Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Selasa 28 Mei 2019 ''Jangan Terjebak 3 N Yakni Namkak, Naskek dan Naskui''
Renungan Harian Kristen Selasa 28 Mei 2019 ''Jangan Terjebak 3 N Yakni Namkak, Naskek dan Naskui''
Renungan Harian Kristen Protestan
Selasa 28 Mei 2019
Oleh: Pdt DR Mesakh A P Dethan MTh Ma
''Jangan Terjebak dalam 3 N yakni Namkak, Naskek dan Naskui''
TETAPI BUDAYAKAN MINAT BACA SEBAGAI PANGGILAN IMAN
Arus globalisasi sudah tidak terbendung dan juga telah masuk ke NTT.
Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia (juga Indonesia umumnya) kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.
Menghadapi tantangan ini pola pikir dan pola hidup masyarakat NTT haruslah berubah kalau tidak maka akan terjebak dalam 3 N yakni Namkak, Naskek dan Naskui.
Namkak (bahasa Timor artinya Bengong, Melongo atau bahasa Kupang Tanganga), Naskek (artinya kaget atau bahasa Kupang disebut takuju) dan Naskui (artinya kentut).
Jika terjebak dalam keadaan 3 N ini maka masyarakat NTT akan digilas dan menjadi korban dari kemajuan dan perubahan dunia yang tidak bisa dielakan.
Masyarakat NTT harus memiliki kesiapan untuk menghadapi era modern ini kalau tidak kita akan kalah bersaing dalam era masyarakat global di masa depan.
Kesiapan itu harus dibangun dengan membudayakan gemar membaca dan gemar untuk mempelajari bahasa asing misalnya Bahasa Inggris seperti yang pernah didorong oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, atau bahasa asing lainnya yang diperlukan di dunia kerja.
Ada sebuah slogan yang sudah sangat terkenal "Barangsiapa yang menguasai teknologi dan informasi, maka dia akan menguasai dunia”.
Artinya orang dapat mengendalikan dan memanfaat teknologi dan informasi dengan baik maka orang itu akan memiliki “kekuatan” dan “kekuasaan”, bahkan "kekayaan" dan "pengaruh.
Pembaca yang budiman tidak percaya, cobalah membaca buku berkualitas menunjang profesi dan kinerja Anda.
Hidup anda akan berubah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) yang dimaksudkan dengan membudayakan adalah mengajar supaya mempunyai budaya; mendidik supaya beradab (berbudaya).
Dengan kata lain membudayakan berarti membiasakan suatu perbuatan yang baik sehingga dianggap sebagai berbudaya: para guru dan orang tua hendaknya memberi contoh dalam membudayakan minat membaca bagi para siswa dan anak-anak.
Kenapa membangn minat baca penting karena ia adalah panggilan iman.
Gemar membaca adalah ciri atau gaya para raja yang diceritakan Alkitab dan ciri utama orang beriman.
Raja Daud dan anaknya Salomo gemar membaca.
Dulu di Indonesia hanya para, raja, anak raja dan para bangsawan yang boleh bersekolah agar dapat baca dan tulis dan dapat terus meneruskan tradisi nenek moyang.
Orang yang beriman adalah orang yang rindu membaca dan merenungkan Firman Tuhan siang dan malam , yang tidak suka duduk bergosip atau mencemooh (Maz. 1:1-2).
Gemar membaca bahkan menurut Salomo mendorong orang untuk memiliki rasa hormat pada Tuhan dan menjadikannya berhikmat (band. Amsal 1:7). Membaca adalah kegiatan seumur hidup (Ulangan 17:19).
Gemar membaca mendorong orang untuk memiliki kosakata yang banyak dan menjadikannya cakap dalam berpidato, berkhotbah, mengajar etc.
Menurut Hary Maddox (1964) kegiatan membaca tidak dapat dipisahkan dari kegiatan study di sekolah: bahwa membaca merupakan “the most important skill in the study”.
Karena itu perlunya suatu gerakan moral bersama tentang pentingnya mengembangkan minat membaca sejak dini.
Gerakan membaca merupakan alat atau media bagi perubahan, tokoh-tokoh dunia yang pandai berfilsafat dan berpidato karena mereka rajin membaca: Sukarno, Gandhi, Kennedy, Thacher, dll.
Pertama, gerakan membaca mendorong masyarakat menjadi kritis dan tidak mudah tertipu dengan berita-berita yang menyesatkan (hoax) yang dapat bukan hanya kepribadian yang bersangkutan, atau meracuni moral masyarakat tetapi juga mengncam dan pada gilirannya dapat menghancurkan NKRI.
Kedua, gerakan membaca mendorong terciptanya masyarakat literasi, dimana timbulnya kesadaran yang tinggi dan bertangungjawab akan kebutuhan informasi yang diakses secara efisien, legal dan tidak melawan hukum.
Dengan adanya kesadaran semacam ini akan mendukung perkembangan proses pembelajaran long life education ( sepanjang hayat).
Ketiga, gerakan membaca membuat orang lebih sehat dan bahagia.
Selain membuat sel-sel otak tetap hidup dan berkembang dengan membaca merupakan proses berpikir positif karena menyerap ide dan pengalaman orang lain dan mengembangkan teori baru atau penemuan baru yang berguna bagi kemanusiaan. (Contoh Einstein, Thomas Alfa Edison, Graham Bell, Bill Gates, Mark Zuckerberg, etc ).
Keempat, gerakan membaca selain menumbuhkan kreatifitas juga membuat sesorang lancar dan pandai berkomunikasi karena perbendaharaan kosa katanya bertambah baik secara lisan (lancar dalam berbicara, berpidato, ceramah, orasi etc) maupun kemampuan mengembangkan budaya menulis: if you do not read, you do not write (Nurudin 2004:81).
Kelima, gerakan membaca membuat orang lebih bahagia, sehat, tampak cantik dan ganteng dan lebih mudah menghadapi kesulitan dan tantangan.
Karena perbendaharaan kosa katanya banyak maka entah dia bahagia atau susah dia bisa keluarkan unek-uneknya melalui tulisan atau puisi, maka bebannya teralur, artinya orang yang gemar membaca lebih pandai mengatasi masalah atau trauma kehidupan.
Keenam, gemar membaca pada satu pihak tidak saja membuat seseorang bisa berkompetitif dan bersaingan dengan orang lain, tetapi juga di pihak lain mendorong ilmu pengetahuan terus berkembang dan makin maju, karena seorang ahli akan memperbaiki kekurangan ahli terdahulu, sehinggga ilmu berkembang demi kehidupan manusia.
Ketujuh, gemar membaca buku-buku yang bermutu dan berkualitas tinggi hampir tidak ada sisi negatif malah hanya positif.
Karena gemar membaca akan menghasilkan orang berkepribadian unggul, bersemangat tinggi, berani ambil resiko, berwawasan luas, mandiri, pantang menyerah, membangun jejaring/network, bersahabat dengan perubahan, inovatif, produktif dan menjaga kualitas dan mutu kehidupan.
Jadi tunggu apalagi, Ayolah Membaca!!!!!!!!!! (*)