Manusia dengan Penyakit Langka di Bali Nikahi Gadis Idamannya, Pernikahan Dihadiri 1.000 Orang
Manusia dengan penyakit langka di Bali nikahi gadis idamannya, pernikahan dihadiri 1.000 orang
Manusia dengan penyakit langka di Bali nikahi gadis idamannya, pernikahan dihadiri 1.000 orang
POS-KUPANG.COM - Pernikahan I Ketut Budiarsa (35) dan Ida Ayu Ketut Kenari (38) dihadiri 1.000 orang dan sejumlah pejabat di Bali, pada hari Kamis (14/3/2019). Sosok Budiarsa dan istrinya juga menarik perhatian masyarakat.
Budiarsa adalah penderita salah satu penyakit langka dan mematikan, osteogenesis imperfecta. Sementara itu, istinya yang akrab disapa Dayu Kenari merupakan penderita polio.
• 5.046 Warga Yogyakarta Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor
Budiarsa dinobatkan menjadi "manusia langka" karena mampu bertahan hidup dalam jangka waktu lama dengan penyakit mematikan tersebut.
Dalam dunia kedokteran, kemampuan langka yang dimiliki Budiarsa disebut Tree Brothers +1. Selain Budiarsa, kedua saudaranya juga mengidap penyakit yang sama.
• Fakta Banjir dan Longsor di Jayapura, 73 Warga Tewas hingga Janji Jokowi Perbaiki Kerusakan
"Saat lahir saya normal, tapi usai dua tahun tubuh ini mulai panas dingin, dan tulang patah. Sempat menjalani operasi tahun 1989, dan menginap di RSUP Sanglah selama enam bulan karena saya dijadikan bahan penelitian. Tapi hasil operasinya cuma bertahan selama 1,5 tahun," ujarnya, seperti dikutip dari Tribunnews.
Budiarsa menceritakan, kemampuan dia dan dua saudaranya mampu bertahan hidup lebih lama dengan mengidap penyakit osteogenesis imperfecta membuat Profesor Pals membuat laboratorium khusus.
Profesor Pals meneliti sejumlah unsur di tubuh Budiarsa untuk mencari formula agar penderita osteogenesis imperfecta di dunia dapat memiliki usia yang relatif panjang seperti Budiarsa dan kedua saudaranya.
Budiarsa mengaku heran, karena setiap tulang yang patah akan secara tiba-tiba mengecil lalu hilang di dalam tubuhnya.
"Sekarang, kalau patah saya tidak mengalami sakit apapun. Meskipun semuanya telah patah, tapi masih bisa digerakkan, karena patahan itu tidak mempengaruhi saraf," tuturnya.
Namun demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan dirinya untuk meminang Dayu Kenari.
"Kami pacaran selama enam tahun. Dalam masa pacaran, tidak ada keromantisan. Tapi, kalau satu pihak tidak ada atau tidak bertemu karena sakit, rasa kehilangan sangat besar. Dengan pertimbangan matang, akhirnya kami pun memutuskan untuk menikah," katanya.
Pernikahan kedua pasangan tersebut menarik perhatian para pejabat daerah. Sejumlah tokoh hadir dalam acara resepsi Budiarsa dan Dayu Kenari, diantanya istri Kapolda Bali, Barbara Golose dan istri Wali Kota Denpasar, Ida Ayu Selly D Mantra.
Budiarsai mengaku hanya menyebar undangan 120 buah, tapi tamu yang hadir mencapai 1.000 orang.
"Saya sebar undangan hanya 120 lembar, tapi lewat Facebook, WhatsApp juga, sehingga yang hadir sampai 1.000 orang," ujarnya.
Seperti diketahui, Budiarsa juga seorang pelukis handal. Satu lukisan ukuran 100 cm x 150 cm biasanya dibanderol Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. (Kompas.com)