Menyambut Kunjungan Presiden Jokowi di Labuan Bajo, Mengupdate Keindahan Negeri Komodo

Kehadirannya Jokowi di Labuan Bajo disambut antusias pemerintah daerah dan masyarakat setempat, yang ditandai dengan dengan penyambutan secara adat

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
SETPRES/AGUS SOEPARTO via Kompas.com
Presiden Joko Widodo berpose dengan latar belakang pemandangan matahari terbenam di Labuan Bajo, Flores, NTT, Rabu (10/7/2019). 

Menyambut Kunjungan Presiden Jokowi di Labuan Bajo, Mengupdate Keindahan Negeri Komodo

POS-KUPANG.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (11/7/2019), kembali ke Jakarta setelah melakukan kunjungan dua hari di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, kehadirannya di Labuan Bajo disambut antusias pemerintah daerah dan masyarakat setempat, yang ditandai dengan penyambutan secara adat dan pengalungan kain songke, kain tenun khas Manggarai, sesaat setelah turun dari Pesawat Kepresidenan di Bandara Komodo Labuan Bajo, Rabu (11/7/2019).

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo, Rabu (10/7/2019).
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo, Rabu (10/7/2019). (Facebook)
Presiden Jokowi disambut secara adat Manggarai di Bandara Komodo Labuan Bajo, Rabu (10/7/2019).
Presiden Jokowi disambut secara adat Manggarai di Bandara Komodo Labuan Bajo, Rabu (10/7/2019). (Facebook)

Di luar acara resmi, Presiden Jokowi juga menyempatkan diri bersalaman dan berpose dengan warga yang menemuinya.

Hal itu terlihat dari postingan-postingan warga di media sosial yang bangga bisa bertemu langsung dan foto bersama Presiden Jokowi.

Kunjungan Presiden Jokowi seakan mengafirmasi dan mengupdate keindahan Labuan Bajo yang telah menjadi ikon pariwisata internasional.

Lihat saja, selain melakukan acara formal pemerintahan, di Labuan Bajo Presiden Jokowi juga menyempatkan diri meninjau beberapa destinasi wisata di sana, di antaranya Puncak Waringin dan menikmati matahari terbenam, Rabu (10/7/2019)

Dilansir dari kompas.com, bersama Ibu Iriana, Jokowi juga menyempatkan diri menyapa Pulau Rinca pada Kamis (11/7/2019).

Kunjungan Presiden Jokowi ini adalah dalam rangka pengembangan potensi pariwisata.

Penataan kawasan Pulau Rinca menjadi salah satu tujuan agenda kedatangan Presiden. Diharapkan, ke depan pulau ini semakin meningkatkan pelayanan sehingga makin banyak turis domestik dan asing yang datang berkunjung.

Presiden Joko Widodo berpose dengan latar belakang pemandangan matahari terbenam di Labuan Bajo, Flores, NTT, Rabu (10/7/2019).
Presiden Joko Widodo berpose dengan latar belakang pemandangan matahari terbenam di Labuan Bajo, Flores, NTT, Rabu (10/7/2019). (SETPRES / AGUS SOEPARTO)

Tak terpungkiri, Labuan Bajo memang istimewa. Ia dalah gerbang menujuPulau Komodo yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia versi organisasi New 7 Wonders.

Namun tak melulu soal komodo. Merasai keelokan Labuan Bajo beserta keindahan alamnya yang berbukit-bukit bisa pula dilakukan dengan mendaki ke Bukit Cinta atau yang kerap disebut Bukit Silvia

Perbukitan hijau terhampar, satu-dua bukit terlihat seperti mengambang di laut, menjadikan pemandangan semakin elok tersaji. Semakin cantik, manakala matahari terbenam pelan-pelan berpamitan.

Bukit Cinta, salah satu lokasi di Labuan Bajo yang merupakan lokasi favorit untuk menikmati golden sunset.

Pemandangan alam Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT jika dilihat dari puncak Bukit Cinta, Jumat (15/2/2019).
Pemandangan alam Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT jika dilihat dari puncak Bukit Cinta, Jumat (15/2/2019). (KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA)

Menyeberang ke Pulau Kelor, juga bisa menjadi pilihan untuk mereka yang ingin lebih jauh mengeksplorasi alam sekitar Labuan Bajo.

