Benyamin Bahagia Dapat Sambungan Listrik Gratis
Benyamin warga Bakunase bahagia dapat sambungan listrik gratis dan mengaku tidak dipungut biaya sama sekali
Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG. COM l KUPANG - Benyamin (50) warga di RT 11 RW 04 kelurahan Bakunase Kecamatan Kota Raja merupakan salah satu warga yang tidak mampu untuk menyambung listrik di rumahnya
Awalnya ada warga datang dan bertanya pada anak laki- laki dari Benyamin, apakah rumahnya sudah ada listrik belum, dan anak tersebut menjawab belum.
Menurut Benyamin, sebelumnya mereka hanya menggunakan pelita , lalu sempat menumpang listrik dari rumah tetangga.
"Mau pakai aja mikir dan pakai hati, kami harus ikut patungan membayar ke tetangga tiap membeli pulsa listrik tiap membeli," katanya
Tambahnya, berikutnya ada yang datang memberitahu padanya untuk dapat listrik, namun dia tidak percaya dan akhirnya ia beri KTP dan diminta tunggu tanggal 19 Mei 2019.
" Rasanya sudah senang kepingin kayak orang -orang punya listrik, tapi cari duit setengah mati," katanya
Ternyata tanggal 13 Mei 2019 siang ada petugas datang pasang instalasi, bahkan sampai meteran juga dapat.
"Beta (saya) lepas pekerjaan , beta senang sekarang masuk listrik tidak ada dipungut biaya, Rp 500 pun tidak dipungut oleh petugas PLN yang sudah tanggap kerja keras dan kerja dengan hati melayani kami warga tidak mampu," katanya dengan rasa haru bercampur bahagia.
Sekarang listrik sudah ada, penerangan ke kamar mandi ada, anak-anak yang dulu terbatas oleh cahaya dengan tetangga sekarang sudah punya listrik sendiri.
Dia menuturkan hidupnya susah, istri pergi TKW, dan sekarang dengan anak dua orang.
Lanjutnya, keseharian siang - malam hanya menanam sayur dari jam 2 pagi ke pasar lalu ke sawah bantu- bantu garap sawah orang.
Anak laki-laki besar sudah tamat SMA namun ijazah masih di sekolah sampai sekarang ditahan karena tidak punya biaya.
Pendapatan Benyamin yang biasa dipanggil to'o tidak menentu, kesehariannya hanyalah membantu orang dan mendapat uang sebesar Rp 5000 hingga atau terkadang 50.000 sampai seratus ribu dalam tiga hari , lalu diberi juga ke anak untuk ke sekolah agar senang.
CSR PLN Peduli sambung 11.000 KK listrik Gratis akhirnya rampung selesai dan menyala
PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur melalui Program PLN Peduli memberikan bantuan penyambungan bagi 11.000 bantuan CSR Listrik Subsidi Gratis bagi warga yang tidak mampu dimana Bantuan diberikan secara simbolis oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Direktur Regional JBTBN (Jawa Bali dan Nusa Tenggara dalam acara peresmian PLTMG MPP Flores 20 MW di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/4) lalu dan sudah rampung selesai terpasang menyala pada 2 Juni 2019
General Manager PLN UIW NTT Ignatius Rendroyoko menyampaikan , "bantuan ini untuk selain meningkatkan Rasio Elektrifikasi juga untuk kesejahteraan masyarakat khususnya menengah kebawah" ucapnya
Ini baru awal, masih banyak Benyamin- benyamin lain diluar sana yang belum menikmati listrik karena tidak mampu, oleh karena itu PLN melalui Program PLN Peduli memberikan 11.000 mulai instalasi sampai meteran terpasang bagi warga dalam kurun waktu dua bulan"
Andhoko Soeyono selaku Senior Manager Niaga dan PP menambahkan, "target kami 11.000 bisa ditengahkan tiap hari teman-teman terus bekerja menyambung sehari 183 kk hinggal sekarang sudah tersambung semua dan menyala.
Harapan Rendroyoko
Jika sambungan listrik sudah diberikan, yakin masyarakat akan lebih produktif. "Anak-anak kita kalau malam hari juga bisa belajar dengan tenang," dan aktifitas masyarakat bisa dilakukan sampai malam hari katanya.
Selain itu ternyata tidak hanya 11.000 masih banyak Benyamin, Benyamin lain yang hendak ingin memasang listrik tapi tidak mampu dengan biaya tersebut. Untuk meningkatkan program sambungan listrik gratis bagi masyarakat tidak mampu, tentunya peran serta dari pemerintah daerah (kabupaten/kota maupun provinsi) sangat diharapkan.
Data masyarakat tidak mampu yang masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) TNP2K ataupun masyarakat tidak mampu yang tinggal di daerah desa 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) harus terdata dengan baik dan hal ini membutuhkan peran aktif dari pemerintah daerah.
Harapan Rendroyoko Pemerintah daerah juga berperan serta untuk mengalokasikan anggaran untuk melistriki masyarakatnya yang tidak mampu dengan listrik bersubsidi. Tentunya jargon Energi Berkeadilan dapat segera diwujudkan di bumi Flobamora" kata Rendroyoko.
Demikian rilis yang diterima dari Manager Komunikasi PLN UIW NTT, Sulistyoadi Nikolaus. (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Hermina Pello)