Renungan Harian

Renungan Harian Protestan, Sabtu 20 April 2019: "Jika Takut, Cemas & Malu, Belajarlah Dari Debora"

Renungan Harian Protestan, Sabtu 20 April 2019: "Jika Takut, Cemas & Malu, Belajarlah Dari Debora"

Editor: Eflin Rote
Dok Pribadi/Mesakh A.P. Dethan
Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA 

Renungan Harian Kristen Protestan, Sabtu 20 April 2019

Oleh: Pdt DR Mesakh A P Dethan MTh

Jika Anda Takut, Cemas dan Malu, Belajarlah Dari Debora

Pembaca yang budiman menurut penelitian para ahli, setiap tahun obat penenang laris terjual, bahkan dalam satu tahun total hasil penjualan obat penenang mencapai miliaran rupiah.

Orang membeli obat penenang, karena hidup makin berat dan sulit menemukan jalan keluar.

Banyak penyakit muncul akibat stress dan depresi.

Banyak orang yang menderita radang pencernaan dan penyakit lainnya karena tekanan rasa takut, cemas dan rasa malu karena gagal meraih harapan dan cita-citanya.

Menurut kesaksian kebanyakan dokter, 70% dari pasiennya memiliki penyakit yang tidak diakibatkan oleh masalah sakit jasmani, tetapi lebih kepada sakit mental.

Penyakit mereka dipicu oleh ketegangan syaraf, tekanan rasa takut atau khawatir. Banyak orang yang menderita karena rasa tidak aman.

Jadi, karakter dan sifat manusia itulah yang merupakan akar persoalannya, karena itu beberapa dokter meninggalkan profesi mereka dan menjadi penginjil, oleh karena mereka menemukan bahwa banyak orang yang sakit bukan karena ada penyakit dalam tubuhnya, melainkan hidupnya tidak tenang, dan ia tidak kuat menghadapinya.

Banyak juga politisi dan artis tenar yang memilih jadi penginjil karena dalam kehidupan sebelumnya merasa hampa, nanti ketika menjadi penginjil baru hidup mereka merasa tenang.

Selain artis tenar Indonesia seperti Ari Wibowo, juga ada Dr. Martin Lloyd-Jones, seorang ahli jantung ternama dari Kerajaan Inggris, rela meninggalkan praktek kedokterannya untuk memberitakan Injil.

Dia mengabdikan dirinya dalam pemberitaan Injil karena dia melihat bahwa sesungguhnya yang menjadi persoalan manusia adalah: rasa tidak aman, dan ketakutannya menghadapi berbagai persoalan hidup.

Mereka perlu ditolong untuk memiliki iman yang kuat agar mampu menghadapi beban hidup ini.

Mungkin kedengarannya sepele, tetapi keyakinan iman dan rasa tenang dekat Tuhan justru obat yang paling ampuh bagi jiwa-jiwa yang lagi kecewa, stress, malu di dalam mereka menghadapi permasalahan yang ada.

Bacaan kita hari ini menceritakan tentang Barak bin Abinoam yang dipercayakan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel melawan Yabin Raja Kanaan.

Permintah Tuhan ini disampaikan Debora kepada Barak. Bahwa ia akan didampingi oleh sepuluh ribu tentara Israel.

Meskipun Yabin memiliki panglima tentara yang hebat, yaitu Sisera dengan 900 kereta besi, tetapi Tuhan sudah menjanjikan kepada Barak, bahwa Tuhan sendiri yang akan menyerahkan Sisera kepada Barak. Kata Debora kepada Barak:

“"Bukankah TUHAN, Allah Israel, memerintahkan demikian: Majulah, bergeraklah menuju gunung Tabor dengan membawa sepuluh ribu orang bani Naftali dan bani Zebulon bersama-sama dengan engkau,  dan Aku akan menggerakkan Sisera, panglima tentara Yabin, dengan kereta-keretanya dan pasukan-pasukannya menuju engkau ke sungai Kison dan Aku akan menyerahkan dia ke dalam tanganmu." (Hakim-hakim 4:6-7).

Melalui Debora, Barak diyakinkan bahwa Tuhan adalah sumber kemenangannya dan karena itu Dia tidak perlu kuatir atau ragu-ragu mengambil keputusan untuk berperang.

Tuhan Allah bilang, Barak yang akan menerima kemenangan itu. Atau Berkat itu akan Tuhan berikan kepada Barak.

Tetapi Barak takut dan karena itu ia mengajak Debora sama-sama.

Yang membuat Barak Takut karena ia kurang yakin akan penyertaan dan janji Tuhan baginya.  Dan rupanya yang tetap yakin adalah Debora, karena itu Debora tidak keberatan.