Naik ke atas bukit, menikmati hamparan rerumputannya yang menghijau juga sayang kalau sampai terlewatkan.

Namun membicarakan Labuan Bajo memang belumlah lengkap jika tak menyertakan ‘Komodo’.

Setidaknya ada beberapa tempat untuk berjumpa dengan hewan purba di wilayah Taman Nasional (TN) Komodo.

Seperti halnya di Pulau Komodo. Di Pulau inilah, habitat asli binatang purba komodo bernaung.  

Hewan mirip kadal raksasa ini menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan. Melansir dari Kompas Travel (14/11/2017) jumlah Komodo di Pulau Komodo ada sekitar 1.377 komodo.

Satwa endemik Komodo (Varanus Komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012). Pulau Rinca merupakan salah satu habitat reptil purba Komodo. Berdasarkan data pada 2010 di pulau ini sendiri terdapat 1336 ekor Komodo, sedangkan 1288 ekor di Pulau Komodo, 86 di Pulau Nusa Kode, dan 83 di Pulau Gili Motang.
Satwa endemik Komodo (Varanus Komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012). Pulau Rinca merupakan salah satu habitat reptil purba Komodo. Berdasarkan data pada 2010 di pulau ini sendiri terdapat 1336 ekor Komodo, sedangkan 1288 ekor di Pulau Komodo, 86 di Pulau Nusa Kode, dan 83 di Pulau Gili Motang. (KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES)

Sementara itu, menyebrang ke Pulau Rinca wisatawan juga bisa melihat Komodo. Jika Pulau Komodo menawarkan panorama alam berupa semak belukar, maka berbeda dengan Pulau Rinca.

Pulau yang dihuni oleh sekitar 1.533 komodo ini menawarkan panorama padang rumput dan banyaknya pohon palem.

Tempat lain, Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Gili Montang, dan Pulau Nusa Kode adalah lokasi yang menjadi tempat tinggal para satwa langka ini.

Hal yang patut dibanggakan, Taman Nasional Komodo tak hanya dihuni komodo. Kura-kura laut dalam jumlah besar, terumbu karang yang berwarna-warni juga makin menyemarakkan kekayaan alam di sini.

Pemandangan karang dan ikan laut di perairan sekitar Pulau Manjerite, TN Komodo, NTT saat snorkeling, Rabu (14/11/2018).
Pemandangan karang dan ikan laut di perairan sekitar Pulau Manjerite, TN Komodo, NTT saat snorkeling, Rabu (14/11/2018). (KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)

Pulau Manjerite misalnya. Laut dekat pulau ini dianggap tempat terbaik untuk snorkeling di wilayah TN Komodo.

“Hampir semua yang sailing di TN Komodo, mampir ke sini untuk snorkeling,” tutur Jose, warga Labuan Bajo yang menjadi guide kepada Kompas Travel (14/11/2018)

Di laut pulau ini, ikan-ikan berseliweran keluar masuk karang. Karang-karang tersaji memukau dengan beragam bentuk,dari mulai berwujud jamur, berbalut lapisan ungu seperti kain, serta ada pula yang melambai-lambai bak padi di sawah.

Namun dibalik semua keindahan itu, beberapa tantangan tampaknya masih harus dihadapi terkait pariwisata di Labuan Bajo. Melansir dari kompas.com  Kamis, (01/06/2017) pelayanan air bersih yang belum menyentuh warga kelas menengah ke bawah masih menjadi permasalahan.

Secara umum, kawasan Labuan Bajo akan diprioritaskan pemerintah sebagai salah satu destinasi wisata baru yang akan dikembangkan.

"Kita kan sudah rencanakan dua tahun yang lalu kita ingin ada 10 destinasi baru dan ini yang 4 yang ingin kita prioritaskan. Salah satunya adalah Labuan Bajo," ujar Jokowi dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (11/7/2019) pagi.

Jokowi mengatakan, untuk mendukung pengembangan kawasan tersebut, pemerintah sedang melakukan percepatan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved