Nomor WhatsApp Kepala SMK Negeri 2 Soe Dihacker, Apa Yang Dilakukan Pelaku?

sebelum dikirim, korban lebih cepat menginformasikan kepada seluruh temannya jika nomor WhatsApp nya dihacker.

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/DION KOTA
Kepala sekolah SMK Negeri 2 Soe, Ayub Sanan, S. Pd 

Nomor WhatsApp Kepala SMK Negeri 2 Soe Dihacker, Apa Yang Dilakukan Pelaku?

POS-KUPANG.COM|SOE-- Nomor WhatsApp milik Kepala SMK Negeri 2 Soe, Ayub Sanan, S.Pd Dihacker orang tak bertanggung jawab.

Usai berhasil menghacker nomor WhatsApp, pelaku langsung melancarkan aksinya dengan meminta uang secara acak kepada teman-teman korban.

Setiap teman korban yang mengirimkan pesan WhatsApp ke nomor korban dimintai bantuan dengan mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekening atas nama Astuti.

Ayub menjelaskan, Kejadiannya hari Minggu (3/3/2019).

Saat bangun pagi, muncul peringatan di WhatsApp saya untuk memasukkan kode verifikasi sesuai pesan SMS yang diterima sebelumnya.

Kades Frans : Tiang dan Jaringan Lewat Desa Kami Tapi Kami Tidak Dapat Listrik

Dugaan Pemerkosaan Terapis Go-Massage, Polisi Bakal Periksa Pihak Go-Jek

Kasus SPAM, 59 Pejabat Kementerian PUPR Serahkan Uang kepada KPK, Ini Totalnya

Benyamin Lola Ajak Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Se-Kabupaten/Kota Sukseskan Ujian Nasional

"Saat saya masukkan, langsung nomor WhatsApp saya terkunci. Saat itu saya baru sadar kalau ternyata WhatsApp saya dihacker. Saya langsung cepat-cepat menelpon beberapa teman saya untuk memberitahu informasi tersebut. Namun, hacker bergerak cepat. Pelaku langsung meminta uang senilai 2 juta kepada setiap teman saya yang mengirimkan pesan ucapan selamat berhari Minggu," ungkap Sanam kepada pos Kupang, Kamis (14/3/2019) di ruang kerjanya.

Setiap pesan WhatsApp yang masuk lanjut Sanam, dibalas hacker dengan pesan " bisa bantu saya" saat dijawab bisa, hacker langsung meminta untuk dikirimkan uang senilai 2 juta ke rekening atas nama Astuti.

Namun beruntunglah, belum ada teman ataupun keluarga korban yang sempat mengirimkan uang kepada pelaku.

Pasalnya, sebelum dikirim, korban lebih cepat menginformasikan kepada seluruh temannya jika nomor WhatsApp nya dihacker.

" Ada teman dan keluarga saya di Jawa yang sudah berada di ATM bermaksud mau mengirimkan uang kepada pelaku, tetapi belum sempat mengirim saya sudah lebih dahulu menelpon mereka dan menginformasikan kalau nomor WhatsApp saya dihacker," tuturnya.

Tak hanya meminta uang, kepada teman-teman korban yang enggan membantu karena curiga, pelaku langsung mengirimkan pesan yang berisikan Kalimat makian. Namun saat ditelepon melalui telepon WhatsApp, pelaku enggan mengangkatnya.

Mengetahui aksi pelaku yang sudah masuk ranah pidana, korban langsung bergegas menuju Polres TTS guna membuat laporan polisi.

" Saya sudah minta maaf kepada teman-teman saya dan informasikan kalau nomor saya dihacker. Karena takut kejadian yang sama akan terulang, saya memilih untuk mengganti nomor WhatsApp saya," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved