TRIBUN WIKI

TRIBUN WIKI : Nikmati Panorama Indah Sekitar Benteng 7 Lapis Makes di Belu

Salah satu warisan budaya leluhur orang Belu yang masih tersisa adalah Benteng 7 Lapis Makes yang terletak dibawah kaki gunung Lakaan

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/TENY JENAHAS
Para pendaki foto bersama di puncak gunung Lakaan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Sabtu (16/3/2019). 

Nikmati Panorama Indah Sekitar Benteng 7 Lapis Makes di Belu

POS-KUPANG.COM| ATAMBUA--Salah satu warisan budaya leluhur orang Belu yang masih tersisa adalah Benteng 7 Lapis Makes yang terletak dibawah kaki gunung Lakaan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Provinsi NTT.

Disekitar benteng kuno itu terdapat pemandangan alam yang begitu menakjubkan seperti, padang sabana Fulan Fehan yang indah dan panorama perbukitan yang mampu membius pandangan mata.

Untuk menuju ke benteng Makes dibutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan dari Atambua, Ibukota Kabupaten Belu. Medan jalan cukup menantang karena harus melewati jalan yang cukup berbukit, tanjakan dan berkelok-kelok.

Tempat ini cukup menarik dan sering dimanfaatkan oleh komunitas-komunitas pecinta alam yang ingin menapaki alam Lakaan yang masih alami. Orang yang suka mendaki gunung paling cocok datang ke daerah ini. Pasti menyenangkan.

Benteng Makes terdiri dari 7 lapis dinding batu yang cukup tebal. Dikatakan demikian karena jika ingin memasuki benteng ini terdapat 7 lapis batu-batuan karang.

Download Lagu Terbaru Sabyan, Ya Habibal Qolbi Hingga Deen Assalam

Tuhan Ijinkan Amon Djobo dan Imran Memimpin Alor Lima Tahun Lagi

Peringatan Dini Hari Ini! Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Terjadi Hampir Seluruh Pulau di NTT

Benteng ini didirikan untuk melindung warga dari serangan musuh di jaman kolonial.

Ditengah-tengah benteng Makes ini terdapat sebuah Ksadan atau tempat berlangsungnya acara adat.

Selain itu terdapat pula makam para raja dari wilayah setempat seperti makam raja Dirun yang sangat dihormati oleh warga setempat sebagai pahlawan. Benda-benda bersejarah masih tersimpan dan sudah cukup tua seperti, menhir atau meja persembahan, kubur batu, tempat duduk raja yang terbuat dari batu yang usianya sudah cukup tua.

Ada juga meriam tua yang merupakan peninggalan jaman Jepang sebanyak dua buah yang terdapat di dalam benteng.

Foto bersama di puncak gunung Lakaan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Sabtu (16/3/2019).
Foto bersama di puncak gunung Lakaan, Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Sabtu (16/3/2019). (POS KUPANG/TENY JENAHAS)

Keindahan panorama sekitar Benteng 7 lapis ini diakui sejumlah pendaki asal Atambua yang melakukan pendakian, Sabtu (16/3/2019). Mereka adalah Shabda Purusha Putra yang adalah
Kasat Lantas Polres Belu dan rekan-rekannya, Yansen, Steven dan Rony.

Mereka mengaku, mendaki gunung merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus menyedihkan. Menyenangkan karena mereka akan belajar banyak hal sekaligus menikmati pemandangan indah. Menyedihkan karena mereka harus menguras banyak tenaga dan juga emosi.

Intip Yuk! Ramalan Zodiak Besok Minggu 17 Maret 2019 Scorpio Jangan Baper Libra Pusing Aries Bahagia

Renungan Harian Katolik Minggu 17 Maret 2019 Lukas 9: 28b-36 Kerelaan dan Kekuatan Mendengarkan

Romahurmuziy Diberhentikan Secara Tetap dari Ketua Umum PPP, Ini Sosok Penggantinya

Mereka suka mendaki gunung karena mereka sadar bahwa hidup ini terlalu indah untuk dinikmati. Satu hal yang paling penting adalah keindahan alam itu benar-benar dirasakan.

Mereka sangat bahagia dengan aktivitas mendaki gunung.

Mereka berjalan di antara pohon, rumput bahkan semak belukar.

Kebahagian mereka semakin sempurna setelah mereka sampai ke puncak dan dihadapkan pada pemandangan indah di depan mata. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved