Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Protestan, Jumat 26 April 2019
"Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli
Tetapi karena kasihNya Ia mengharapkan kita kembali padanya. Ia mencintai Anda, dan kasih Allah tidak ada batasnya.
Yesus dalam Perjanjian Baru mengisahkan tentang kisah anak yang hilang (Lukas 15:11-32), dimana seorang ayah yang selalu menantikan kepulangan anaknya.
Ketika anaknya pulang, anak itu tidak dihukum, tetapi disambut dengan sukacita dan penuh kasih.
Dan Yesus berkata demikianlah juga begitu sikap Alllah bagi kita. Allah mengasihi kita.
Kedua, Allah memangil dan mengundang kita.
Melalui para nabi, rasul dan hamba-hambanya Nya tiap-tiap kali Allah memanggil kita, untuk pulang kembali dalam pelukan kasih sayang Allah, hanya barangkali kita tak sanggup mendengar panggilannya.
Telinga kita tuli karena berbagai hal, mata kita tidak melihat rambu-rambu dan petunjuk yang Allah berikan, karena dihalangi dan dibutakan oleh hal-hal duniawi.
Allah bahkan dalam wujud diri Yesus telah datang dan memanggil kita secara langsung karena kasih setiaNya (Yoh 3:16).
Allah ingin agar kita tidak mati binasa. Dalam diri Yesus ia mengundang kita untuk merasakan keselamatanya.
Ketiga Allah menetapkan kita menjadi saksi-saksinya.
Jika Israel pada masa itu diminta untuk menjadi saksi bagi bangsa-bangsa (Yesaya 55:4), maka orang beriman pada masa kini juga terpanggil untuk tugas kesaksian.
Keselamatan yang orang beriman miliki dalam Yesus, tidak untuk diri mereka saja, tetapi juga bagi semua orang, bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus,
dan karena itu orang beriman di panggil menjadi saksi dalam dunia ini, mulai dari rumah tanggga kita, di masyarakat dan lingkungan kerja kita, bahkan bagi semua orang yang belum mengenal Yesus.
Mengapa? karena menurut Paulus hidup kita telah ditebus dan kita telah diperdamaikan dengan Allah di dalam hati dan pikiran (bdk. Kolose 1:20 dstnya).
Orang beriman diminta menjadi alat di tangan Allah untuk menjadi senjata kebenaran (Roma 6:13) untuk bertumbuh dan berakar dalam Kristus (Efesus 3:17). (*)