Wagub NTT,Josef Nae Soi, Buka Kaderisasi Pelatih Nasional THS-THM 2019

Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef A Nae Soi membuka Kaderisasi Pelatih Nasional 2019 Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) 2019

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GECIO VIANA
Wagub NTT, Josef A Nae Soi saat membuka Kaderisasi Pelatih Nasional 2019 Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) 2019 di Aula Gereja St Maria Assumpta Kota Kupang, Jumat (21/6/2019) malam. 

Wagub NTT Buka Kaderisasi Pelatih Nasional THS-THM 2019

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef A Nae Soi membuka Kaderisasi Pelatih Nasional 2019 Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) 2019, Jumat (21/6/2019).

Wagub NTT beserta rombongan tiba di tempat kegiatan pada pukul 19.00 Wita dan disambut upacara penyambutan 'Natoni' di depan pintu masuk Aula Gereja Santa Maria Assumpta Kota Kupang.

Usai prosesi penyambutan, Wagub NTT dikalungi selendang tenun dan melangkah masuk ke dalam aula didampingi Dewan Pendiri THS-THM, Romo Martinus Hadiwijoyo Pr, Koordinator Nasional THS-THM, Maria Selastiningsih, Ketua Panitia Kaderisasi Pelatih Nasional THS-THM, Marthinus Teha, dan para pengurus THS-THM Distrik Keuskupan Agung Kupang dan para pengurus THS-THM lainnya.

Agenda tahunan secara nasional bagi organisasi yang bernafaskan ajaran agama Katolik ini secara resmi dibuka dengan pemukulan gong oleh Wagub NTT.

Usai pemukulan gong yang terletak pada bagian depan aula, riuh tepuk tangan para peserta bergelora di aula tersebut.

Anda Ingin Berlayar ke Larantuka menggunakan Kapal Feri, Baca Jadwalnya!

Waspada! Tiga Daerah di NTT Ini Berpotensi Terjadi Kebakaran Hutan atau Lahan

Kepoin Yuk Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 22 Juni 2019 Cancer Patah Hati Hari yang Buruk Sagitarius

BERITA POPULER: Persib Bandung Dihadang 4 Tim Raksasa Hingga Menteri Susi Ditawar 5 Triliun

Reino Barack Belum Jadian dengan Syahrini, Luna Maya Pernah Ingatkan Jangan Dekatin Mantan Sahabat

Tampak senyum merekah di setiap wajah peserta dan para tamu undangan.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 127 anggota THS-THM dari 36 keuskupan yang berada di Indonesia. Hadir pula 8 anggota THS-THM dari negara tetangga, Timor Leste.

Para peserta akan mengikuti kegiatan selama satu minggu sejak 21-27 Juni 2019 di Seminari Menengah Oepoi Kupang.

Dalam sambutannya, Wagub NTT secara pemerintahan menyampaikan terima kasih atas undangan dan kehormatan yang diberikan untuk mengikuti sekaligus membuka kegiatan.

"Terima kasih kepada Romo Hadi (Romo Martinus Hadiwijoyo Pr). yang telah mendirikan organisasi ini. Sebagai pemerintah NTT dan rakyat NTT saya sangat bangga atas organisasi dengan predikat ajaran Kristus," paparnya.

Menurutnya, kegiatan yang akan dilakukan THS-THM akan semakin memperkuat dan memperkokoh peran THS-THM demi kesejahteraan bangsa dan negara ini.

Diakuinya, Indonesia saat ini dalam keadaan 'mati sebelah' di mana, lanjut dia, banyak generasi muda yang ingin merubah Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Sehingga, pihaknya sangat menginginkan generasi muda penerus bangsa yang berpegang teguh dan konsisten mempertahankan serta mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Ustadz Yusuf Mansur dan Deddy Corbuzier Puji Cawapres KH Maruf Amin, Wapres Keren!

Tes Kepribadian! Awalan Huruf Namamu Bisa Ungkap Sifat Asli Dirimu, A atau B?

Tes Kepribadian, Pilihan Warna Lipstik Favorit, Merah Semangat, Apa Warna Kesukaan Kamu?

"Banyak sekali generasi muda yang menurut Kompas sebanyak 36 persen generasi muda Indonesia ingin merubah Pancasila. Jadi saya sangat membutuhkan generasi muda terlebih generasi muda sebagai pejuang Kristus yang beragama Katolik," kata politisi Partai Golkar ini.

"Saya kira misi kita jelas, yaitu bagaimana kita sebagai pengikut Kristus menyebarkan cinta dan kasih ke seluruh penjuru Indonesia ini," sambungnya.

Menurutnya, Romo Martinus Hadiwijoyo Pr, mendirikan THS-THM bukan hanya bertujuan untuk sekedar fisik semata akan tetapi, kata Josef, juga menunjukkan kepribadian pada dunia bahwa anggota THS-THM merupakan murid Kristus sekaligus orang Indonesia.

"Romo Hadi mendirikan organisasi ini bukan hanya bertujuan untuk sekedar fisik, akan tetapi dalam menunjukkan kepribadian kita pada dunia bahwa saya merupakan murid Kristus sekaligus saya adalah orang Indonesia dan di dalam darah saya, darah Kristus ada, Darah Katolik ada dan darah Indonesia ada," jelasnya.

