Persib Bandung

Lawan Tira Persikabo, Persib Bandung Dilengkapi 3 Pemain Utama: Febri Hariyadi, Achmad Jufriyanto

Persib Bandung akan diperkuat tiga pemain utamanya yang telah kembali dari agenda internasional bersama tim nasional masing-masing.

Editor: Agustinus Sape
BolasSport.com/kolase pos-kupang.com
Dua pemain Persib Bandung, Achmad Jufriyanto dan Febri Hariyadi 

Jelang Lawan Tira Persikabo, Persib Bandung Dilengkapi 3 Pemain Utama: Febri Hariyadi, Achmad Jufriyanto, Artur Gevorkyan

POS-KUPANG.COM - Persib Bandung diperkuat tiga amunisi utama jelang melawan Tira-Persikabo.

Persib Bandung akan diperkuat tiga pemain utamanya yang telah kembali dari agenda internasional bersama tim nasional masing-masing.

Dua pemain utama Persib Bandung telah pulang dari membela timnas Indonesia di ajang uji coba internasional.

Febri Hariyadi dan Achmad Jufriyanto sudah bergabung dengan sesi latihan Persib di Stadion Arcamanik, Senin (17/6/2019) pagi.

Keduanya bergabung dalam pemusatan latihan timnas Indonesia dan masuk dalam daftar pemain skuat besutan Simon McMenemy itu untuk melawan Yordania dan Vanuatu.

Febri dan Achmad Jufriyanto telah ikut ambil bagian dalam latihan terakhir Persib sebelum menghadapi Tira Persikabo yang akan dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (18/6/2019) pukul 18.30 WIB.

Baru bergabung dengan sesi latihan Persib, Febri dan Achamd Jufriyanto tak diberikan porsi dan jenis latihan berbeda.

Satu pemain lagi yang kembali dari agenda internasional, ialah pilar asing Persib, Artur Gevorkyan.

Achmad Jufriyanto saat menjalani latihan bersama Persib Bandung menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2019.
Achmad Jufriyanto saat menjalani latihan bersama Persib Bandung menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2019. (INSTAGRAM ACHMAD JUFRIYANTO)

Artur Gevorkyan telah lebih dulu bergabung dengan Persib.

Artur Gevorkyan telah berada di Indonesia pada 12 Juni lalu.

Gelandang milik Persib Bandung itu sebelumnya mengikuti pemusatan latihan timnas Turkmenistan selama sepekan di Uni Emirat Arab.

Pemusatan itu dalam rangka timnas Turkmenistan berlaga melawan Uganda di uji coba internasional.

Pemain Persib Bandung, Artur Gevorkyan.
Pemain Persib Bandung, Artur Gevorkyan. (TWITTER.COM/PERSIB)

Sementara itu pemain sayap Persib Bandung, Febri Hariyadi pun mengaku siap diturunkan saat melawan Tira Persikabo.

Ia tak membutuhkan adaptasi lama meskipun baru kembali dari timnas Indonesia.

"Kembali ke tim tetap enjoy. Kemarin membela negara sekarang membela tim. Bertanding besok? Bagaimana pelatih. Tapi pribadi sudah menyiapkan baik kondisi fisik dan mental untuk besok," kata Febri, seusai latihan, Senin (17/6/2019), dikutip BolaSport.com dari laman resmi Persib.

"Pastinya kerja keras dan menjalankan intruksi pelatih sebaik mungkin," ujarnya.

Masuk Bursa Efek

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi memberikan kata sambutannya saat peresmian saham Bali United, Senin (17/6/2019).
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi memberikan kata sambutannya saat peresmian saham Bali United, Senin (17/6/2019). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Langkah Bali United melepas saham klub kepada publik bakal diikuti oleh tiga tim Liga 1 lain.

Bali United resmi melakukan pencatatan saham pertama di Bursa Efek Indonesia, Senin (17/6/2019).

Langkah Bali United melantai di bursa saham membawa dampak bagi tim Liga 1 lainnya.

Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, mengatakan bahwa setidaknya ada tiga klub Liga 1 yang kemungkinan besar menyusul langkah Bali United.

 “Iya justru karena Bali United ini kan memberikan edukasi," ujar I Gede Nyoman Yetna dilansir BolaSport.com dari Kompas.

"Arema sudah kami temui sebelum libur Lebaran kemarin. Nanti baru Persija sama Persib,” katanya menambahkan.

Nyoman menargetkan ketiga klub Liga 1 ini dapat segera melantai di bursa saham pada tahun ini.

“Kami minta semua bisa tahun ini, target kami kan cukup tinggi. Setelah itu masuk ke Persib dan Persija. Kami sudah approachmereka, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ketemu,” kata Nyoman.

Diberitakan sebelumnya, Bali United telah melakukan Initial Public Offering (IPO) alias penawaran perdana kepada publik.

Dana sebesar Rp350 miliar berhasil dikantongi Bali United dari mekanisme IPO itu karena sebanyak 2 miliar lembar saham telah terjual.

Kemudian, Saham Bali United yang kala IPO dilepas seharga Rp175 per lembar melonjak menjadi Rp296 per lembar pada pencatatan pertama.

Walhasil saham Bali United mengalami auto reject alias penghentian otomatis sistem perdagangan oleh pihak bursa karena peningkatan melebihi batas maksimal.

Pada harga saham Rp50-Rp200, kenaikan atau penurunan hingga lebih dari 35 persen menyebabkan terjadinya auto reject.

CEO Bali United, Yabes Tanuri, menjawab pertanyaan wartawan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/6/2019).
CEO Bali United, Yabes Tanuri, menjawab pertanyaan wartawan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/6/2019). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Sementara pada saham yang berharga Rp 200-Rp 5.000, batas maksimal naik dan turunnya menjadi 25 persen.

Adapun harga saham di atas Rp 5.000, angka maksimal perubahannya menjadi lebih kecil yakni sebesar 20 persen.

CEO Bali United, Yabes Tanuri, senang dengan keberhasilan timnya melantai di bursa saham.

Baca Juga: Saham Bali United Melantai, Teco Inginkan Perbaikan Fasilitas Tim

Ia juga mendorong tim-tim lain untuk segera menawarkan saham kepada publik untuk memajukan sepak bola Indonesia.

"Sangat senang sekali, ini membuktikan sepak bola bisa listing di bursa. Saya mengajak profesional lainnya untuk melantai demi sepak bola Indonesia," kata Yabes Tanuri.

"Tujuan kami untuk memajukan industri olahraga, karena pada saat ini industri ini belum dilihat orang lain," ujarnya menambahkan.

Meski jadi tim pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang menembus bursa saham, Yabes Tanuri tak menjamin Bali United akan serta merta berprestasi.

Berkaca dari klub-klub besar Eropa, dengan mempunyai saham dan menghimpun dana dari publik, Yabes yakin klub bisa bersaing lagi seandainya mengalami keterpurukan.

"Klub dengan modal besar seperti Manchester United atau Real Madrid, mereka tak selalu di atas. Tapi tahun berikutnya pasti naik lagi," tutur Yabes.

"Tak ada hubungannya dengan melepas saham dengan prestasi klub, tapi memberikan kapasitas lebih untuk mengembangkan sepak bolanya," ucapnya.

(bolasport.com/metta rahma melati/taufan bara mukti)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved