikatakan, BPBD Provinsi NTT selalu melakukan koordinasi , suport.
"Kita akan back up penuh BPBD kabupaten dan kota apabila kondisi kekeringan sudah masuk fase awas atau status awas," ujarnya.
Thomas mengatakan, meskipun belum sampai kategori awas, namun pemerintah tetap melakukan pemantauan dan antisipasi.
• BPBD TTU Sudah Terima Laporan Mengenai Bencana Kekeringan
"Kita harapkan semua stakeholder ikut berperan dalam mencegah maupun mengantisipasi bencana. Mulai tokoh agama, tokoh masyarakat dan semua pihak, kita minta ikut berperan," katanya.
Dia mengakui, dalam mengantisipasi maupun mencegah bencana , di kabupaten dan kota sudah ada SOP penanganan bencana.(*)