SDK Santu Yoseph 3 Naikoten Juara USBN se- Kota Kupang
Lembaga SDK Santu Yoseph 3 Naikoten Tahun 2019 Ini Juara USBN se- Kota Kupang
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Lembaga SDK Santu Yoseph Naikoten Tahun 2019 Ini Juara USBN se- Kota Kupang
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sekolah Dasar Katolik ( SDK) St. Yoseph 3 Naikoten menorehkan prestasi gemilang. Lembaga pendidikan yang bernaung di bawah yayasan Swastisari ini meraih peringkat pertama USBN se-Kota Kupang.
Terdapat lima siswa dari SDK St. Yoseph 3 Naikoten masuk dalam jajaran sepuluh besar. Prestasi tersebut merupakan buah kerja keras dari para siswa, guru dan orangtua.
• DPRD NTT Nilai Pembinaan di SMK Bina Maritim Masih Rendah
Kelima siswa tersebut antara lain, Anne Celestine E. R. Wodon, Elsa Maria Soares, Alldreinca Nitbani, Belandina Ratulado dan Maria Agnesia Maharani.
"Kami keluarga besar SDK St. Yoseph 3 Naikoten bangga dan sangat bersyukur. Apa yang kami kerjakan bersama selama ini, akhirnya berbuah manis," ungkap Yohanes Keso, selalu kepala sekolah.
• Perbaiki SDM Pemkab Malaka Sekolahkan Anak Malaka
Itu disampaikan Yohanes di hadapan siswa, guru, orangtua, dan Wakil Walikota Kota Kupang, Herman Man serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang yang hadir dalam acara pengumuman kelulusan di Sekolah tersebut, Rabu (12/6/2019).
Sejak Januari, 2019, Yohanes bersama para guru merancang strategi menghadapi USBN berbasis komputer. Selain pengadaan sarana dan prasarana, pihak sekolah melakukan bimbingan tambahan kepada 49 peserta USBN.
Bimbingan ekstra tersebut, fokus pada pembahasan soal-soal ujian tahun ajaran sebelum-sebelumnya.
"Kami bahkan kumpulkan dan bahas soal-soal yang dari tahun yang tidak enak, artinya sudah dulu sekali," ungkap Yohanes kepada POS-KUPANG.COM, usai ia memberikan sambutan.
Strategi menghadapi USBN tersebut mendapat respon positif dari para orangtua. Orangtua, kata Yohanes, tidak mengeluh harus menunggu anak mereka mengikuti les ekstra.
"Jadi kami juga berterima kasih kepada orangtua dan tentu saja para guru yang juga mau meluangkan waktu dan tenaga mereka," ungkapnya.
Wakil Walikota Kupang pun memberi apresiasi kepada SDK St. Yoseph Naikoten atas prestasi yang mereka raih tersebut.
"Ini pencapaian yang bagus apalagi ini USBN di sekolah ini berbasis komputer," ungkap Herman saat memberikan sambutan.
Namun Herman menegaskan, para guru termasuk di SDK St. Yoseph Naikoten, jangan lupa memerhatikan aspek pendidikan nilai terhadap peserta didik.
"Sekolah itu tidak hanya mendidik anak menjadi cerdas tetapi membentuk karakter anak menjadi baik," ungkapnya.
Peran orangtua dalam proses penanaman nilai juga sangat penting, mengingat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Jadi, kata Herman, perlu ada kerjasama dan komunikasi yang baik antar orangtua dan guru.
Salah satu nilai yang ditekankan Herman pada kesempatan itu, yakni kejujuran. "Saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar mengapa ini penting. Namun pada prinsipnya, yang namanya nilai mengandung unsur benar, baik dan penting. Jadi jangan lupa didik anak-anak agar cerdas dan berkarakter," ungkapnya.
Anne Celestine E. R. Wodon, salah satu siswi yang masuk dalam jajaran 10 besar mengungkap, metode atau cara belajar sehingga ia bisa meraih hasil yang memuaskan.
"Saya rajin ikut bimbingan di seolah. Sampai di rumah, saya buka buku dan baca kembali, tidak tunda sampai besok atau lusa. Bahkan sebelum keluar kamar, saya baca-baca sedikit," ungkapnya.
Nilai USBN yang diraih Anne, yaitu 292.6 dengan rincian, Bahasa Indonesia 98.8, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 97.2 dan Matematika 96.7. Anne berada pada peringkat ke dua setelah Paul Moreno Sirlalang, dari SD Negeri Bonipoi 2.
Hal yang bekesan bagi Anne saat persiapan menjelang USBN yaitu pendampingan dari para guru. Menurutnya, para guru benar-benar membuat mereka nyaman sehingga para murid tidak takut bertanya ketika menghadapi kesulitan dalam belajar.
"Atau kalau ada bahan yang tidak kami mengerti, kami bertanya dan guru kasi jelas dengan baik dan ramah," ungkap Anne.
Anne dan teman-temannya pada hari pengumuman kelulusan tersebut, tampak ceria. Mereka dan orangtua/wali yang mendampingi mengenakan pakian adat daerah NTT.
Sebelum pengumuman dibacakan oleh Kepala Sekolah, para murid berbaris rapi menghadap ke arah orangtua, guru dan undangan menyanyikan Hymne Guru. Suasana pun tenang seketika. Hanya nyanyian mereka yang terdengar lantang.
Ertin Sato, ibu dari Anne Celestine, mengapresiasi upaya dan strategi SDK St. Yoseph Naikoten menghadapi USBN.
"Mendidik anak zaman milenial tentu bukan perkara mudah. Namun saya bangga para guru di SD ini bisa melakukannya. Kami orangtua tentunya selalu mendukung sekolah ini agar terus bertumbuh," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)