Spirit Anak-anak Panti Asuhan Katolik Yayasan Sonaf Manekat: Berdoa, Bekerja dan Memberi

Spirit Anak-anak Panti Asuhan Katolik Yayasan Sonaf Manekat: berdoa, Bekerja dan Memberi

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Anak-anak Panti Asuhan Katolik Yayasan Sonaf Manekat menerima Komuni Pertama. 

Spirit Anak-anak Panti Asuhan Katolik Yayasan Sonaf Manekat: berdoa, Bekerja dan Memberi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sabtu (11/5/2019) ratusan anak-anak Panti Asuhan Katolik Sonaf Maneka tampak sibuk bekerja.

Ada yang membersihkan kebun, menanam sayur, menyapu dan mengerjakan tenda besi di halaman belakang Panti tersebut. Sesekali mereka bercanda ria. Tak tampak ekpresi lelah atau kesal di wajah mereka kendati sudah beberapa jam bekerja.

Pemkab Sumba Tengah Alokasikan Rp 2 Miliar Dukung Sidang Raya PGI

Halaman belakang panti cukup luas, sehingga dijadikan kebun dan bengkel yang dipakai untuk mengerjakan tenda besi.

Panti Asuhan ini terletak di Jl. Timor Raya KM 11 Kelurahan Lasiana Kota Kupang. Panti ini didirikan oleh Yuliana Afoan Uskuno Bulu Mana, pada 1980.

Diwawancarai POS-KUPANG.COM, Imaculata Banu, selaku ketua Panti yang saat itu tengah sibuk mendampingi anak-anak bekerja mengatakan setiap hari semua anak panti bekerja, sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.

Bupati Sumba Tengah Pimpin ASN Galang Dana Dukung Sidang Raya PGI

"Mereka tidak bekerja asalkan, yang sudah dibagi di kebun, yah di kebun, di bengkel, dapur untuk memasak, mencuci dan macam-macam dan semua dikerjakan dengan tertib dan disiplin," ungkapnya.

Ia mengatakan spirit dasar yang dihidupi oleh anak-anak Panti Asuhan Katolik Sonaf Maneka ialah berdoa, bekerja dan memberi. "Tiga hal inilah yang senantiasa kami hidupi dan juga kami warisan ke anak-anak. Ketiga-ketiga saling berkaitan, seiring sejalan," ungkapnya.

Imaculata mengatakan, hidup tanpa bantuan dan bimbingan Tuhan, akan kehilangan arah. Tanpa bekerja, tidak berguna dan kalau tidak memberi, berarti tidak mendapatkan pahala baik di dunia maupun di akhirat.

Untuk itu lanjutnya, anak-anak panti sejak dini dibiasakan untuk berdoa, bekerja dan memberi. Anak-anak Panti Asuhan Katolik Sonaf Maneka setiap hari berdoa pribadi maupun bersama. Untuk doa bersama dilakukan setiap hari sebelum dan sesudah makan malam yang di isi dengan bacaan Kitab Suci yang dibacakan oleh setiap anak-anak Panti secara bergilir dan renungan yang dibawakan oleh ketua dan pembina panti.

"Kita lakukan itu biar anak-anak tau dan paham ajaran-ajaran kasih yang tertuang dalam Kitab Suci dan renungan secara khusus mengarahkan mereka bagaimana mereka menjalankan apa yang diajarkan dalam Kitab Suci," ungkapnya.

Selain itu, mereka juga terlibat dalam aneka kegiatan Gereja seperti koor di Gereja Paroki St. Andreas Lasiana, doa kelompok basis dan Sekolah Minggu.

"Kami di sini dari bayi sampai orang dewasa. Jadi untuk sekami pasti anak-anak, nanti dibimbing oleh yang lebih tua. Lalu kalau ke Gereja yang dewasa tentu akan menggendong anak-anak balita," ungkapnya.

Menurutnya, pendidikan iman yang baik, akan memberi positif bagi pembentukan karakter anak. Selain itu anak-anak harus dibiasakan untuk bekerja, pertama-tama karena hidup kita mesti berguna bagi sesama.

"Dan memberi. Dengan memberi apa saja, sesuatu, kasih sayang, perhatian dan lain-lain kita menyalurkan cinta Tuhan kepada sesama," ungkapnya.

Sementara itu, Fanti Bulu Manu cucu Almarhumah Pendiri, yang selalu membantu mendampingi anak-anak Panti Asuhan Katolik Sonaf Maneka mengatakan apa yang dihidupi anak-anak Panti Asuhan Sonaf Manekat merupakan warisan dari neneknya.

"Nenek tidak hanya omong tapi dia lakukan semasa hidupnya. Walaupun dia sedang berkesusahan, kalau ada yang minta tolong pasti dia akan bantu. Dia selalu pesan kepada kami, jangan takut untuk memberi karena Tuhan akan memperhatikan kita," ungkapnya.

Ia menceritakan, Almarhum Yuliana Afoan Uskuno Bulu Mana mendirikan Panti Asuhan Katolik Sonaf Maneka di tengah keterbatasan.

"Nenek bukan orang kaya sehingga ia dirikan panti, tapi karena dia peduli kepada sesama dan mau menolong sesama. Dia dirikan panti ini setelah pensiun sebagai guru di SDK Don Bosco II Kota Kupang," jelasnya.

Salah satu anak Panti Peter Natasi, mengatakan ia sangat bahagia menjadi bagian dari keluarga besar Panti Asuhan Katolik Yayasan Sonaf Manekat.

"Saya dapat banyak hal, selain ilmu keterampilan bekerja, misalnya berkebun, saya tau bagaimana saya harus hidup baik dengan sesama," ungkapnya.

Ia mengatakan hasil kerja mereka mengolah kebun dan lain-lain dijual dan uangnya dipakai untuk membiayai sekolah anak-anak Panti dan kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

"Ada kebahagiaan tersendiri yang saya rasakan ketika saya bisa memberikan diri bagi orang lain." (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved