Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Protestan, 27 Juni 2019,"Jadilah Gandum Sampai Tiba Masa Menuai"

Yesus menggunakan sebuah perumpamaan yang begitu dekat dengan kehidupan masyarakat saat itu, yakni Penabur: atau petani, Lalang dan gandum.

Editor: Ferry Jahang
dokumentasi pribadi
Pdt Dina Dethan Penpada MTh 

Renungan Harian Kristen Protestan, 27 Juni 2019
Oleh : Pdt. Dina Dethan Penpada, MTh

"Jadilah Gandum Sampai Tiba Masa Menuai"
Matius 13:24-30

Saudara-saudara,
Selama kita ada di dunia ini, kita akan selalu berhadapan dua kenyataan yang meskipun bertolak belakang, tetapi selalu ada, kebaikan dan kejahatan.

Realitas ini dikatakan oleh Yesus melalui sebuah perumpamaan yang telah kita baca bersama yaitu Lalang di antara gandum. Seperti biasa, untuk menjelaskan maksud tertentu, Yesus menggunakan perumpamaan sehingga para pendengar paham.

Yesus menggunakan sebuah perumpamaan yang begitu dekat dengan kehidupan masyarakat saat itu, yakni Penabur: atau petani, Lalang dan gandum.

Kedua tanaman ini: Lalang dan gandum memang hampir sama dan sulit dibedakan satu dengan yang lain, tetapi pada musim panen, akan terlihat jelas mana bulir gandum dan mana bulir lalang.

Dikatakan dalam ayat 24: Yesus mengumpamakan Kerajaan surga seumpama seorang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.

Ayat 25: Tetapi ketika semua orang tidurdatanglah musuhnya menaburkan benih lalang diantara gandum itu, lalu pergi. Itu berarti pemilik ladang itu dicurangi oleh musuhnya.

(menurut beberapa informasi: praktik curang seperti ini memang terjadi dalam kehidupan para petani saat itu. Ada orang yang karena iri hati, mereka diam-diam pergi menabur benih lalang, sehingga merusak pertumbuhan gandum.

Yang menarik dari bacaan kita selanjutnya, ketika hamba-hamba dari pemilik kebun itu datang dan menyampaikan permohonan mereka agar lalang itu dicabut,

pemilik kebun itu mengatakan, biarkan saja, karena ketika lalang dicabut, kemungkinan besar gandum juga ikut tercabut. Biarkan saja: nanti pada masa menuai, akan kelihatan mana gandum dan mana lalang.

Saudara,...jika kita menghubungkan dengan kehidupan kita saat ini maka ada beberapa hal yang dapat kita pelajari:

1. Dunia yang kita tempati ini tidak pernah bebas dari kejahatan. Walaupun Allah terus bekerja untuk melakukan pelebaran Kerajaan Allah, tetapi iblis tidak tinggal diam. Iblis terus menigganggu pekerjaan Allah

2. Sebagai orang-orang percaya kita mesti terus berjuang untuk mengalahkan yang jahat, sebab kalau kita melakukan hal baik saja,

bisa gagal oleh karena rancangan si jahat, apalagi kalau kita melakukan yang jahat? Apa yang akan terjadi dalam dunia ini?

3. Setiap niat/maksud baik tidak akan terwujud dengan mulus. Ada saja tantangan yang mengganggu sehingga orang-orang Kristen harus menjadi orang-orang yang selalu siaga.

Yang selalu berjuang, yang selalu bertumbuh, yang selalau bertekun, yang selalu setia dalam iman percaya dan bukan sebaliknya menjadi orang Kristen yang mudah menyerah. Kalau ada tantangan, mesti dihadapi dan tidak pasrah.

(ingat ketika peristiwa angin ribut diredakan, Yesus marah kepada murid-murid karena mereka tidak beriman/ mudah menyerah dan kurang bersungguh-sungguh dalam iman).

Bagi orang-orang muda jangan mudah menyerah kalau menghadapi tantangan. Bagi setiap orang yang tengah berjuang dengan hidup, kita akan selalu menghadapi tantangan yang tidak ringan.

Banyak sekali contoh lain yang membuktikan bahwa kita tengah hidup dalam dunia yang tidak ramah. Biar berdoa dari rumah, di jalan bisa dicopet, digoda, dll, apalagi tidak ingat berdoa.

Dalam organisasi-organisasi, entah organisasi masyarakat atau gereja, selalu ada tantangan. Ada maksud baik, tapi belum tentu dapat terwujud sesuai rencana.

Kita harus berjuang melawan yang jahat. Ingat bahwa ketika kita melakukan hal-hal baik ada hal-hal buruk yang menyertai, tetapi ketika kita melakukan hal buruk, tidak ada hal baik yang menyertai.

Terus berjuang, jangan putus asah, karena ada masa penuaian: Gandum dan lalang akan dipisahkan. Lalang akan dibakar.

Sedangkan gandum akan dimasukkan dalam lumbung. Bagi yang setia, ada tempat terhormat yang telah disediakan, sebaliknya yang tidak setia, akan dilenyapkan melalui pembakaran.

Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengarkan. Kiranya Firman Tuhan meneguhkan kita semua untuk terus berjuang tanpa menyerah. Amin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved