Seperti Kandang Ternak Bangunan SD Paralel Mbinudita Sumba Timur
terkait bangunan sekolah yang prihatin tersebut, Dinas Pendidikan tidak pernah menyampaikan kepada pihak DPRD.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Seperti Kandang Ternak Bangunan SD Paralel Mbinudita Sumba Timur
POS-KUPANG. COM | WAINGAPU--Bangunan sekolah dasar (SD) Pararel Mbinu Dita di Desa Mbinu Dita, Kecamatan Ngaha Ori Angu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi NTT, Negara Republik Indonesia untuk tempat kegiatan belajar mengajar sangat memprihatikan. Ruang untuk proses belajar mengajar oleh para siswa dan guru itu seperti 'kandang' ternak.
Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sumba Timur Ali Oemar Fadaq ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM terkait kondisi bangunan sekolah tersebut, Senin (8/7/2019) mengatakan, terkait dengan kondisi bangunan sekolah tersebut buruk seperti kandang ternak, pihaknya akan bahas di sidang Dewan, untuk diprioritaskan pembangunam gedung permanen
Menurut AOF yang biasa disapa ini, terkait bangunan sekolah yang prihatin tersebut, Dinas Pendidikan tidak pernah menyampaikan kepada pihak DPRD.
"Nanti kita bahas. Sepertinya itu, mungkin dari sana itu , Dinas Pendidikan juga kadang-kadang gini. Aduh ngak ngerti saya, yang kaya gitu-gitu ngak sampai di kita gitu lho?,"ungkap AOF.
AOF mengatakan, kalau persoalan di Dinas Pendidikan, tidak pernah disampaikan ke pihak DPRD.
"Kita kalau soal dinas pendidikan itu, kita nggak pernah diskusi soal anggaranya, berapapun yang diajukan. Coba lihat, hasilnya seperti itu, hasilnya seperti ini sa. Masuk sampah keluar juga sampah,"ungkap AOF dengan nada kecewa.
Menurut AOF, mestinya Dinas Pendidikan harus kosentarsi di proses belajar mengajar, apalagi terkait persoalan bangunan dan sarana-prasarana yang tidak layak. Sehingga tentunya DPRD akan mendorongnya untuk memprioritaskan pembangunan gedung sekolah itu.
Masih menurut AOF, sebenarnya juga masyarakat juga inisiatif untuk membuka sekolah dan meminta untuk bangunan gedung sekolah fisik secara permanen, seharusnya DPRD juga diberikan tembusan untuk pembangunan gedung sekolah itu. Jika ada usulan tentu DPRD akan mendorongnya dan memberikan prioritas.
"Mestinya dinas Pendidikan konsentrasi itulah, dan kita di DPRD pasti dorong gitu lho?.Atau memang masyarakat inisiatif, jadi kita dikasih tembusan juga, jadi kita bisa ikuti. Jika ada usulan seperti itu, jangan sampai di Musrembang saja, akhirnya kita di DPRD kita keteteran to, kita dikasih juga usulan-usulan ke kita, sehingga kita bisa by past di DPRD. Kalau memang ada usulan kita akan perhatikan, kita akan tetap prioritaskan,"pungkas AOF.
Sementara itu orang tua murid dan masyarakat Mbinudita, meminta kepada pemerintah baik pemerintah daerah, pemerintah propinsi NTT, dan pemerintah pusat untuk membangun gedung yang layak untuk proses belajar mengajar di sekolah itu.
"Kita sebagai orang tua murid dan masyarakat setempat, tentu sangat berharap semoga pemerintah bisa membantu membangun fasilitas dan sarana-prasarana sekolah sehingga menjadi sekolah yang layak untuk proses belajar mengajar. Ini harapan kami sehingga anak-anak kami juga merasakan sekolah yang layak seperti anak-anak di sekolah-sekolah lain,"ungkap orang tua sekaligus tokoh masyarakat Desa Mbinu Dita Apryanto Hangga, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (5/7/2019) lalu.
Apryanto juga menjelaskan, SD paralel Mbinu Dita merupakan mekar dari tiga sekolah Induk yakni dari SDN Waitama, Desa Tandulajangga, SDN Praipaha di Desa Praipaha, dan SD Maradadita.
Apryanto mengatakan, dimekarkan dari tiga sekolah induk, sebab sejauh ini para siswa khususnya di kelas 1 dan 2 sangat jauh menempuh jarak sekitar 5 Kilometer bahakan hingga 6 kilometer menuju SD Maradita untuk bersekolah di tiga sekolah induk itu.