KOMPAS Gelar Penyuluhan Pertanian, Ini Temanya
Komunitas Penyuluhan Pertanian Sukses ( KOMPAS ) menggelar kegiatan penyuluhan pertanian bertajuk "Kompas For University And Humanity"
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Komunitas Penyuluhan Pertanian Sukses ( KOMPAS ) menggelar kegiatan penyuluhan pertanian bertajuk "Kompas For University And Humanity" di Kampus Politani Kota Kupang.
Kegiatan yang berlangsung selama sehari, Sabtu (16/3/2019) melibatkan sejumlah kelompok tani dan kelompok ternak yang ada di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Anggota kelompok tani yang hadir tidak hanya diberi materi penyuluhan oleh para dosen Politani, mereka juga langsung mempraktekkan materi yang diperoleh didampingi para dosen.
• Pemilu 17 April 2019 Bertepatan Rabu Trewa, KPU Flotim Sudah Siapkan Skenario
Salah satu materi yang diberikan ialah bagaimana membuat brownies dari kelor. Ibu-ibu dari kelompok tani antusias menyimak setiap penjelasan yang disampaikan oleh pemateri. Mulai dari manfaat dan kandungan gizi yang terkandung dalam kelor.
Sementara itu kelompok ternak mendapatkan penyuluhan dan praktek bagaimana mengolah pakan ternak.
• NTT Kirim 1.000 Pemuda Magang di Luar Negeri, Gelombang Pertama ke Griffith University Australia
Ketua panitia kegiatan, Rofinus Kopong Bunga kepada POS-KUPANG.COM, di sela kegiatan mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut yaitu Medeklarasikam komunitas penyuluhan pertanian sukses (KOMPAS) sebagai UKM kampus.
"Selain itu agar mahasiswa mampu mempererat persaudaraan dengan sesama baik dalam lingkungan kampus maupun dengan masyarakat dan mempekenalkan eksistensi Kompas ke bermasyrakat," ungkapnya.
Rofinus mengatakan, Kompas digagas tahun 2015 oleh mahasiswa/i Program Studi Penyuluhan Pertanian Lahan Kering, Jurusan Manajemen Petanian Lahan Kering dengan semangat intelektual, kekeluargaan, dan pengabdian.
Anggotanya memiliki pemahaman tentang peningkatan keterampilan mahasiswan penyuluhan pertanian lahan kering dan kepedulian terhadap dunia pertanian.
Dalam Kompas, setiap anggota akan diajarkan untuk mengaktualisasikan kemampuan akademik lewat tindakan nyata dalam kehidupan.
Sejauh ini Kompas telah memiliki 120an anggota sehingga Komunitas ini juga membutuhkan suatu pengakuan secara lembaga. Agar dalam menjalankan amanah untuk melakukan riset dan pengabdian dapat sesuai dengan mekanisme kelembagaan.
Upaya ini kemudian dikemas komunitas penyuluhan pertanian sukses (KOMPAS) dalam beberapa kegiatan untuk pengembangan kreatifitas bagi mahasiswa dan petani.
Selain menggelar penyuluhan pertanian, di hari yang sama Kompas mengadakan berbagai kegiatan menarik dan edukatif.
Di antaranya, lomba pidato Bahasa Inggris tingkat perguruan tinggi sekota kupang(undana, unwira,stikom uyelindo, politani delegasi dari fakultas), tenis meja tingkat mahasiswa POLITANI Kupang, balap motor lambat tingkat mahasiswa POLITANI Kupang, panggung hiburan (menyanyi, stand up comedy, menari,puisi, monolog singkat).
Sarlin Lake Bulan, ketua kelompok tani Tunas Muda Oebelo yang turut hadir dalam penyuluhan pertanian tersebut mengapresiasi kreativitas Kompas.
"Saya kira ini luar biasa. Kami masih kecil kadang hanya tanam dan jual saja, padahal hasil sayuran, ubi dan lain-lain kalau diolah dengan baik bisa menghasilkan berbagai jenis makanan dan kalau dijual harganya tinggi," ungkap Sarlin.
Menurutnya, mahasiswa harus turun ke masyarakat memberi pemahaman atau mengajarkan berbagai keterampilan kepada masyarakat bagaimana menanam, menyiapkan lahan, cara memasarkan dan bagaimana mengolah hasil pertanian. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)