Hati-hati, Gerhana Matahari Total Terjadi Hari Ini, Perhatikan Wilayah yang Akan Terkena Dampaknya

Baru beberapa tahun lalu Indonesia pun mengalami fenomena ini, bahkan Gerhana Matahari Total terjadi di wilayah utara Indonesia

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS/KARTONO RYADI
Keindahan Gerhana Matahari Total (GMT) yang banyak diburu orang. Foto ini diambil dari Pantai Penyak, 36 kilometer di selatan Pangkal Pinang, Bangka, Sumatera Selatan, saat terjadi GMT 18 Maret 1988. GMT akan kembali terjadi di wilayah Indonesia pada 9 Maret 2016. 

Hati-hati, Hari Ini Terjadi Gerhana Matahari Total, Ini Wilayah-wilayah yang Akan Terkena Dampaknya

POS-KUPANG.COM -  Gerhana matahari total akan terjadi hari ini, Selasa (2/7/2019) malam WIB.

Bagi warga Indonesia fenomena Gerhana Matahari bukan hal baru. Baru beberapa tahun lalu Indonesia pun mengalami fenomena ini, bahkan Gerhana Matahari Total terjadi di wilayah utara, seperti Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Kalimantan, Bangka Belitung dan Sumatera.

Fenomena gerhana matahari terjadi saat bulan berada di antara Bumi dan Matahari.

Hal itu membuat cahaya ke Bumi akan tertutup sebagaian atau seluruhnya.

Kalau terjadi gerhana matahari total, maka Bumi akan gelap gulita saat siang hari.

Untuk orang-orang di wilayah yang dilalui Gerhana Matahari harap hati-hati karena jika dilihat langsung Gerhana Matahari akan membahayakan mata, karena dapat menyebabkan kerusakan permanen dan kebutaan.

Seperti dilansir TribunTravel dari AlJazeera, gerhana matahari total 2 Juli 2019 akan terjadi di Amerika Selatan.

Gerhana matahari total ini disebut "Great American Eclipse".

“Sehingga ada sinar matahari yang berupa cincin atau lingkaran yang keluar dari pinggir bulannya. Jadi seolah-olah cahanya itu dari pinggir-pinggir bulan itu keluarnya. Itu gerhana cincin,” kata Imam.

Sayangnya, fenomena ini tak bisa kita amati langsung di Indonesia.

Hal ini ditegaskan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dijelaskan oleh Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Bambang Setiyo Prayitno melalui siaran persnya, Senin (1/7/2019) malam.

Dirinya mengatakan untuk gerhana matahari total kali ini, jalur totalitas akan melintasi sebagian Samudera Pasifik bagian Selatan, Chili bagian tengah, dan Argentina bagian tengah.

"Gerhana Matahari Sebagian akan dapat terlihat di sebagian besar Samudera Pasifik bagian Selatan dan Amerika Selatan bagian Barat," jelasnya.

Gerhana matahari sebagian dimulai pada pukul 16.55.13 UTC, yang pada saat itu di Indonesia, waktu sudah menunjukkan pukul 23.55.13 WIB.

Gerhana matahari total dimulai pada 3 Juli 2019 pukul 01.01.08 WIB dan puncaknya terjadi pada 3 Juli 2019 pukul 02.22.57 WIB.

Kemudian gerhana matahari total berakhir pada 3 Juli 2019 pukul 03. 44.46 WIB dan gerhana matahari sebagian berakhir pada 3 Juli 2019 pukul 04.50.34 WIB.

Gerhana Matahari
Gerhana Matahari (IslandCrisis.com)

"Karena hal tersebut, artinya pengamat di wilayah Indonesia, tidak akan dapat mendapati peristiwa gerhana matahari total 2 Juli 2019," tuturnya.

Gerhana matahari total ini, kata dia, terjadi ketika bulan dapat menutupi matahari secara keseluruhan.

Hal ini dapat menyebabkan terlihatnya korona matahari atau lapisan terluar pada struktur matahari.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar Imam Faturahman mengatakan gerhana matahari total itu memang tidak terjadi di langit Indonesia.

Imam menuturkan gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari.

“Jadi bulan itu di tengah kemudian ada matahari yang menyinari di belakangnya bulan. Ketika cahaya matahari tertutupi oleh bulan sehingga matahari tidak bisa dilihat kembali,” kata Imam saat dihubungi Tribun Bali, Senin (1/7/2019) sore.

Dijelaskan, gerhana total terjadi bila pada puncak gerhananya seluruh piringan matahari cahayanya tertutupi oleh bulan hingga penuh sehingga bumi menjadi gelap.

Tertutupnya matahari oleh bulan secara penuh ini karena ada perbedaan jarak antara matahari dengan bulan, padahal besaran matahari jauh lebih besar dari bulan.

Jarak bulan lebih dekat dengan bumi yang hanya sekitar 380 ribuan km, jika dibandingkan dengan matahari yang sekiranya 149 juta km.

Selain gerhana matahari total, juga terdapat gerhana matahari sebagian yang artinya tidak semua bagian matahari tertutupi oleh bulan.

Hal ini menyebabkan tidak semua sinar matahari terbedung oleh bulan.

Gerhana matahari sebagian ini bisa juga diamati saat terjadi gerhana matahari total saat proses bulan mulai menutupi matahari sebelum mencapai penuh.

Hal yang sama juga terjadi ketika bulan mulai meninggalkan matahari.

“Tidak akan lama itu terjadi, sekitar dua menitan karena gerakan bumi kan mengelilingi matahari dan berotasi. Itu yang membuat posisi si bumi juga berubah terhdap matahari,” tuturnya.

Kemudian ada juga disebut dengan gerhana cincin dimana posisi bulannya menutupi matahari tetapi piringan bulan lebih kecil dibandingkan matahari.

“Sehingga ada sinar matahari yang berupa cincin atau lingkaran yang keluar dari pinggir bulannya. Jadi seolah-olah cahanya itu dari pinggir-pinggir bulan itu keluarnya. Itu gerhana cincin,” kata Imam. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbali.com, TribunTravel.com dan Tribunstyle.com dengan judul Gerhana Matahari Total Hari Ini 2 Juli 2019, Penampakan Hanya Terlihat di Wilayah-wilayah Ini, https://style.tribunnews.com/2019/07/02/gerhana-matahari-total-hari-ini-2-juli-2019-penampakan-hanya-terlihat-di-wilayah-wilayah-ini?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved