Aa Gym Ingatkan Jangan Ada Perpecahan dan Kerusuhan, Massa Demo dan Polisi Buka Puasa Bersama
Aa Gym Ingatkan Jangan Ada Perpecahan dan Kerusuhan, Massa Demo dan Polisi Buka Puasa Bersama
Aa Gym Ingatkan Jangan Ada Perpecahan dan Kerusuhan, Massa Demo dan Polisi Buka Puasa Bersama
POS-KUPANG.COM - Aa Gym Ingatkan Jangan Ada Perpecahan dan Kerusuhan, Massa Demo dan Polisi Buka Puasa Bersama.
KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym saat ini berada di Mekkah. Ia sedang melaksanakan ibadah umroh.
Saat berada di Masjidil Haram ini, Aa Gym bersama para jamaah asal Indonesia berdoa di depan Kabah memohon agar Indonesia terhindar dari perpecahan dan kerusuhan.
Hal ini diunggah Aa Gym di akun Instagramnya.
Doa Aa Gym Untuk Bangsa & Untuk Kesehatan Ustad Arifin
Ramadhan mustajabnya doa. Tidak ada yang mustahil bagi Alloh jika Dia berkehendak.
Semoga Alloh anugerahkan kedamaian untuk negeri ini. Terhindar dari perpecahan dan kerusuhan.
Semoga Para Pemimpin kita diberi kearifan, diberi hati yang bersih dan jujur.
Dan bangsa ini diberikan pemimpin yang adil, yang amanah, yang bisa membuat bangsa kita ini diridhoi Alloh subhanahuwata'ala
Ya Alloh yang maha kuasa atas segalanya, berikan karunia terbaik bagi Sahabat kami Ustad Arifin Ilham yang sedang sakit. Berikan keistiqomahan dalam iman dan juga kesabaran bagi keluarganya.
Aaamiin Allohumma Aamiin
Buka Puasa Bersama
Pasca pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU pada Selasa (21/5/2019) dini hari, polisi berjaga di sejumlah wilayah DKI.
Seperti diketahui, KPU RI telah menetapkan hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional dalam negeri untuk 34 provinsi.
Berdasarkan penetapan KPU, pasangan nomor urut 01 unggul dengan perolehan 85.607.362 atau 55,50 persen.
Sementara itu, perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen.
Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen.
Atas hasil ini pun massa dari 02 berencana melakukan aksi di KPU dan Bawaslu RI.
Dikutip dari Wartakota, aparat gabungan TNI-Polri menjaga Gedung Bawaslu di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).
Penjagaan ini untuk mengantisipasi pengamanan setelah pengumuman hasil Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dalam rangkaian pengamanan ini, Jalan MH Thamrin ditutup untuk kendaraan yang melintas.
Dikutip dari Kompas TV, hingga Selasa (21/5/2019) sore hari, massa demonstrasi masih bertahan di jalanan depan gedung Bawaslu.
Meski berlangsung di bulan ramadan, massa tetap bersemangat berorasi menuntut keadilan.
Namun sebuah pemandangan berbeda terlihat saat adzan Maghrib berkumandang.
Pasalnya, baik polisi maupun demonstran yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan nampak berbuka puasa.
Uniknya, meski berada di tempat yang sama dengan tujuan yang berlawanan, polisi maupun massa demonstran tetap disatukan oleh suara Adzan.
Meski terpisahkan oleh separator beton, polisi maupun demonstran nampak menikmati makanan dan minuman sekedarnya untuk membatalkan puasa.
Hal ini seperti dikutip dari unggahan akun Twitter jurnalis asing David Lipson @davidlipson yang memposting sebuah foto pada 21 Maret 2019.
"Peak Indonesia: Riot police and protesters break fast together (Polisi anti huru hara dan pengunjuk rasa berbuka bersama)," tulis @davidlipson dalam unggahannya.
Pemandangan yang tak biasa ini seolah mempersatukan antara Polisi dan massa demonstran.
Massa aksi yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat mulai mendekati pagar berduri yang mengepung Bawaslu, Selasa (21/5/2019).(KOMPAS.com/VITORIO MANTALEAN)
Situasi di depan gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, hingga Selasa (21/5/2019) sore pukul 16.30 WIB terpantau kondusif. Sebelumnya, massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat GNKR telah mulai berunjuk rasa sejak pukul 15.00 di depan Gedung Bawaslu.
Massa terkonsentrasi di Jalan Wahid Hasyim depan Sarinah lantaran tak mampu menembus pagar kawat berduri dua lapis yang membentengi ruas jalan MH Thamrin di depan Bawaslu.
Jumlah massa terus bertambah dari segala arah. Massa yang terus berdatangan mengibarkan bendera merah putih sambil memekikkan takbir.
Orator di atas mobil komando mengatakan, massa datang dari berbagai daerah seperti Cilacap dan Purwokerto. Mereka disambut sebagai mujahiddin dan mujahiddah.
Sebelumnya, dalam negosiasi alot antara dengan komandan aksi, Kombes Harry Kurniawan sempat menuturkan akan membuka blokade guna memberi ruang kepada massa.
Namun, tak berselang lama, polisi melonggarkan blokade. Sontak, hal tersebut bersambut tepuk tangan massa. Massa perlahan-lahan mendekati pagar kawat berduri. Namun, orator menegaskan komitmennya untuk menggelar aksi secara damai.
"Ini aksi insyaallah aman, Pak! Tak usah dijagain juga aman!" seru salah satu orator dari mobil komando.
Orator kemudian menyanyikan lagu "Padamu Negeri" dan "Satu Nusa Satu Bangsa".
Keadaan di depan gedung Bawaslu sendiri dikuasai oleh Korps Sabhara Polri yang sejak melubernya massa mulai bersiaga kembali. Mereka tampak mulai mempersiapkan diri dengan mengenakan atribut kelengkapan pengaman, termasuk rompi dan helm.
Ada pula tiga kendaraan polisi, mulai dari mobil water canon, baraccuda, dan mobil raisa. (GridHot.ID/Kompas.com/ POS-KUPANG.COM)