Liga Champions

Gol Tendangan Sudut Pemain Liverpool Trent Alexander-Arnold ke Gawang Barceloa: "Itu Soal Insting"

Trent Alexander-Arnold mengaku bahwa tendangan sudutnya yang berbuah gol saat Liverpool mencukur Barcelona adalah murni berasal dari instingnya.

Editor: Agustinus Sape
Instagram/trentarnold66
Ekspresi Trent Alexander-Arnold dalam laga semifinal leg 2 Liga Champions antara Liverpool vs Barcelona, Rabu (8/5/2019) dini hari WIB. 

POS-KUPANG.COM - Trent Alexander-Arnold mengaku bahwa tendangan sudutnya yang berbuah gol saat Liverpool mencukur Barcelona adalah murni berasal dari instingnya.

Trent Alexander-Arnold menjadi buah bibir dari pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions antara Liverpool dan Barcelona, Rabu (8/5/2019) dini hari WIB.

Pemain berusia 20 tahun tersebut berhasil membantu Liverpool mencetak gol keempat dengan sebuah umpan dari tendangan sudut yang berhasil diselesaikan oleh Divock Origi.

Berkat gol tersebut, The Reds berhasil memenangkan laga dengan skor 4-0 sekaligus membalas kekalahan 0-3 saat leg pertama melawan Barcelona.

Proses gol yang diinisiasi oleh Trent Alexander-Arnold juga terbilang unik. Sebab, dia awalnya terlihat akan membiarkan Xherdan Shaqiri untuk mengeksekusi tendangan corner.

Akan tetapi, setelah melihat benteng Barcelona belum terorganisir, Alexander-Arnold tiba-tiba langsung berbalik dan memberi umpan lambung kepada Divock Origi.

Nyaris tanpa pengawalan berarti, Origi dengan leluasa menendang bola masuk ke gawang yang dijaga Marc-Andre Ter Stegen.

"Saya pikir itu soal insting," tutur Alexander-Arnold menjelaskan soal keputusannya melakukan tendangan sudut secara dadakan, dikutip BolaSport.com dari Reuters.

"Itu hanya salah satu momen ketika Anda bertindak setelah melihat kesempatan dan tentu saja Origi berhasil menyelesaikannya."

"Mungkin umpannya sedikit terlalu kencang, tetapi dia adalah pemain top, mencetak dua gol malam ini dan saya pikir ini akan menjadi salah satu momen yang diingat," imbuh dia.

Divock Origi sebenarnya bukan pilihan utama saat bermain menghadapi Barcelona mengingat dua penyerang andalan Liverpool, Roberto Firmino dan Mohamed Salah, terkena cedera.

Namun, Origi mampu menunjukkan kualitasnya. Selain gol 'tipuan' tersebut, Origi juga menjadi pemicu semangat rekan-rekan setimnya berkat gol cepat pada babak pertama.

Jamie Carragher mengungkapkan bahwa kemenangan 4-0 Liverpool atas Barcelona merupakan momen terbaik di Stadion Anfield.

Legenda Liverpool, Jamie Carragher, sempat menikmati beberapa momen terbaik selama kariernya di Stadion Anfield.

Carragher menghabiskan 18 tahun bersama The Reds, dan merupakan bagian dalam tim saat comeback mengesankan dengan meraih juara Liga Champions musim 2004-2005 di Istanbul.

Tetapi, kemenangan 4-0 Liverpool atas Barcelona di semifinal Liga Champions musim 2018-2019, seolah mengulang sukses di Istanbul, setelah berhasil membalikkan defisit tiga gol.

Dilansir BolaSport.com dari Mirror, setelah menyaksikan kemenangan Liverpool tersebut, Jamie Carragher, mengklaim bahwa pertandingan tersebut merupakan malam terbaik di Anfield.

Klaim yang diutarakan mantan pemain tim nasional Inggris tersebut cukup berani, lantaran kesuksesan luar biasa telah dinikmati selama bertahun-tahun di Anfield.

Selain itu, perasaan penggemar Liverpool tengah dalam kondisi memuncak, setelah malam yang membuat Lionel Messi dan para pemain Barcelona terpana.

Dalam akun media sosial Twitter, Carragher juga sempat membagikan kicauan menyoal pertandingan tersebut.

Setelah kalah dari Real Madrid di final Liga Champions 2017-2018, Liverpool mengharapkan hasil yang berbeda saat menghadapi laga final, yang akan digelar di Stadion Wanda Metropolitano 1 Juni 2019.

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengaku sempat bilang kepada para pemainnya mustahil bisa menghajar Barcelona dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, Selasa (7/5/2019) waktu setempat atau Rabu dini hari WIB.

Liverpool memang lebih agresif dibandingkan Barcelona.

Pasukan Juergen Klopp melepaskan total 13 tembakan berbanding 8 milik Barcelona.

Adapun dari jumlah tembakan tepat sasaran, Liverpool kembali unggul dengan 7 berbanding 5 dari El Barca.

Keberhasilan menyingkirkan Barcelona membuat Liverpool untuk ke-9 kalinya menembus partai puncak Piala Eropa/Liga Champions.

Hanya Real Madrid (16 kali), AC Milan (11), dan Bayern Muenchen (10) yang lebih sering ke final daripada Liverpool.

Namun, siapa sangka Juergen Klopp sempat pesimistis menatap laga kedua semifinal Liga Champions kontra Barcelona.

"Performa secara keseluruhan, permainan secara keseluruhan, luar biasa," kata Juergen Klopp seperti dilansir BolaSport.com dari situs resmi UEFA.

"Sebelum pertandingan, saya berkata kepada anak-anak bahwa ini mustahil, tetapi karena mereka, mereka memiliki kesempatan."

"Saya telah menyaksikan begitu banyak pertandingan dalam hidup saya, tetapi saya tidak dapat mengingat pertandingan seperti ini," ucap Klopp menambahkan.

Liverpool akan menunggu pemenang duel antara Ajax Amsterdam dan Tottenham Hotspur yang baru melakoni partai leg kedua semifinal Liga Champions pada Rabu (8/5/2019) waktu setempat atau Kamis pukul 02.00 dini hari WIB.

Pertandingan final Liga Champions akan berlangsung di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Sabtu (1/6/2019).

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved