Guru Pengawas USBN di Kupang Mengaku Dipaksa Akui Lakukan Pelecehan Terhadap Siswi
Kalau tidak kita bawa ke Polisi. Kalau ade mengaku berarti kita damai dan selesai di sini
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Guru Pengawas USBN di Kupang Mengaku Dipaksa Akui Lakukan Pelecehan Terhadap Siswi
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Guru pengawas USBN, Muhamad Saleh Bata mengaku dirinya dipaksa mengakui telah melakukan pelecehan terhadap siswi saat menjalankan tugas sebagai pengawas di SD Kristen Citra Bangsa.
Hal tersebut disampaikannya saat ditemui POS-KUPANG.COM kompleks sekolah SD Muhammadiyah 2 bersama sejumlah rekan guru lainnya, Jumat (26/4/2019) sore.
"Yang paksa saya sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kupang dan suruh Kepala sekolah saya (SD Muhammadiyah 2 Kupang)," ungkapnya
"Kalau tidak kita bawa ke Polisi. Kalau ade mengaku berarti kita damai dan selesai di sini," katanya mengulang pernyataan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kupang.
Dia mengakui telah meminta maaf seperti yang tergambar dalam video rekaman yang telah tersebar luas.
Namun, permintaan maaf dari dirinya merupakan pemaksaan dan dirinya juga tidak diberikan kesempatan untuk mengklarifikasi semua tuduhan atas dirinya.
• Video Panas Mirp Richard Kyle! Bantahan Jessica Iskandar, Chatt Gebby Vesta dan Melly Bradley
• Dua Jendral Terbaik Asal NTT Pimpin Polda di Papua, Seperti Apa Sepak Terjangnya?
• Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Mahfud MD! Banjir Doa Belasungkawa
Ia menjelaskan, dirinya sebagai guru di SD Muhamadiyah 2 dan selama 4 hari terakhir ini menjadi pengawas di SD Citra Bangsa.
Sedangkan kejadian tersebut terjadi pada Kamis (25/4/2019) di ruang 65 SD Kristen Citra Bangsa Kupang.
Sekolah tersebut mengubungi pihak SD Muhamadiyah dan sepakat untuk penyelesaian masalah tersebut dilakukan sehari setelah kejadian yakni pada Jumat (27/4/2019) pagi sekitar pukul 07.00 Wita.
Hadir dalam penyelesaian masalah tersebut Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 Kupang, Kepala sekolah SD Kristen Citra Bangsa, penanggung jawab SD dan SMP Kristen Citra Bangsa, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kupang dan orangtua siswa.
Selain itu, pihaknya juga membantah dengan tegas telah melakukan pelecehan terhadap seorang siswi saat menjadi pengawas di SD Kristen Citra Bangsa.
"Saya berani bersumpah itu tidak ada. saya klarifikasi, kemarin itu saya kecantol atau tersandung di kaki kursinya. Lalu siswi itu bilang kaget dan saya hanya tepuk dua kali di bahu bagian kiri," katanya saat menjawab tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya
"Akan tetapi laporan yang ada saya meraba buah dada siswi itu pada bagian kanan. Terus menurut ibu Tuty (rekan guru yang mengawasi siswa bersama) yang lapor bilang buah dadanya saya pegang bukan siswi itu yang saya pegang bahunya. Siswi itu duduk di bagian depan. Itu fitnah itu," jelasnya.
Dikatakannya, saat penyelesaian masalah, tuduhan tersebut berulang kali dibantah oleh dirinya.
"Datang Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kupang serta satu staf dan pengurus yayasan (SD Kristen Tunas Bangsa). Mereka tanya saya tapi saya mengaku tidak melakukan itu. Lalu Sekretaris Dinas Pendidikan bilang, kalau saya tidak mengakui maka saya akan dipolisikan. Dia bilang sampai tunjuk-tunjuk saya. Saya bilang silakan saja," katanya
Saat itu, penanggung jawab TK SD dan SMP Citra Bangsa kepada dirinya juga mengatakan, persoalan tersebut akan diklarifikasi secara internal.
• Ustadz Yusuf Mansur Singgung OJK dan Kopindo: Sudah Risiko, Atas Izin Allah, Saya Tak Akan Mundur!
• Merinding, Begini Urutan Eksekusi Mati di Nusa Kambangan, Bagaimana Nasib Steve Emmanuel?
• Muzdalifah Nur Ahmad Menikah untuk Keempat Kalinya, Ternyata Masih Alami Perasaan Ini
"Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kupang juga bilang dia sudah bicara dengan para siswa jadi kalau saya mengaku maka masalah habis," ujarnya.
Dijelaskannya, saat pertemuan dirinya juga tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan akar persoalan tersebut dan membantah tuduhan lain yang dialamatkan kepada dirinya.
Dikatakannya, saat itu kepala sekolah SD Muhammadiyah 2 Kupang juga tidak mampu menahan air matanya sehingga menangis. Kepala sekolah juga memintanya untuk meminta maaf agar persoalan tersebut segera diselesaikan.
Seusai pertemuan di ruang guru SK Kristen Citra Bangsa, ia dibawa untuk bertemu dengan para orangtua siswa.
Ia juga tidak menyangka terdapat sejumlah orangtua yang telah hadir.
"Jadi ada tiga orang satpam yang kawal kami masuk ruangan itu. Dalam ruangan ada banyak orangtua siswa. Ruangan hampir penuh. Saat masuk saya langsung direkam," katanya.
Ia merasa tidak nyaman karena saat itu, ada orangtua murid yang merekam peristiwa saat ia meminta maaf. Hal tersebut disampaikan kepada kepala sekolahnya.
"Saya bilang ke Ibu kepala sekolah saya. Bilang saya direkam. Kalau begini saya tidak mau omong minta maaf dan jelaskan malahan saya bisa nantang. Tapi ibu Marjan (kepala sekolah SD Muhammadiyah 2) bilang, sudah minta naaf saja. Masalah selesai," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Yayasan Citra Bangsa mengatakan kepada para orangtua bahwa persoalan tersebut diselesaikan secara internal.
"Habis itu ketua yayasan yang bilang ke orangtua duluan, kalau kita selesaikan masalah di sini. Jadi dari orangtua murid bilang kalau minta maaf kami maafkan. Lalu penanggung jawab bilang habis di sini. Jadi kepala sekolah juga minta maaf dan ada yang rekam," katanya
"Sampai di saya ibu kepala sekolah sudah minta maaf dan dia sudah dua kali sampai menangis di depan orangtua. Jadi saya juga harus begitu, jadi saya tidak jelaskan masalah bagaimana per point. Saya hanya minta maaf atas kesalahan dan kekhilafan saya. Itu saja," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah rekan guru lainnya menyayangkan kejadian tersebut karena rekan guru mereka terkesan dipaksa untuk mengakui kesalahan yang tidak dibuatnya.
"Seharusnya pihak yayasan dari SD Muhammadiyah Kupang juga turun supaya berimbang karena berdasarkan keterangan guru ini terkesan dipaksakan," ungkap beberapa rekan guru.
Mereka berharap, persoalan tersebut segera diselesaikan oleh semua pihak terkait termasuk Yayasan SD Muhammadiyah 2 Kupang demi memulihkan citra guru dan sekolah.
Sementara itu, Kepala SD Kristen Citra Bangsa saat hendak dikonfirmasi oleh POS-KUPANG.COM pada Jumat sore belum dapat ditemui.
"Ibu kepsek lagi kurang enak badan. Katanya besok pagi saja kalau mau ketemu," ujar seorang petugas di SD Kristen Citra Bangsa sekitar 16.00 Wita.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)