Pilpres 2019

H-6 Coblosan, Hasil Survei Pilpres 2019 Terbaru, Selisih Makin Tipis, Jokowi-Ma'ruf vs Prabowo-Sandi

H-6 Coblosan Pilpres 2019, Hasil Survei Terbaru, Selisih Makin Tipis, Eletabilitas Jokowi-Ma'ruf vs Prabowo-Sandi

Editor: Bebet I Hidayat
Tribun-video.com/Monica
H-6 Coblosan Pilpres 2019, Hasil Survei Terbaru, Selisih Makin Tipis, Eletabilitas Jokowi-Ma'ruf vs Prabowo-Sandi 

H-6 Coblosan Pilpres 2019, Hasil Survei Terbaru, Selisih Makin Tipis, Eletabilitas Jokowi-Ma'ruf vs Prabowo-Sandi

POS-KUPANG.COM - Berikut survei terbaru Jokowi vs Prabowo pada H-6 jelang Pilpres 2019. Keduanya sama-sama unggul di dua lembaga yang rilis hasil survei pada pekan ini.

TRIBUNNEWS.COM - Pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 benar-benar tinggal menghitung hari.

Sesuai rencana, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar Pilpres 2019 berbarengan dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 pada Rabu, (17/4/2019).

Artinya, enam hari lagi, Pilpres 2019 akan segera digelar.

Jelang H-6 Pilpres 2019, beberapa lembaga survei pun makin gencar merilis hasil survei terbaru para kandidat Pilpres 2019.

Dalam hal ini pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Setidaknya, ada empat lembaga yang merilis hasil survei elektabilitas Jokowi vs Prabowo hingga Kamis (11/4/2019).

Dari keempat lembaga survei, ada dua lembaga yang mengunggulkan Jokowi, sisanya memenangkan Prabowo.

Tentu dengan angka dan selisih yang berbeda-beda.

Berikut hasil survei terbaru Jokowi vs Prabowo sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

1. Indodata

Dari hasil survei yang dilakukan lembaga survei Indodata, Jokowi unggul dari rivalnya, Prabowo.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan angka 54,8 persen, sedangkan Prabowo -Sandi, sebanyak 32,5 persen.

Sementara 12,7 persen tidak menjawab atau tidak tahun.

Direktur Eksekutif Indodata, Danis T Saputra mengatakan, survei ini dilakukan pada 24 Maret-7 April 2019 dengan melibatkan 1.200 responden secara door to door.

"Kami menanyakan Bapak/Ibu jika Pilpres dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih?" kata Danis dalam rilis di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).

Danis menjelaskan, jika pemilih yang tidak menjawab atau tidak tahu dihilangkan dalam survei, hasilnya masih menunjukkan Jokowi masih unggul dari Prabowo.

"Jika ini tidak dihitung tanpa pilih yang tidak tahu atau tidak menjawab kita hilangkan, lalu kita kalikan itu 100 persen maka Prabowo-Sandi 37,2 persen, sedangkan Jokowi-Maruf 62,8 persen," ungkap Danis.

2. Puskaptis

Bila pada Indodata, Jokowi unggul dari Prabowo, lain halnya dengan hasil survei dari lembaga Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).

Menurut Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yasid, calon presiden nomor urut 02, Prabowo unggul tipis dari rivalnya, Jokowi.

Prabowo unggul tipis dengan angka 47,59 persen, sedangkan Jokowi mendapat suara 45,37 persen.

Dengan keunggulan serta selisih yang begitu tipis, Husin menyebut, Prabowo-Sandi berpeluang besar menang dan maju menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024.

"Perbedaan tingkat elektabilitas yang ketat ini dapat disimpulkan kedua pasangan punya peluang yang sama dalam memenangkan pertarungan."

"Namun dengan dengan keunggulan 2,14 persen, Prabowo-Sandiaga, berpeluang besar menangkan pertarungan di 17 April 2019," ucap Husin, Senin (8/4/2019).

Selain itu, menurut Puskaptis, Prabowo unggul di lima provinsi di Pulau Jawa, yaitu di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, serta Jawa Timur.

Hasil survei yang dirilis Puskaptis memang berbeda dengan beberapa survei lembaga di mana banyak yang mengunggulkan Jokowi.

Husin membantah, surveinya dibayar oleh kelompok tertentu untuk memenangkan satu pasangan calon.

Sekadar diketahui, Puskaptis juga menjadi satu dari empat lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta Rajasa lewat perhitungan cepat Pemilu 2014.

Padahal hasil lembaga survei lain serta hasil real count KPU menunjukkan kemenangan bagi Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Dalam hitung cepat versi Puskaptis, Prabowo-Hatta unggul dengan 52,05 persen, sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla mendapat 47,95.

3. Voxpol

Dalam hasil survei yang dilakukan Voxpol, calon presiden petahana, Jokowi mengungguli Prabowo.

Jokowi masih memimpin dengan perolehan 48,8 persen dan Prabowo 43,3 persen dengan 7,9 yang masih belum menentukan pilihan (Undecided Voters).

Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam rilis dirilis di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Pangi menjelaskan, gambaran elektabilitas ini menunjukkan peta politik yang semakin kompetitif.

Sebab, selisih elektabilitas kedua pasang kandidat sudah cukup dekat.

"Selisih elektabilitas kedua pasang hanya terpaut 5,5 persen."

"Kedua kandidat dan tim sukses harus bekerja keras untuk mengamankan peluang memenangkan kontestasi 17 April 2019 yang tinggal menghitung hari," ujar Pangi.

Survei Voxpol digelar sepanjang 18 Maret hingga 1 April 2019 dengan wawancara tatap muka dan kuisioner.

Jumlah responden sebanyak 1.600 orang yang diambil secara multistage random sampling dari 34 provinsi dan terbagi 50:50 berdasarkan jenis kelamin.

Margin of error survei sebesar 2,45 persen dan tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen.

4. Indomatrik

Sama seperti Puskaptis, hasil survei yang dilakukan lembaga Indomatrik juga memenangkan pasangan Prabowo-Sandi.

Paslon nomor urut 02 itu unggul sebesar 51,07 persen atas Jokowi-Ma'ruf dengan angka 43,92 persen.

Hal ini dikatakan Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik, Syahruddin Ys di Hotel Ibis Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).

"Sementara mereka yang belum menentukan atau swing voter, tapi akan berpartisipasi dalam Pilpres sekitar 5,01 persen."

"Dengan demikian perbedaan tingkat elektabilitas sekitar 7,15 persen," kata dia.

Syahruddin menjelaskan, alasan masyarakat memilih Prabowo-Sandi karena keduanya itu terlihat lebih tegas dan berwibawa.

Selain itu, masyarakat menginginkan adanya perubahan dan memiliki pemimpin yang inovatif untuk memperbaiki kondisi ekonomi.

Sementara, Jokowi dinilai tidak menepati janji kampanye Pilpres 2014.

Survei Indomatrik dilakukan pada 24-31 Maret dengan jumlah responden sebanyak 2.100 yang tersebar di 34 provinsi.

Seluruh responden merupakan para pemilih yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih.

Penentuan responden dilakukan secara random sistematis dan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Margin of eror penelitian 2,4 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved