Sarwendah Boyong Tukang Pijat ke Singapura, Ternyata Ini yang Dilakukannya
Sarwendah turut memboyong tukang pijit langganannya dari Indonesia selama dia menetap di Singapura.
POS KUPANG.COM - - Sarwendah turut memboyong tukang pijit langganannya dari Indonesia selama dia menetap di Singapura.
Netizen dibuat penasaran dengan keputusan dari ibu dua anak tersebut.
Pasalnya, Sawendah dan Ruben Onsu rela merogoh kocek tak sedikit demi mengurus kebutuhan dokumen yang diperlukan untuk tukang pijit langganannya itu.
• Ini Usulan Mendagri Kepada KPU dan Telaan ke DPR Dan Bawaslu Terkait PKPU
Belum lama ini, Ruben mengenalkan perempuan berjasa tersebut melalui sebuah video yang ia unggah di Youtube The Onsu Family.
Meski sempat terhalang urusan dokumen, nyatanya tukang pijit langganan Sarwendah itu sudah bertolak di Singapura dan menetap bersama Sarwendah.
• CSR Bank Bank NTT bagi Petani Hortikultura Manggarai Diukur Pertanahan Manggarai, Ini penjelasannya
"Kemarin sempet kita bilang, Wenda cuma mau bawa ibu pijitnya. Nih, namanya bu Wiji," kata Ruben seperti dikutip Grid.ID pada Selasa (25/6/2019).
Wiji, tukang pijat langganan Sarwendah (Tangkap layar YouTube The Onsu Family)
Meski sedang berada di Singapura, rupanya Wiji enggan keluar rumah meski sekedar jalan-jalan.
Hal itu tentunya bukan tanpa alasan.
• Hasil Pertandingan Cabang Olahraga Taekwondo Popda NTT 2019 hari Kemarin
Perempuan paruh baya tersebut mengaku mudah capek jika harus berjalan-jalan dalam waktu yang cukup lama.
"Bu Wiji mah dibawa ke Singapura enggak suka keluar. Sukanya di rumah aja," tegas Ruben.
Sambil tertawa, Wiji menjelaskan, "Takut capek."
"Capek. Enggak kuat dia jalan sama kita," timpal Sarwendah.
Selain itu, diakui Wiji bahwa dirinya tidak suka dengan makanan yang ada di Singapura.
"Terus makanannya juga enggak suka," ujar bu Wiji.
"Makanannya? Jadi bu Wiji masak apa kalau di sini?" tanya Ruben penasaran.
"Ya itu nasi sama sayur doang," jawabnya.
Tak hanya jadi tukang pijit, bu Wiji juga memasak untukSarwendah.
Bahkan, Sarwendah memuji hasil masakan tukang pijitnya itu.
"Kita belanja di pasar. Udah gitu bu Wiji yang masak. Udangnya the best!" puji Sarwendah. (*)