Debora menerima permintaan itu karena dua alasan: pertama, Tuhan yang kepadanya ia percayai pasti akan menyertai dia.

Kedua, ia ingin berjuang demi keselamatan bangsanya supaya jangan terus-menerus dhidup di bawah penindasan Raja Kanaan.

Dalam Hakim-hakim 4:3 memberikan gambaran yang kuat mengapa hati Barak menjadi ciut untu berperang dengan Sisera.

Karena Sisera  mempunyai sembilan ratus kereta besi dan dua puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan keras.

 Memahami itu Debora menyakinkan Barak bahwa ia akan menyertai Barak dan berperang bersamanya.

Dan Debora sangat yakin akan penyertaan Tuhan, sehingga dalam ayat 14 Debora mengingatkan Barak, bahwa inilah harinya Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tangannya.

Kalimat ini menujukkan keyakinan Debora yang begitu luar biasa pada Tuhan. Sementara Barak dalam keraguan dan kecemasan.

Barak tidak yakin karena itu kehormatan justru diberikan kepada Debora dan istri Heber yang bernama Yael.

Itulah konsekwensi atau akibatnya kalau Barak tidak beriman sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Pembaca yang budiman beberapa hal menarik patut dicatat disini.

Pertama, seringkali pergumulan hidup kita tidak dapat diselesaikan, atau kita tidak pernah berjalan mencapai tujuan yang kita ingin kita tujui, atau semua usaha kita mengalami jalan buntu, penyebabnya mungkin banyak faktor.

Akan tetapi penyebab utamanya karena selain kita tidak yakin dengan diri kita seniri, tetapi juga terutama karena kita tidak beriman secara sungguh-sungguh kepada Allah.

Kita tidak percaya pada penyertaan-Nya atas hidup kita. Jika kita percaya kepada firman serta penyertaan Tuhan, maka semua persoalan hidup kita pasti dapat diselesaikan.

Kedua, kita terlalu melihat masalah lebih besar dari pada peluang yang Tuhan sediakan. Seharusnya kita menyadari bahwa setiap masalah tidaklah lebih besar dan berat daripada pemeliharaan Tuhan atas hidup setiap orang percaya.

Ketakutan, kekuatiran, kecemasan-kecemasan, perasaan malu dan takut gagal seringkali melemahkan iman kita, dan membuat kita tidak yakin sepenuhnya pada Firman Tuhan.

Mari kita sama-sama meyakini dan mengingat bahwa firman Tuhan adalah ya dan amin. Tidak mudah untuk memiliki keyakinan yang kuat tanpa tergoyahkan, tapi bukanlah satu hal yang mustahil untuk mencapainya.

Jangan menyerah dan terus percaya, maka kehormatan yang luar biasa akan kita peroleh. Ambil setiap kesempatan untuk melayani yang lewat di hadapan kita.

Ketiga, yakin bahwa Tuhan yang kita percayai sanggup menolong kita. Karena itu apapun persoalan yang kita hadapi, kita yakin bahwa Tuhan ada bersama kita.

Jangan menyerah, sebab berkat yang mesti kita terima akan diberikan kepada orang lain karena kekurang imanan kita. Kehormatan yang akan diberikan Tuhan akan dialihkan kepada orag lain kalau kita tidak sungguh-sungguh yakin akan kuasanya.

Rasul Paulus dalam kitab Roma 8:35 mengatakan, apa yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah? Tidak ada. Penderitaan, ketelanjangan (kekurangan, sakit-penyakit? Atau kematian?) tidak ada.

Sebab Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Tuhan memanggil kita dengan tanggungjawab masing-masing, dan jika kita menerimanya dan mengerjakannya dengan baik, maka kehormatan akan kita peroleh. Kehormatan bukan sesuatu yang dicari-cari.

Kehormatan akan diberikan kepada mereka yang setia.

 Ada begitu banyak pekerjaan dan tanggungjawab  yang diberikan untuk kita kerjakan tetapi kalau tidak sungguh-sugguh, maka akan diberikan kepada orang lain. Atau kalau kita masih tetap kerjakan, kita akan dipermalukan, dan kita tidak akan memeroleh berkat di sana.

Mestinya seperti Paulus kita bisa yakin bahwa “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku ” (Filipi 4:13).

Keempat, kadang kita lupa dan mengabaikan perkara-perkara kecil dan hanya mengarahkan kita kepada hal-hal besar. Kita lupa bahwa seringkali orang terantuk bukan pada batu karang yang besar, tetapi batu-batu kerikil kecil yang tidak kita sadari.

Tuhan Yesus mengajak bahwa sebuah keberhasilan dimulai dari perkara-perkara kecil. “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Matius 25:21).

*******

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved