Pembubaran Koalisi, TKN Singgung Jaman SBY Koalisi Ditingkatkan Jadi Satgab
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (TKN) Ace Hasan Syadzily tak sepakat dengan usul pembubaran koalisi parpol pe

Pembubaran Koalisi, TKN Singgung Jaman SBY Koalisi Ditingkatkan Jadi Satgab
POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (TKN) Ace Hasan Syadzily tak sepakat dengan usul pembubaran koalisi parpol pendukung pasangan capres cawapres pasca-Pilpres 2019.
Usulan pembubaran koalisi itu dilontarkan Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachlan Nashidik.
Rachland memandang bahwa mempertahankan koalisi akan membuat polarisasi di masyarakat sulit diantisipasi. Ace lalu membandingkannya saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi capres pada 2009 berpasangan dengan Boediono.
Ketika itu koalisi parpol pendukung pasangan SBY-Boediono tidak dibubarkan dan malah diinstitusionalisasikan dalam bentuk sekretariat gabungan (Setgab). Koalisi parpol ketika itu terdiri atas Partai Demokrat, PPP, PAN, PKS, PKB, dan Partai Golkar.
• Perayaan Hari Pentakosta, Ini Pesan dan Berkat Paus Fransiskus dari Vatikan
• Tak Terduga, Jungkook BTS Rela Lompati Pagar Pembatas Demi Temui Penggemar yang Pakai Kursi Roda
• Wasekjen Partai Demokrat usul Bubarkan Koalisi Pendukung, BPN Demokrat Jangan Bikin Gaduh
• Ji Soo BLACKPINK Gantikan Jennie Nge-Rap, Tiba-tiba Sakit Hingga Lupa Nyanyikan Bagiannya Sendiri
"Saya kira tidak perlu dibubarkan ya. Dulu waktu zaman SBY, koalisi pendukung Presiden SBY-Boediono juga tidak dibubarkan. Bahkan terinstitusionalisasi dalam sekretariat gabungan (Setgab) yang terdiri atas partai politik pendukung SBY dalam Pilpres 2009 yang lalu plus Partai Golkar waktu itu," kata Ace, Minggu (9/6/2019).
Ace berpendapat, saat ini masyarakat sudah menganggap pilpres telah usai dan menerima hasil rekapitulasi perolehan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Politisi dari Partai Golkar itu mengatakan, justru para elite politik yang belum siap menerima hasil pilpres dan cenderung memprovokasi masyarakat.
"Kalau alasannya agar masyarakat tidak ada kubu-kubuan di akar rumput, itu tergantung elite politiknya. Sejauh ini masyarakat sudah menganggap selesai kok dengan pilpres," kata Ace.
"Masyarakat sudah menerima siapapun yang menang menjadi presiden terpilih dalam pemilu 2019. Yang belum siap justru para elitnya yang memprovokasi untuk tidak menerima hasil pilpres dan tidak siap kalah," tambah dia.
Maju Pilkada TTU 2020, Geradus Naisoko Daftar di DPC Partai Demokrat |
![]() |
---|
24 Cuitan Fadli Zon Tentang Evaluasi Pilkada Langsung, Ungkap Keputusan DPR Digunting Presiden SBY |
![]() |
---|
Masih Ingat Angelina Sondakh? Begini Penampilan Terbaru Eks Adji Massaid Setelah 7 Tahun Dipenjara |
![]() |
---|
Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Resmi Pindah dari PKS Kini Pimpin DPW Partai Gelora |
![]() |
---|
Deddy Mizwar Hadiri Penandatanganan Akta Pendirian Partai Gelora, Demokrat Tak Merasa Kehilangan |
![]() |
---|