WhatsApp Sebarkan Tips untuk Hentikan Penyebaran Hoax, di Facebook "Bagikan Kebahagiaan, Bukan Hoax"
WhatsApp Sebarkan Tips untuk Hentikan Penyebaran Hoax, di Facebook "Bagikan Kebahagiaan, Bukan Hoax"
Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
WhatsApp Sebarkan Tips untuk Hentikan Penyebaran Hoax, di Facebook "Bagikan Kebahagiaan, Bukan Hoax"
POS-KUPANG.COM - Menjelang musim Pemilu 2019 ini, penyebaran hoax mengalami peningkatan. Bahkan, Polda NTT menemukan ratusan konten hoax yang disebar melalui media sosial.
Sejak bulan Januari 2019 sampai Maret 2019 ini, Polda NTT menemukan sebanyak 180 konten hoax yang disebar melalui Facebook di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu, juga menemukan 31 konten hoax melalui Instagram dan 246 konten yang disebar melalui Twitter.
Banyaknya konten hoax ini, WhatsApp melalui akun terverifikasi mengunggah cara menghentikan penyebaran hoax ini.
Tip menghentikan penyebaran hoax ini diunggah di laman Facebook pada 23 Maret 2019.
Sampai Kamis, 28 Maret 2019, pukul 15.35 Wita, unggahan yang bertuliskan "Bagikan kebahagiaan, bukan hoax" sudah dilihat lebih dari 1 juta pemirsa. Selain itu juga sudah dibagikan ribuan orang.
Tip menghentikan hoax ini diunggah WhatsApp dalam bentuk video.
POS-KUPANG.COM mengutip dari faq.whatsapp.com berikut tip untuk mencegah penyebaran rumor dan berita palsu.
• Lemhannas RI Nyatakan Indonesia Darurat Hoax
• Menteri Kominfo RI : Peningkatan Angka Hoax Luar Biasa Jelang Pemilu
• Hari Ini, Aktivis Ratna Sarumpaet Jalani Sidang Perdana Perkara Penyebaran Hoax
- Memahami ketika pesan merupakan pesan yang diteruskan Pesan dengan label "Diteruskan" membantu Anda untuk mengetahui jika pesan tersebut ditulis oleh teman atau saudara Anda atau jika pesan tersebut dikirim oleh orang lain.
Periksa ulang fakta isi pesan jika Anda tidak yakin siapa yang telah menulis pesan untuk pertama kalinya. Untuk mempelajari selengkapnya mengenai meneruskan pesan, silakan baca artikel ini.
- Periksa foto dan media secara saksama
Foto, audio, dan video dapat diedit untuk menyesatkan Anda.
Cari sumber berita yang dapat dipercaya untuk memeriksa apakah cerita tersebut juga dilaporkan di sumber lain.
Jika cerita dilaporkan di beberapa tempat, kemungkinan cerita tersebut benar adanya.