Di Kupang Ibu dan Anak Bunuh Bayi, tak Dengar Tangisan Bayi Saat Lahir, Diduga Dicekik Saat Ditarik
Di Kota Kupang Ibu dan Anak Bunuh Bayi, tak Dengar Tangisan Bayi Saat Lahir, Diduga Dicekik Saat Ditarik
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Di Kota Kupang Ibu dan Anak Bunuh Bayi, tak Dengar Tangisan Bayi Saat Lahir, Diduga Dicekik Saat Ditarik
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dugaan kasus pembunuhan bayi kembali terjadi di Jalan Amanuban Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Sabtu (27/4/2019).
Kasus ini melibatkan dua orang yang berstatus ibu dan anak yakni JM (17) yang masih berstatus pelajar dan ibunya, MT (42) seorang ibu rumah tangga.
Demikian disampaikan oleh Kapolsek Oebobo Kompol I Ketut Saba saat dihubungi POS-KUPANG.COM pada Sabtu malam.
• Bikin Merinding, Saat Diserbu Pasukan Sri Lanka, Tiga Pria ISIS Dilaporkan Meledakkan Diri
Dijelaskannya, menurut keterangan saksi, JS (45) kepada pihak kepolisian, sekitar pukul 07.00 Wita pihaknya mendapat informasi dari warga yang melaporkan bahwa ada kejadian miskram atau keguguran yang dialami oleh salah satu warga.
Lebih lanjut, JD memastikan kejadian tersebut dan setelah dipastikan kebenaran informasi yang disampaikan selanjutnya saksi menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Oebufu, Bripka Samri Nenotek.
"Sebelum melaporkan kasus ini ke anggota saya, saksi JS sudah memastikan kejadian ini, lalu JS dan anggota saya ke tempat kejadian perkara," kata Kapolsek Oebobo.
• Di Persidangan Napi Jaime Osuna Bantah Siksa dan Penggal Napi Lain di Dalam Penjara
Dijelaskannya, JM dalam keadaan hamil, pada Jumat (26/4/2019) sore JM mulai mengeluh sakit perut, kemudian pada malam hari sekitar pukul 21.00 Wita memanggil Ibunya, MT (42) untuk menemani dirinya yang mengalami sakit pada bagian perut.
"Saat itu korban (JM) memanggil ibunya dan mengatakan bahwa dirinya sudah mau melahirkan, kemudian korban meminta tolong kepada ibunya untuk menggosok punggung belakang," jelasnya.
Selanjutnya, MT meminta anaknya untuk membuka celana, setelah membuka celana selanjutnya JM mengejan dan selanjutnya bayi yang dikandung oleh JM keluar.
Namun, JM tidak mendengar suara tangisan dari bayi yang baru saja dilahirkannya.
"Sewaktu kepala bayi keluar pelaku (MT) bantu tarik dengan cara mencekik leher bayi sambil menariknya," jelas Kapolsek Oebobo.
Usai membantu proses persalinan anaknya, JM diajak oleh ibunya ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan menggunakan pembalut.
Setelah membersihkan diri selanjutnya JM masuk ke dalam kamar dan beristirahat, sedangkan sang ibu membawa bayi yang diketahui telah meninggal tersebut ke bagian belakang dapur rumahnya dan menguburkannya.
MT menguburkan bayi tersebut di bagian dapur rumah dengan kedalaman setengah meter.
Atas laporan ini, pihak Polsek Oebobo dan Unit Identifikasi Polres Kupang Kota melakukan olah TKP dengan menggali dan mengeluarkan jenasah bayi yang telah dikubur MT untuk dibawa ke RSB Drs Titus Ully guna proses otopsi.
Pihak kepolisian telah menetapkan MT dan JM sebagai tersangka dalam kasus ini dan keduanya telah diamankan pihak Polsek Oebobo.
"Para pelaku sudah kami amankan," kata Kapolsek Oebobo.
Melahirkan Bayi
Seperti dikutip dari wikihow.com, berikut cara membantu melahirkan dalam kondisi darurat.
Bimbing si ibu untuk mengejan. Jangan menyuruh si ibu mengejan sampai ia merasakan tekanan tak tertahankan untuk melakukannya; tidak perlu membuang energi ibu dan memicu kelelahan yang terlalu dini.
Saat si ibu benar-benar siap mengejan, ia akan merasakan tekanan yang semakin meningkat dekat punggung bagian bawah, perineum, atau dubur.
Rasanya bahkan hampir sama seperti ingin buang air besar. Ketika ia sudah siap, kemudianAnda dapat membimbingnya mengejan.
Minta si ibu untuk melengkungkan tubuh ke depan dan menurunkan dagu. Posisi melengkung ini akan membantu bayi melewati tulang panggul. Ketika mengejan, sebaiknya ibu memegang lutut atau kaki dengan tangan dan menariknya ke belakang, ini akan membantu.
Area di sekitar vagina akan menonjol keluar, sampai Anda melihat bagian atas kepala bayi (mahkota). Setelah mahkota bayi terlihat, ini saatnya bagi si ibu untuk mengejan dengan sungguh-sungguh.
Dorong ia untuk mendorong otot perut ke bawah, seperti ketika mencoba mengeluarkan urine dengan lebih cepat atau buang air besar. Ini membantu ibu agar tidak mengejan atau mendorong ke atas ke arah leher dan wajah.
Mengejan yang dianggap tepat per kontraksi adalah tiga hingga empat kali selama 6-8 detik setiap kalinya. Akan tetapi, ibu harus dibiarkan melakukan apa pun yang terasa alami untuknya.
Terus bimbing si ibu untuk mengatur pernapasan yang dalam dan perlahan. Rasa sakit dapat dikontrol hingga tahap yang bervariasi melalui relaksasi mental dan dengan berkonsentrasi pada pernapasan dalam, tidak panik atau terganggu dengan segala sesuatu yang terjadi. Masing-masing individu memiliki tingkat kontrol mental yang bervariasi, tetapi pernapasan dalam dan perlahan selalu bermanfaat selama persalinan.
Ketahui bahwa si ibu mungkin buang air kecil atau buang air besar selama proses persalinan. Ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Jangan menyinggungnya juga; Anda tidak perlu membuat si ibu malu pada tahap ini.
Tahan kepala bayi pada saat ia keluar
Langkah ini tidak rumit, tetapi sangat penting. Perhatikan saran-saran di bawah ini dengan baik:
Jangan menarik kepala bayi atau tali pusar. Itu dapat menyebabkan kerusakan saraf.
Jika tali pusar melilit leher bayi, kondisi ini biasa terjadi, jadi angkat kepala bayi dengan perlahan atau lepaskan tali pusar dengan hati-hati supaya bayi bebas dari lilitan. Jangan menarik tali pusarnya.
Jika bayi keluar dari rahim dengan posisi telungkup, ini wajar, dan sebenarnya bahkan diinginkan. Jika wajah bayi menghadap punggung ibu, jangan khawatir. Ini sebenarnya posisi paling baik untuk persalinan.
Jika Anda melihat kaki atau bokong terlebih dahulu yang muncul dan bukan kepala, ini artinya kelahiran sungsang. Lihat petunjuk di bawah untuk situasi seperti ini. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/breaking-news-ibu-dan-anak-di-kupang-ntt-diduga-bunuh-bayi-begini-ceritanya.jpg)