Menurutnya, THS-THM adalah organisasi yang sangat komplit dalam mengelola iman, visi dan dalam mengelola kepribadiannya.

Pihaknya juga memberikan pesan dan mengajak semua komponen yang hadir untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan jangan mudah terpengaruh oleh paham-paham radikalisme.

"Jadilah orang yang senantiasa berkepala dingin dan menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan dalam kehidupan dan aktivitas kita sehari-hari. Saya juga berpesan untuk kita berpikir dan bekerja keras terlebih adik-adik saya yang dari seluruh Indonesia," katanya.

Sementara itu, dalam konferensi pers THS-THM sebelumnya, Pendiri THS-THM, Romo Martinus Hadiwijoyo Pr mengatakan, selama kurang lebih 34 tahun THS-THM didirikan, pihaknya merasa dapat menemukan butir-butir yang nanti bisa melengkapi semua hal yang dulu tidak sangka oleh para pendiri.

Wabup Kupang Salut Terobosan Ketua Dekranasda NTT

BERITA POPULER: Persib Bandung Dihadang 4 Tim Raksasa Hingga Menteri Susi Ditawar 5 Triliun

Sebagai pendiri organisasi, pihaknya merasa beruntung karena telah menyiapkan anggota organisasi THS-THM yang siap mengabdi dan loyal serta memiliki militansi untuk organisasi.

"Kami merasa beruntung telah menyiapkan adik-adik yang mau terjun di bidang ini untuk selain mengabdi kepada kebangsaan kita, Tetapi juga iman Katolik kita yang kita tahu bersama bahwa mempunyai ikatan universal yang memiliki ikatan seperti ini," katanya didampingi Koordinator Nasional THS-THM, Maria Selastiningsih dan Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Kupang, Romo Gerardus Duka, Pr.

Dikesempatan yang sama, Koordinator Nasional THS-THM, Maria Selastiningsih mengatakan, sejak THS didirikan tahun 1985 dan THM pada 1986, salah satu kendala yang dihadapi adalah persoalan pelatih.

Sehingga, melalui kaderisasi pelatih tingkat dasar ini, didapatkan para pelatih yang bagus dan militan

"Kami melihat masalahnya adalah pelatih sehingga perlu adanya kader-kader yang bagus," jelasnya.

Dikatakannya, Kaderisasi Nasional di Kota Kupang merupakan Kaderisasi Nasional ketiga kalinya yang dilakukan.

Sebelumnya, pada tahun 2017, dilakukan Kaderisasi Nasional di Bogor dengan 34 peserta dan di tahun 2018 di Bandung dengan jumlah anggota sebanyak 90 peserta.

Tahun 2019 ini berbeda, lanjut Maria, karena terdapat anggota THS-THM dari negara Timor Leste.

Kegiatan ini pun menjadi wadah belajar bersama dan ajang latihan bagi para anggota untuk mempersiapkan diri menggelar kegiatan yang diadakan setiap setahun sekali ini.

"Kaderisasi ini bukan hanya Kaderisasi saja tapi latihan bagi penyelenggara juga berlatih untuk menyiapkan diri untuk melakukan kegiatan ini karena sifatnya nasional," jelasnya.

Selain itu, Maria juga menjelaskan, THS-THM merupakan satu instrumen atau alat bagi kaum muda Katolik untuk berkumpul, belajar bersama dan memiliki karakter yang bagus dan militan.

"THS-THM sebagai sarana berkumpulnya anak muda Katolik yang bagus dan militan," ungkapnya.

Terdapat tiga pilar dalam organisasi THS-THM dengan satu dasar. Ketiga pilar tersebut adalah segi beladiri silat, segi organisasi dan segi rekreasi.

Kabar Gembira dari Teuku Wisnu, Pemain Sinetron Cinta Fitri, Suami Shireen Sungkar, Ahlan Wa Sahlan

Cara Download Lagu Senorita Milik Shawn Mendes, Lengkap dengan Lirik dan Videonya

"Karena anak muda itu belajar dan bermain. Bukan hanya anak muda, tapi juga orangtua. Kegembiraan itu akan membuat jiwa makin tenang dan senang," ungkapnya.

Lebih lanjut, pada organisasi THS-THM dasarnya hanya satu, yakni hanya satu iman Katolik.

"Dasarnya hanya satu yaitu iman Katolik Roma. Jadi spiritualitasnya hanya satu yakni iman Katolik Roma sehingga anggota THS-THM beragama Katolik," jelasnya.

Alasan Kota Kupang, Provinsi NTT dipilih sebagai tempat kegiatan karena ingin menyatukan semua anggota organisasi yang ada di Indonesia.

Selain itu, para anggota yang berasal dari negara dan daerah berbeda dapat belajar dan bekerja sama dengan anggota dari kader lainnya serta memahami karakteristik fisik dan psikologi anggota sesama anggota organisasi.

"Sehingga akan ada empati satu sama lain dan saling membantu," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved