Renungan Harian Kristen Protestan

Renungan Harian Kristen Protestan Tanggal 23 Maret 2019:Cinta Ditolak, Dukun Bertindak?

"kalau kita sebagai manusia tidak mengenal Allah secara mendalam dan sungguh-sungguh, maka ada dua hal yang dapat terjadi

Editor: Ferry Jahang
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Protestan Tanggal 23 Maret 2019:Cinta Ditolak, Dukun Bertindak?
DOK PRIBADI
Pendeta Messakh Dethan

Renungan Harian Kristen Protestan
Tanggal 23 Maret 2019
Oleh: Pdt DR Mesakh A P Dethan MTh

Cinta Ditolak, Dukun Bertindak?

Charles Swindol, seorang penginjil terkenal menulis dalam bukunya yang berjudul Ayub begini: "kalau kita sebagai manusia tidak mengenal Allah secara mendalam dan sungguh-sungguh, maka ada dua hal yang dapat terjadi, yaitu:

Pertama, kita akan jatuh dalam kesombongan oleh karena kita berpikir bahwa semua yang ia miliki karena kerja keras kita, usaha kita, kepintaran kita dan semua yang berhubungan dengan kemampuan diri kita sebagai manusia.

Kedua, manusia akan jatuh pada penyembahan berhala, (percaya pada kayu/batu, atau percaya pada roh-roh yang bukan roh Allah (roh orang mati, dan roh-roh yang lain)".

Menurut Swindol, setiap orang Kristen harus terus menerus belajar mengenal AllahNya, sehingga apapun tantangan yang ia hadapi, ia tetap bersandar pada kuasa Allah yang tidak terbatas dan penuh kuasa itu dan itu yang hendak ditegaskan dalam Ayub 26:5-14.

Bacaan ini sebenarnya merupakan bagian dari percakapan Ayub dengan salah seorang sahabatnya yaitu; Bildad.

Kita tahu bahwa pada waktu Ayub jatuh sakit, ada empat sahabat Ayub, yaitu ; Elifas, Bildad, Zofar dan Elihu.

Dalam pasal 25 Bildad menasehati Ayub dan memberikan penghiburan kepadanya, namun sayang, nasihat-nasihat Bildad hanya untuk menenangkan hati Ayub.

Ia sendiri tidak mengenal Allah secara mendalam. Istilah yang biasa kita dengar, nasihat murahan.

Oleh karena itu Ayub menjawab dalam pasal 26, siapa yang dapat mengerti kebesaran Allah?

Bagi Ayub, Allah yang ia kenal adalah Allah yang luar biasa, Allah yang begitu berkuasa.

Ayub menjelaskan kepada Bildad, bahwa Allah begitu luar biasa kekuasanya. Kekuasaannya tidak hanya meliputi orang-orang yang hidup, tetapi Allah juga berkuasa atas roh-roh orang mati.

Allah memegang kendali atas semua ini, Allah tahu semua hal ini, Ia mengerti, bahkan Allah bertanggungjawab atas semua ini.

Tidak ada satu halpun yang tersembunyi dari pandangan Allah. Allah berdaulat/berkuasa secara penuh atas segala sesuatu, Allah bukan hanya berkuasa atas apa yang kelihatan, tetapi juga yang tidak kelihatan.

Bahkan Ayub melanjutkan, bukan hanya atas roh-roh di bawah bumi, yang ditutupi air dan atas dunia orang mati, tetapi juga yang ada di atas bumi. Semua ada di bawah kekuasaannya.

Kalau begitu dimana tempat manusia? Manusia hanya satu titik kecil di antara semua ciptaaanNya. Tetapi manusia sangat dihargai, bahkan diciptakan segambar dengan Allah.

Bahkan kejadian manusia sungguh luar biasa dasyat. Dalam mazmur 139:13, buah pinggang manusia ditenun oleh jari-jari Allah, oleh karena itu pemazmur menggambarkan bahwa kejadian manusia sangat ajaib dan dasyat.

Bahkan sampai manusia meninggal, Allah masih terus berproses.

Sebagai tanda manusia pernah ada di dunia ini, setelah manusia meninggal, ada tulang dan rambut yang masih tertinggal dan masih bisa dilihat.

Pembaca yang budiman, karena itu marilah kita semua untuk selalu melihat kemahakuasaan Allah, keajaiban perbuatan tangan Allah bagi umat manusia.

Dialah penguasa alam semesta, bahkan penguasa roh-roh orang mati.

Kalau Allah kita yang adalah Allah yang berdaulat, atau yang berkuasa atas dunia orang mati, roh-roh orang mati,

maka tidak ada alasan bagi kita untuk menyembah berhala atau percaya pada roh-roh orang mati, oleh karena Allah kita jauh lebih berkuasa atas semua itu.

Banyak caleg Kristen yang mencari keberuntungan supaya terpilih bukan pada Tuhan tetapi pada roh-roh orang mati.

Bukan pendeta yang didatangi tetapi orang pintar atau dukun. Banyak pemuda Kristen kalau cinta ditolak oleh gadis pujaannya, maka dia lari ke dukun: Cinta ditolak maka dukun bertindak.

Dari hari ke hari kita harus makin yakin memahami dan mengenal Allah yang kita percaya dalam Kristus Yesus,

bahwa Ia Allah yang berkuasa atas hidup dan mati setiap manusia, bahkan Ialah yang berkuasa atas seluruh jagad raya, seluruh dunia, termasuk dunia orang mati.

Hal ini membuat kita makin mengenalNya, makin dekat dengaNya dan makin mengandalkan Dia dalam seluruh kehidupan kita dalam pekerjaan kita, mencari jodoh, dalam membina karier dan lain sebagainya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved