Sholat Tahajud Bisa Sekaligus Sholat Hajat, Ini Penjelasannya

Pada umumnya orang memahami bahwa shalat tahajjud dan shalat hajat adalah dua shalat berbeda yang biasa dilakukan pada malam hari.

Editor: Adiana Ahmad
Titiknol/sengketahati
Sholat Hajat 

Sholat Tahajud Bisa Sekaligus Sholat Hajat, Ini Penjelasannya

POS-KUPANG.COM - Pada umumnya orang memahami bahwa sholat (KBBI: salat) tahajud dan sholat hajat adalah dua sholat berbeda yang biasa dilakukan pada malam hari.

Sehingga seseorang yang hendak sholat hajat harus menunggu malam.

Demikian pula dengan sholat Tahajud yang hanya bisa didirikan pada tengah malam.

Anggapan seperti ini tidak salah, namun kurang tepat.<>sholat hajat termasuk dalam kategori sholat sunnah yang dilakukan karena sebab tertentu.

Dikutib dari www.nu.co.id, sebagaimana sholat minta hujan (istisqa’), sholat minta petunjuk memilih (istikharah), sholat gerhana mataharai dan bulan, sholat jenazah dan sebagainya.

Sholat-sholat tersebut boleh dilaksankan ketika terjadi beberapa sebab.

Tidak ada sholat jenazah tanpa orang mati kematian, sholat istikharah dilakukan hanya dalam kebimbangan untuk memilih, begitu juga sholat hajat yang dilaksanakan karena kebutuhan yang mendesak.   

Inilah Amalan Ringan di Bulan Puasa, Salah Satunya Memberi Makan Orang Berpuasa

Artinya, sholat hajat bisa dilakukan setiap saat ketika seseorang dalam kondisi terdesak dan membutuhkan.

Jadi sholat hajat tidak harus dilakukan malam hari, karena hajat atau kebutuhan seseorang datang tanpa mengenal waktu. Sebagaimana diterangkan Imam Ghazali dalm Ihya’ Ulumuddin:

الثامنة صلاة الحاجة فمن ضاق عليه الأمر ومسته حاجة فى صلاح دينه ودنياه الى امر تعذر اليه فليصل هذه الصلاة

Yang kedepalan (dari beberapa sholat sunnah yang memiliki sebab) adalah sholat hajat. Siapa saja yang berada dalam kondisi terjepit dan membutuhkan sesuatu baik urusan dunia maupun akhirat sedangkan dia tidak mampu menyelesaikannya, hendaklah dia melaksanakan sholat (hajat) ini.

Hal ini berbeda dengan sholat Tahajud yang memang termasuk dalam kategori sholat sunnah yang tergantung pada waktu seperti sholat dhuha hanya boleh dilakukan selama waktu dhuha, sholat isyraq yang dilakukan ketika matahari terbit, dan juga sholat zawal yang dilakukan ketika matahari tenggelam.

Sholat-sholat tersebut hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, tidak bisa sembarangan waktu. Bahkan dalam kasus sholat Tahajud disyaratkan pula tidur terlebih dahulu. Sebagaimana disebutkan dalam Hasyiyatul Bajuri

وهو لغة رفع النوم بالتكلف واصطلاحا صلاة بعد فعل العشاء ولومجموعة مع المغرب جمع تقديم وبعد نوم ولوكان النوم قبل العشاء وسواء كانت تلك الصلاة نفلا راتبا اوغيره ومنه سنة العشاء والنفل المطلق والوتراو فرضا قضاء او نذرا   

Tahajud secara bahasa adalah bangun dari tidur yang berat. Sedangkan menurut istilah adalah sholat yang dilakukan setelah sholat isya (walaupun sholat isya’nya dijama’ taqdim dengan maghrib) dan setelah tidur. Meskipun tidurnya sebelum memasuki waktu isya, (demikian pula dinggap sebagai Tahajud) walaupun sholat sunnah rawatib, sunnah mutlaq, witir. Juga  (bisa dinggap sebagai Tahajud) sholat wajib yang karena qadha atau nadzar.

Lafadz Niat Sholat Tahajud! Cara Sholat Tahajud, Waktu Sholat Tahajud, Keutamaan Sholat Tahajud

Teks di atas dapat difahami bahwa tahjjud adalah sholat yang dilakukan di waktu malam dan setelah tidur, meskipun sholat itu dimaksudkan sebagai sholat karena sebab tertentu, misalkan sholat hajat atau istikharah. 

Dengan kata lain sholat hajat yang kebetulah dilakukan malam hari setelah tidur maka dapat dikatakan sebagai sholat Tahajud.

Demikian pula sholat witir, istikharah dan lain-lainnya, asalkan didirikan malam hari dan setelah tidur bisa dianggap sebagai sholat Tahajud.

Adapun mengenai waktu pelaksanaannya diutamakan sepertiga malam terakhir. Karena pada malam-malam inilah waktu musatajabah.  

Memasukkan dua kategori ibadah dalam satu pelaksanaan semacam ini dalam konteks ilmu fiqih termasuk dalam qaidah   الصموم والخصوص الوجهي yang keterangan panjangnya demikian:

اجتماع الشيئين فى مادة وانفراد كل منهما فى أخرى

Yaitu berkumpulnya dua perkara dalam satu kategori, dan keterpisahan keduanya menjadi kategori yang berbeda.

Dengan kata lain dapat diartikan bahwa bisa saja satu sholat berkedudukan sebagai sholat Tahajud sekaligus sholat hajat.  Seperti keterangan di atas (sholat hajat yang dilakukan malam hari setelah sholat isya’ dan setelah tidur).

Bisa juga sholat Tahajud yang bukan sholat hajat, seperti sholat sunnah muthlaq atau sholat witir yang dilakukan setelah sholat isya dan setelah tidur.

Dan bisa jadi sholat hajat bukan Tahajud, seperti sholat hajat yang dilakukan siang hari bolong atau malam sebelum tidur. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved