Liga Champions
Menguak Penyebab "Matinya" Lionel Messi dalam Liverpool vs Barcelona di Semifinal Liga Champions
Dalam laga Liverpool vs Barcelona, tim tamu menelan kekalahan dengan skor 0-4. Messi dan kawan-kawan gagal melaju ke final setelah kalah agregat 3-4.
POS-KUPANG.COM - Liverpool seperti jadi pil penawar untuk Lionel Messi. Daya kekuatan Messi untuk mencetak gol sirna dalam pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions antara Liverpool vs Barcelona di Stadion Anfield, Selasa (7/5/2019) atau Rabu dini hari WIB.
Dalam laga Liverpool vs Barcelona, tim tamu menelan kekalahan dengan skor 0-4. Messi dan kawan-kawan gagal melaju ke final setelah kalah agregat 3-4.
Messi kembali jadi tumpuan dalam laga tadi. Hal itu terlihat dari catatan statistik Messi yang berhasil melepaskan lima tembakan dengan dua diantaranya tepat sasaran.
Catatan Messi tersebut jomplang bila dibandingkan catatan tembakan pemain lainnya.
Luis Suarez dan Coutinho sebagai rekan Messi di lini depan, hanya mampu melepaskan satu tembakan yang masing-masing mengarah tepat ke gawang.
Messi sebetulnya juga punya catatan dua tembakan tepat ke gawang pada pertemuan pertama di Camp Nou. Bedanya saat itu, Messi lebih tajam setelah mencetak dua gol.
Suarez dan Coutinho pun lebih ganas. Suarez bisa mencetak satu gol dari tiga tembakan. Sementara Coutinho melepaskan 2 total tembakan.
Lalu kenapa kali ini Messi tidak bisa mencetak gol?
Messi gagal menambah pundi-pundi golnya karena penampilan gemilang Alisson Becker di bawah mistar gawang Liverpool.
Kiper asal Brasil tersebut berhasil menggagalkan lima peluang emas Barca.
Alisson buat Messi (dua peluang), Jordi Alba (satu peluang), Coutinho (satu peluang), dan Luis Suarez (satu peluang) harus gigit jari.
Alisson tampaknya benar-benar belajar dari pertemuan pertama. Dia kebobolan 3 gol dan hanya bisa melakukan 2 penyelamatan.
Kegagalan Messi mencetak gol bukan karena hanya Alisson saja.
Liverpool merupakan tim yang cukup tangguh bila bermain di kandangnya sendiri pada Liga Champions musim ini.
Saat ini, Liverpool baru kebobolan dua gol di Stadion Anfield.
Hal itu terjadi saat Liverpool menjamu Paris Saint-Germain pada pertandingan perdana penyisihan grup yang berakhir dengan kemenangan si Merah 3-2.
Setelah itu, gawang Liverpool steril. Liverpool menorehkan 5 clean sheet alias tak kebobolan.
Catatan gol Messi melawan klub Inggris pun akhirnya harus terhenti di angka 26 gol.
Rinciannya adalah Arsenal (9), Manchester City (6), Manchester United (4), Chelsea (3), Tottenham Hotspur (2), dan Liverpool (2). Messi pun gagal menambah catatan golnya di tanah Inggris.
Sejauh ini, Messi telah mencetak 7 gol. Jumlah tersebut diciptakan Messi dalam 5 laga.
Berikut catatan gol Messi di tanah Inggris:
Babak 16 besar musim 2013-2014
Man City 0-2 Barcelona, Messi cetak 1 gol penalti.
Babak 16 besar musim 2015-2016
Arsenal 0-2 Barcelona, Messi cetak 2 gol.
Penyisihan grup musim 2016-2017
Manchester City 3-1 Barcelona, Messi cetak 1 gol.
Babak 16 besar musim 2017-2018
Chelsea 1-1 Barcelona, Messi cetak 1 gol
Penyisihan grup musim 2018-2019
Tottenham Hotspur 2-4 Barcelona, Messi cetak 2 gol
Lionel Messi Ditinggal Bus Barcelona
Ada kejadian menarik setelah pertandingan di Anfield tersebut. Bus tim Barcelona meninggalkan stadion tanpa Lionel Messi.
Bukan tanpa sebab Messi tidak pulang bersama rombongan tim. Bintang asal Argentina tersebut diminta menjalani tes doping setelah laga.
Hal ini biasa dilakukan oleh Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) sehabis pertandingan dan pemain dipilih secara acak untuk menjalani tes medis.
Menurut pemberitaan El Chiringuito, karena tes doping cukup lama, bus tim Barcelona menuju bandara. Sementara Messi masih di Anfield untuk memberikan sampel urine.
Setelah tes selesai, Messi bersama salah seorang staf menuju bandara. Messi melewati mixed zone tanpa memberikan komentar kepada media. Hal yang sama dilakukan pemain Barcelona lainnya.
Permainan Barca Mudah Ditebak

Juergen Klopp menilai Lionel Messi dkk bertahan dengan permainan yang mudah ditebak saat leg kedua semifinal Liga Champions antara Liverpool vs Barcelona.
"Kami harus serius. Namun, kami juga perlu sedikit nakal. Barcelona mempertahankan hal-hal yang dapat diprediksi dengan baik," kata Klopp kepada BT Sport.
Berbeda dengan Barca, Klopp menyatakan timnya sudah seharusnya menerapkan permainan yang tidak dapat diprediksi.
Pujian pun disampaikannya pada Divock Origi dan Xherdan Shaqiri, dua pemain yang jarang mendapat tempat di tim inti, namun bermain baik saat mengalahkan Barca.
Origi dan Shaqiri pun membuktikan diri bisa menggantikan peran Roberto Firmino dan Mohamed Salah di lini depan Liverpool.
"Divock dan Shaq tidak banyak bermain. Namun, mereka menunjukkan kinerja luar biasa pada laga tadi," kata Klopp.
"Hal itu sangat penting karena menunjukkan apa yang mungkin terjadi di sepak bola," ujar juru taktik asal Jerman itu.
Pada final Liga Champions, Liverpool akan menunggu pemenang antara Ajax Amsterdam vs Tottenham Hotspur.
Laga Ajax vs Tottenham akan berlangsung di Johan Cruijff Arena pada Rabu (8/5/2019) atau Kamis dini hari WIB.
Adapun final Liga Champions berlangsung di Stadion Wanda Metropolitano pada 2 Juni 2019.
(kompas.com)