BREAKING NEWS : Siswi SMA di Kabupaten Kupang Diduga 'Dijual' Orangtua Jadi Budak Seks Seorang Kakek

Sejak tahun 2014, anak ketiga dari lima bersaudara ini sudah melayani nafsu bejat sang kakek dan 'direstui' kedua orangtuanya.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Shutterstock
lustrasi korban pencabulan 

Kepada keluarga, korban mengaku hanya pasrah melayani nafsu kakek Zainal.

Mirisnya, perbuatan kakek Zainal didukung kedua orangtua korban. Sebab, kedua orangtua korban juga mendapatkan uang dan materi berupa motor, genset dan soundsystem dari pelaku.

"Katanya berhubungan badan dari 2014. Artinya dia dicabuli sejak berumur 12 tahun karena keponakan kami kelahiran 2002," jelas Chornelis menuturkan kesaksian korban kepada keluarga.

Korban berulang kali dicabuli di rumah korban saat ada orangtua dan anggota keluarga lainnya. Saat datang, Pelaku berkoordinasi dengan ibu korban untuk mencabuli anaknya.

"Orangtua yang suruh, bilang paman Zainal datang masuk di kamar. Orangtuanya suruh ikut masuk," ujarnya.

Korban tidak dapat berbuat banyak saat berada dalam kamar, pelaku selalu membawa pisau dan mengancam akan membunuh korban saat melawan.

"Kenapa tidak teriak? Dia jawab, siapa mau tolong? Terus dia pegang pisau. Dan ancam kalau saya macam-macam saya akan dibunuh. Ini keterangan dari korban," ujar Chornelis menuturkan percakapannya dengan korban.

Karena tak tahan, korban pun sempat melarikan diri hingga ke Kota Kupang untuk melanjutkan bangku SMA, namun kembali dijemput orangtuanya.

"Dia bilang dia sudah berupaya lari dari rumah untuk tinggal di Kupang untuk lanjut sekolah dan sudah terdaftar di sekolah akan tetapi dipanggil pulang karena alasan too meninggal. Ketika tiba di rumah mamanya dan pelaku sudah ada," ungkapnya.

Tidak hanya itu, korban pun pernah menenggak racun untuk mengakhiri hidupnya, namun dapat tertolong dan tidak meregang nyawa.

Pernikahan Viral, Maskawin Tiga Telur Ayam Kampung

Ini SMA Negeri di Kota Kupang Yang Terapkan PPDB Offline

 Te'o Korban Ingin Kasus Pencabulan Keponakannya Tuntas

Te'o (Tante, dalam bahasa Rote) korban, Weli Mesak (37) menginginkan kasus yang menimpa keponakan kandungannya segera dituntaskan.

Menurutnya, orangtua korban tidak lagi perduli dengan keadaan anaknya. Orangtua korban yakni ayah korban yang juga saudara laki-lakinya, Leksi Jonas Mesak dan istrinya, Yane Viktoria Leonakas.

"Karena orangtuanya tidak peduli. Kalau tidak urus anak ini, mau kemana? Dia mau bersalin ke mana? itu keponakan kandung saya," tegasnya.

Dijelaskannya, pada bulan Maret lalu, pihak orangtua korban beralasan bahwa kakek korban dalam keadaan sakit keras hingga akan meninggal dunia.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved