Masyarakat Kota Kupang dari Etnis Tionghoa Rayakan Qing Ming

Masyarakat Kota Kupang dari Etnis Tionghoa berziarah ke Pekuburan Cina Rayakan Qing Ming

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Laus Markus Goti
Keluarga Yoseph Sulaiman saat berziarah ke Pekuburan Cina di Namosain Kota Kupang, Kamis (4/4/2019). 

Masyarakat Kota Kupang dari Etnis Tionghoa berziarah ke Pekuburan Cina Rayakan Qing Ming

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sejumlah Masyarakat Kota Kupang dari Etnis Tionghoa berziarah ke Pekuburan Cina, yang beralamat di Namosain, Kecamatan Alak Kota Kupang. Kamis (4/4/2019).

Ziarah ke Pekuburan tersebut dalam tradisi Tionghoa disebut Cheng Beng atau Qing Ming. Mereka berziarah ke makam keluarga, kerabat dan leluhur.

DPC PDIP Sikka Dapatkan Bantuan Mobil Ambulance dari DPP

Yoseph Sulayman, salah satu warga etnis Tionghoa yang ditemui POS-KUPANG. COM, di Pekuburan, mengatakan, tradisi Qing Ming rutin diadakan setiap tahun oleh etnis Tionghoa, berdasarkan perhitungan di Kalender Cina.

Makna dari Qing Ming, kata dia, manusia yang masih hidup di dunia dan mereka yang telah meninggal dunia tetap memiliki hubungan kasih. "Untuk itu kira saling menghargai dengan berziarah,"ungkapnya.

Polres Flotim Libatkan 357 Personel Amankan Pemilu dan Semana Santa

Dikatakannya, saat berziarah, masyarakat Tionghoa melakukan bersih-bersih makam, menyebar bunga, berdoa dan sembahyang.

Selain itu mereka juga menyediakan makanan di dekat kubur yang kemudian dinikmati bersama oleh keluarga yang datang berziarah.

Pria yang sudah puluhan tahun menetap di Kota Kupang ini, menegaskan bahwa tradisi tersebut harus diwariskan kepada para generasi muda.

"Penting bagi kita untuk mengingat sejarah, dari mana kita datang, hidup dan bagaimana kita memaknai hidup ini. Leluhur kita telah mengajarkan kepada kami, jadi kami punya kewajiban untuk meneruskan kepada anak cucu," ungkapnya.

Ia menjelaskan, untuk sanak keluarga yang tak berkesempatan berziarah, kehadirannya akan diwakilkan oleh mereka yang hadir dengan menyebut nama saat berdoa.

"Yah kalau misalnya anak saya tidak bisa datang, jadi saya berdoa dengan menyebut anak saya di makam," ungkapnya.

Pantauan POS-KUPANG. COM, di Pekuburan Cina di Namosain, warga etnis Tionghoa tampak sibuk membersihkan makam. Ada yang mencabut rumput liar, menyapu makam.

Selain itu, mereka juga sibuk menata hidangan makanan daging, buah-buahan dan kue di atas makam. Setelah itu mereka berdoa dengan dupa di tangan.

Velince Elizabeth kepada POS-KUPANG. COM, mengatakan, merupakan kebahagiaan tersendiri jika berkesempatan hadir berziarah di makam keluarga, kerabat dan leluhur mereka.

"Ini merupakan momen yang baik bagi kami, dimana kami bisa berkumpul bersama anak-anak dan keluarga. Pada intinya tali kasih antara kami tidak akan pernah terputus dengan berziarah seperti ini mempererat tali kasih persaudaraan itu," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved